Program Pengabdian Masyarakat IPB yang diinisiasi sejak 2022 telah terbukti mampu meningkatkan kontribusi dosen dan civitas akademika IPB dalam pengembangan masyarakat. Program ini juga menjadi bukti atas dedikasi akademisi IPB University untuk membangun kampung halaman, mampu mendukung prestasi IPB sebagai Perguruan Tinggi Terbaik ke-2 dalam Program Pengabdian Masyarakat dari Kemdikbud Saintek (2023-2024).
Program Dosen Pulang Kampung merupakan program pengabdian kepada masyarakat yang mengintegrasikan peranan dosen, mahasiswa, dan sivitas akademika. Kegiatan ini bertujuan untuk membawa inovasi IPB guna menggali potensi, meningkatkan daya saing desa atau kelompok masyarakat, dan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidup pada kampung yang memiliki nilai historis dan sosiologis.
Prof. Dr. Ir. Ernan Rustiadi, M. Agr., selaku Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Pengembangan Agromaritim, menekankan bahwa Dospulkam merupakan skema pengabdian masyarakat khas IPB yang telah memasuki tahun keempat penyelenggaraannya.
Program tersebut memberikan kesempatan bagi dosen untuk berkontribusi di kampung halaman sendiri atau lingkungan sosiologisnya.
"Pemahaman bahwa seseorang melakukan pengabdian masyarakat di kampung halaman atau lingkungan sosiologis memiliki keunggulan tersendiri, karena mereka sudah mengenal karakter masyarakat serta pihak-pihak yang berperan dalam program tersebut," ujar Prof. Ernan, dalam Sosialisasi Program Dospulkam 2025 (6/2/2025).
Capaian Program Dospulkam 2024 dan Target 2025
Program Dosen Pulang Kampung (Dospulkam) 2024 telah mencapai berbagai pencapaian signifikan.
Melalui laporannya pada kegiatan Sosialisasi Program Dosen Pulang Kampung 2025, Direktur Pengembangan Masyarakat Agromaritim, Dr. Handian Purwawangsa, menyampaikan bahwa sepanjang tahun 2024 ini, sebanyak 314 dosen dan 150 mahasiswa telah berpartisipasi dalam program, memberikan manfaat langsung bagi 1.150 masyarakat di berbagai daerah.
Selain itu, program ini juga menghasilkan 253 publikasi di media massa serta 75 artikel pengabdian masyarakat yang turut memperkuat diseminasi ilmu dan inovasi IPB kepada publik.
Untuk tahun 2025, IPB menargetkan peningkatan partisipasi dan dampak program dengan sasaran yang lebih luas, yaitu mencakup 80 desa atau lokasi pengabdian, melibatkan 320 dosen dan 160 mahasiswa, serta memberikan manfaat bagi 2.000 masyarakat.
Dari segi publikasi, ditargetkan 320 publikasi media massa dan 80 artikel pengabdian masyarakat, guna semakin memperkuat kontribusi akademisi IPB dalam pembangunan masyarakat berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dospulkam Bertajuk Membangun Ekosistem yang Tangguh untuk Sains dan Teknologi Maju
Asisten Direktur Layanan Agromaritim dan Digital Farming menyampaikan bahwa program Dospulkam 2025 mengusung tema "Resilient Ecosystem for Advanced Science and Technology".
Tema ini menekankan pentingnya implementasi inovasi IPB untuk mengatasi masalah spesifik di masyarakat desa, sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs 1–17).
Selain itu, program ini juga bertujuan membangun jejaring yang kuat antara akademisi, bisnis, pemerintah, masyarakat, dan media (ABG-SM) dalam pengabdian masyarakat.
Dosen IPB yang ingin berpartisipasi dalam program ini harus memenuhi beberapa kriteria, di antaranya:
- Terdiri dari minimal empat orang (termasuk ketua) dan melibatkan minimal dua mahasiswa
- Memiliki mitra yang berkomitmen mendukung program
- Menyusun program dengan rencana jangka panjang dan berbasis inovasi, terutama yang memiliki Hak Kekayaan Intelektual (HKI)
- Melibatkan masyarakat secara aktif dengan minimal 25 orang atau satu kelompok per program
Dengan keberlanjutan program Dospulkam, IPB semakin memperkuat perannya sebagai institusi yang berkontribusi langsung dalam pembangunan daerah dan pemberdayaan masyarakat. Harapannya, program ini terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat Indonesia.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News