Indonesia tak bisa berhenti bermimpi menjadi negara maju meski banyak pekerjaan rumah yang mesti diselesaikan satu per satu. Kapankah mimpi itu terwujud? Pemerintah pun menaksir tahun 2045 atau saat negara menginjak usia ke-100 adalah masa-masa di mana impian itu bisa dikabulkan.
Salah satu alasan Indonesia Emas diyakini bisa terwujud pada 2045 ialah bonus demografi di mana penduduk tenaga usia produktif akan melimpah. Oleh karena itu, pemerintah meyakini generasi muda yang menginjak usia produktif diharapkan dapat memicu kemajuan teknologi serta ekonomi bangsa.
Rakyat Indonesia sendiri terbagi dua menyikapi mimpi-mimpi itu. Ada yang optimistis, ada pula yang pesimistis. Dari banyak rakyat Indonesia, founder Plataran Indonesia, Yozua Makes adalah salah satu yang optimistis. Ia meyakini generasi muda bisa memajukan bangsa suatu hari kelak.
“Generasi muda kita basically is thereal asset,” ucap Yozua kepada Good News From Indonesia dalam segmen GoodTalk.
Yozua meyakini anak-anak muda Indonesia adalah aset sesungguhnya untuk negara dalam menggapai mimpi-mimpi besar yang sudah dirancang. Namun, generasi pendahulu juga diakuinya tidak boleh berdiam diri saja menyaksikan muda-mudi tanah air berdiri dan beraksi sendiri. Menurut Yozua, sudah menjadi tugas generasi pendahulu membimbing generasi muda agar lebih siap bersaing dengan sesama mereka, tapi dari negara lain.
Teknologi dan fasilitas pendidikan seperti beasiswa keluar negeri yang semakin maju dirasa Yozua akan mempermudah generasi muda meniti langkah-langkah cemerlang ke depan. Akan tetapi, ia seikah mencoba mengingatkan agar pemuda-pemudi harapan Indonesia jangan terlena dan tiba-tiba melupakan bangsanya sendiri ketika mengejar mimpinya masing-masing.
“Sekarang bisa cepat kok teknologi. Pemerintah siapkan fasilitas LPDP, bisa keluar negeri. Tapi kalau punya generasi muda yang hanya melihat dirinya sendiri, tidak pernah melihat untuk membangun bangsanya, then we have a problem,” ungkap Yozua.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News