anjir permainan tradisional dari yogyakarta yang menggunakan arit - News | Good News From Indonesia 2025

Anjir, Permainan Tradisional dari Yogyakarta yang Menggunakan Arit

Anjir, Permainan Tradisional dari Yogyakarta yang Menggunakan Arit
images info

Kawan mungkin sudah tidak asing lagi dengan kosa kata "anjir" yang sering terlintas ketika seseorang sedang berkomunikasi antara satu sama lainnya. Namun tahukah Kawan bahwa anjir juga merupakan salah satu nama permainan tradisional yang berasal dari daerah Yogyakarta?

Permainan tradisional ini sudah mulai jarang dijumpai pada saat sekarang. Sebab dulunya permainan anjir ini dimainkan oleh anak-anak ketika mereka sedang menggembalakan hewan ternak sambil mencari rumput untuk makannya.

Lalu bagaimana penjelasan lebih lengkap terkait permainan tradisional anjir tersebut? Simak ulasan lengkapnya dalam artikel berikut ini.

Asal Usul Permainan Tradisional Anjir

Dikutip dari buku Permainan Anak-Anak Daerah Istimewa Yogyakarta, penamaan nama permainan ini berasal dari proses bermainnya. Kata "anjir" sendiri dimaknai sebagai sesuai yang kecil dan panjang yang terletak dalam posisi berdiri.

Dalam permainan ini, setiap pemain akan melemparkan arit yang mereka miliki hingga bisa menancap berdiri di tanah. Proses bermain inilah yang membuat permainan tradisional yang satu ini diberi nama dengan anjir.

Pada awalnya, permainan ini tercipta ketika anak-anak ditugaskan untuk menggembalakan hewan ternak yang mereka miliki ke padang rumput. Untuk mengisi waktu luang, biasanya anak-anak akan menciptakan berbagai macam permainan agar bisa mengisi kekosongan sambil menunggu hewan ternak makan.

Permainan ini biasanya dimainkan secara berkelompok. Dibutuhkan minimal dua orang anak agar permainan tradisional anjir bisa dimainkan.

Waktu permainan disesuaikan dengan momen anak-anak menggembalakan hewan ternak mereka. Namun biasanya permainan ini dimainkan di sore hari hingga menjelang waktu Maghrib tiba.

Persiapan Permainan

Hanya ada satu alat yang perlu dipersiapkan oleh setiap pemain untuk memainkan permainan ini. Alat yang digunakan untuk bermain permainan tradisional anjir adalah arit.

Ketika menggembalakan hewan, setiap anak biasanya akan membawa arit untuk memotong rumput sebagai pakan ternak. Oleh sebab itu, alat yang digunakan dalam permainan anjir biasanya sudah dimiliki oleh setiap pemainnya.

Meskipun demikian, setiap pemain tetap perlu berhati-hati ketika memainkan permainan ini. Sebab jika terjadi kesalahan, bisa saja arit yang digunakan dalam permainan tersebut melukai salah satu anak yang ikut bermain.

Cara Bermain

Ketika pemain dan arit yang digunakan sudah tersedia, maka proses bermain bisa langsung dimulai. Pertama-tama, semua pemain bisa melakukan undian terlebih dahulu untuk menentukan giliran bermain.

Pemain yang mendapatkan giliran pertama bisa memulai permainan terlebih dahulu. Pemain ini bisa memegang arit yang dia miliki dengan telunjuk dan ibu jari.

Kemudian dia bisa melemparkan arit tersebut ke udara. Pastikan untuk berhati-hati ketika melemparkan arit tersebut.

Selain itu, pemain juga tidak bisa melemparkan arit secara sembarangan. Pemain ini mesti bisa mengatur jatuhnya arit agar dapat menancap dengan posisi berdiri.

Jika berhasil, maka permainan akan dilanjutkan oleh pemain berikutnya. Nantinya semua pemain mesti bisa menancapkan arit mereka masing-masing dengan posisi berdiri.

Pemain yang gagal maka akan dikeluarkan dari permainan. Proses bermain akan kembali dilanjutkan jika ada lebih dari satu anak yang berhasil menancapkan arit.

Proses ini akan terus dilakukan hingga tersisa satu orang pemain yang berhasil menancapkan arit dengan posisi berdiri dan dinyatakan sebagai pemenang.

Untuk menambah keseruan, setiap anak biasanya juga bisa memberikan hukuman kepada pemain yang kalah. Misalnya pemenang bisa memerintahkan pihak yang kalah untuk menggendongnya untuk jarak tertentu.

Nantinya proses bermain permainan anjir bisa dimulai lagi dari awal hingga semua pemain bersepakat untuk mengakhirinya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Irfan Jumadil Aslam lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Irfan Jumadil Aslam.

IJ
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.