Kalau Kawan GNFI buka kamus bahasa Inggris, Kawan akan menemukan satu kata unik: bantam. Sekilas, kata ini mirip dengan nama salah satu provinsi di Indonesia. Memang benar kata ini diambil dari nama Provinsi Banten di Indonesia. Namun, tahukah Kawan jika hal ini terjadi berkat satu jenis ayam?
Mengenal Ayam Bantam
Bantam adalah nama jenis ayam yang berukuran kecil. Besar tubuhnya hanya sekitar 1/4 hingga 1/5 dari ayam biasa dan beratnya kurang dari 1 kg. Bulu ayam jenis ini memiliki warna yang beragam. Di Indonesia, ayam ini juga dikenal dengan nama ayam katai atau kate.
Berdasarkan jenisnya, ayam bantam dibagi menjadi tiga kelompok.
- True bantam: Ayam bantam yang tidak memiliki jenis ukuran biasa.
- Miniature bantam: Ayam bantam yang memiliki jenis ukuran biasa.
- Developed bantam: Ayam bantam yang dibiakkan secara selektif untuk mendapatkan tampilan atau fungsi tertentu.
Sementara itu, American Poultry Association (APA) mengklasifikasikan ayam bantam ke dalam lima kelas berdasarkan karakteristik fisiknya. Kelima kelas tersebut adalah sebagai berikut.
- Game
- Single Comb Clean Legged
- Rose Comb Clean Legged
- All Other Comb Clean Legged
- Feather Legged
Baca Juga: Ayam Cemani, Ayam Termahal di Dunia Asal Indonesia
Sejarah Ayam Bantam
Menurut Pengantar Etimologi Bahasa Indonesia karya Bernd Nothofer, ayam bantam mulai dikenal pada abad ke-16, ketika para pedagang Portugis tiba di Banten untuk berdagang lada. Selama di sana, mereka menemukan satu jenis ayam yang unik. Ayam itu kecil tapi agresif dan sering diadu dalam sabung ayam.
Karena keunikannya, ayam-ayam jenis itu diangkut para pedagang Portugis ke dalam kapal-kapal mereka. Sebagian ayam tersebut dijadikan sebagai perbekalan selama pelayaran, sementara sisanya dirawat hingga kapal tiba di Eropa untuk diperkenalkan di sana.
Sesampainya di Eropa, keunikan tubuh ayam-ayam itu segera mengundang perhatian para penduduk di sana. Tak lama kemudian, mereka mulai mengembangbiakkan ayam-ayam unik tersebut.
Oleh para pedagang Portugis, ayam-ayam kecil itu diperkenalkan kepada masyarakat Eropa dengan nama daerah asalnya, Banten. Namun, orang Portugis yang tidak terbiasa melafalkan kata tersebut membuat ayam-ayam tersebut dikenal dengan nama bantam.
Baca Juga: Sejarah Kerajaan Banten, Pusat Perdagangan dan Kejayaan Islam Nusantara
Ayam Bantam dalam Bahasa Inggris
Seiring waktu, kata bantam mengalami perluasan makna. Kata ini tidak hanya digunakan untuk ayam-ayam kecil dari Banten, tetapi juga semua jenis ayam mini. Pada abad 19, bahasa Inggris bahkan menggunakan kata bantam untuk menyebut seseorang bertubuh pendek.
Kata bantam pun mulai digunakan dalam bidang lain. Saat Perang Dunia I, kata ini digunakan Inggris sebagai nama batalion yang beranggotakan tentara dengan tinggi di bawah 160 cm. Dunia tinju juga mengenal istilah bantamweight untuk menyebut nama kelas berat antara 51—54 kg.
Dalam Kamus Merriam-Webster, bantam digunakan sebagai sinonim dari kata small (kecil). Di samping itu, kamus ini juga mencatat kata ini digunakan untuk menggambarkan sifat berani dan suka melawan.
Pemanfaatan Ayam Bantam
Ayam bantam sering dijadikan sebagai hewan peliharaan. Karena tubuh mininya, ayam jenis ini tidak butuh ruang besar dan lebih mudah dipiara daripada ayam ukuran biasa. Warna bulunya yang beragam menambah daya tarik ayam ini sebagai penghias halaman rumah.
Dengan alasan yang sama, ayam bantam banyak dirawat para pembiak sebagai ayam hias. Jika dijual, ayam ini dapat mendatangkan keuntungan yang besar dengan biaya perawatan yang lebih kecil daripada ayam biasa.
Baca Juga: Mengenal Ciri-Ciri dan Keunikan Ayam Hutan Hijau
Kawan, demikian artikel ayam bantam yang membuat nama salah satu daerah di Indonesia masuk kamus bahasa Inggris. Diserapnya kata bantam ke dalam bahasa Inggris menjadi pengingat bahwa Nusantara dahulu pernah menjadi bagian penting dari sejarah dunia.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News