Dalam gelapnya malam, ketika harapan tampak redup, ada cahaya yang bersinar, menerangi jalan bagi mereka yang terjebak dalam kesulitan ekonomi keluarga. Cahaya itu adalah zakat, sebuah ibadah sosial yang menjadi penopang kehidupan bagi banyak individu dan keluarga.
Seperti sinar mentari yang menembus kabut, zakat mampu mengubah nasib, membangkitkan semangat, dan memberikan harapan baru bagi penerima manfaatnya (Mustahik). Apa yang terjadi ketika penerima zakat tidak hanya diberi, tetapi juga diberdayakan untuk menjadi pemberi? Inilah kisah tentang keajaiban zakat yang mengubah paradigma kehidupan.
Zakat lebih dari sekadar kewajiban ia adalah bentuk cinta dan kepedulian yang mengalir dari hati. Melalui pengelolaan yang bijaksana, zakat menghadirkan peluang bagi mustahik untuk keluar dari jerat kemiskinan, mengembangkan keterampilan, dan menciptakan masa depan yang lebih cerah. Ketika mereka mendapatkan dukungan yang tepat, kehidupan mereka berubah secara drastis.
Dari penerima yang bergantung, mereka bertransformasi menjadi muzaki yang mandiri, menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama.
Mari kita telusuri lebih dalam bagaimana cahaya zakat mampu mengubah kehidupan mustahik, membawa harapan baru, dan menginspirasi generasi mendatang untuk berkontribusi dalam menciptakan dunia yang lebih baik.
Peran Besar BAZNAS dalam Mengelola Dana Zakat untuk Kesejahteraan
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) adalah lembaga yang berwenang mengelola zakat secara nasional di Indonesia, sesuai dengan amanah Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011. Dalam beberapa tahun terakhir, kiprah Baznas semakin terasa hingga ke pelosok Nusantara. Program-program pendayagunaan zakat yang dilaksanakan Baznas menjangkau berbagai kalangan.
Delansir situs resmi BAZNAS, Wakil Ketua BAZNAS, Mokhamad Mahdum, menekankan pentingnya lembaga zakat sebagai entitas yang tidak hanya dipercayai oleh masyarakat, tetapi juga diakui oleh Allah SWT.
Ia mengingatkan bahwa setiap usaha dalam pengelolaan zakat harus seimbang antara kepentingan dunia dan akhirat. Peran lembaga zakat sangat krusial, bukan hanya dalam konteks kepercayaan publik, tetapi juga sebagai bagian dari tanggung jawab spiritual umat Muslim.
Zakat, sebagai ibadah sosial, memiliki dampak signifikan bagi pelakunya dan masyarakat luas. Penyalurannya ditujukan kepada delapan golongan penerima (asnaf) yang membutuhkan, sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW. Dengan berzakat, seorang Muslim tidak hanya berkontribusi untuk kesejahteraan orang lain, tetapi juga melakukan investasi yang bernilai di akhirat.
Hal ini menggarisbawahi pentingnya kesadaran dan keberanian untuk berzakat sebagai amalan yang membawa manfaat jangka panjang. BAZNAS juga menegaskan komitmennya untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045 dengan memaksimalkan potensi zakat yang diperkirakan mencapai Rp327 triliun per tahun.
Namun, saat ini, realisasi penghimpunan zakat, infaq, dan sedekah (ZIS) baru mencapai sekitar Rp41 triliun, menunjukkan adanya peluang besar yang belum dimanfaatkan. Dengan pengelolaan yang tepat dan kolaborasi dari berbagai pihak, zakat dapat menjadi instrumen strategis dalam mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Berdasarkan data terbaru BAZNAS, sepanjang tahun 2024 lalu, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) mencatat pencapaian yang mengesankan dalam upaya mengentaskan kemiskinan. Dengan dedikasi dan berbagai program inovatif, BAZNAS berhasil mengubah kehidupan sebanyak 577 ribu jiwa di tanah air. Pencapaian ini bukan sekadar angka, ia melambangkan harapan baru bagi mereka yang sebelumnya terjebak dalam lingkaran kemiskinan.
BAZNAS berkomitmen untuk memberikan solusi nyata dalam meningkatkan kesejahteraan umat. Melalui berbagai program seperti Rumah Sehat BAZNAS, BAZNAS Microfinance, Kampung Zakat, Santripreneur, Beasiswa BAZNAS, Z-CHICKEN, Z-MART, serta Rumah Layak Huni, BAZNAS berupaya membantu masyarakat dengan cara yang berkelanjutan.
Selain itu, program BAZNAS Tanggap Bencana dan inisiatif BAZNAS dalam pengentasan kemiskinan ekstrem serta stunting menunjukkan dedikasi mereka dalam menciptakan perubahan positif bagi kehidupan masyarakat. Dalam fokus khusus terhadap kemiskinan ekstrem, BAZNAS berhasil mengentaskan sekitar 321 ribu orang, memberikan mereka kesempatan untuk meraih kehidupan yang lebih baik.
Tidak hanya itu, BAZNAS juga berupaya meningkatkan penghasilan mustahik agar mencapai standar minimum wilayah bagi 15 ribu orang. Dalam langkah yang lebih mendalam, 61 ribu orang dibantu untuk memenuhi standar Had Kifayah, sementara 28 ribu orang lainnya berhasil masuk dalam kategori Nisab Zakat.
Prof. Ir. H. M. Nadratuzzaman Hosen, pimpinan BAZNAS Bidang Transformasi Digital Nasional, menyampaikan pandangannya dalam Pengajian BAZNAS yang diadakan pada Selasa (31/12/2024) pagi dengan tema "Outlook Zakat 2025." Ia menjelaskan bahwa capaian yang diraih BAZNAS mencerminkan dampak positif dari program-program yang dirancang untuk mendorong mustahik bertransformasi menjadi muzaki.
BAZNAS berkomitmen untuk terus meningkatkan manfaat zakat bagi masyarakat, tidak hanya dengan memberikan bantuan, tetapi juga dengan membangun fondasi kemandirian dan keberdayaan. Usaha ini diharapkan dapat menjadi cahaya harapan bagi masa depan yang lebih cerah bagi masyarakat.
Kisah Sukses para Pejuang Tangguh Keluarga melalui BAZNAS
Dalam setiap sudut kehidupan, terdapat kisah inspiratif yang menunggu untuk diceritakan. Di tengah tantangan dan kesulitan hidup, sejumlah pejuang tangguh keluarga telah membuktikan bahwa harapan dan keberanian dapat mengubah takdir. Melalui dukungan dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), mereka menemukan jalan untuk bangkit dan meraih impian yang sempat terabaikan.
Kisah Muh. Ishak Nur, Nunun Suryani, Antung, dan Pak Nano adalah contoh nyata bagaimana dukungan yang tepat dapat mengubah kehidupan. Dari usaha tambal ban yang sepi hingga warung kecil yang menggeliat, mereka menunjukkan bahwa ketekunan dan semangat berbagi adalah kunci untuk menciptakan masa depan yang lebih baik.
Mari kita telusuri perjalanan mereka, menggali makna dari setiap perjuangan dan keberhasilan yang mereka raih, serta menyaksikan bagaimana cahaya harapan bersinar di tengah kegelapan. Kisah mereka tidak hanya menginspirasi, tetapi juga mengajak kita untuk merenungkan arti sesungguhnya dari keberdayaan dan solidaritas dalam masyarakat. Berikut beberapa kisahnya;
BAZNAS Z-Auto: Jembatan Menuju Kesuksesan Muh. Ishak Nur
Melansir dari situs resmi BAZNAS, di tengah hiruk-pikuk kota Makassar, Sulawesi Selatan, terdapat seorang pria pejuang tangguh keluarga bernama Muh. Ishak Nur, atau akrab disapa Icca. Sebelum mendapatkan bantuan dari BAZNAS, Icca berjuang keras untuk menghidupi keluarganya melalui usaha tambal ban yang dikelolanya.
Setiap hari, ia bekerja tanpa lelah, namun omzet harian yang hanya mencapai Rp30.000 membuatnya merasa terjebak dalam kesulitan.
Icca sering kali pulang dengan perasaan hampa, memikirkan bagaimana cara memenuhi kebutuhan keluarganya. Ia melihat rekan-rekannya berhasil, sementara usahanya seakan terhenti di tempat.
Namun, harapan itu mulai datang ketika ia bergabung dengan program Z-Auto BAZNAS. Program ini tidak hanya memberikan dukungan modal usaha, tetapi juga pelatihan yang sangat dibutuhkan untuk mengembangkan usahanya.
Dengan semangat yang baru, Icca menerima bantuan tersebut dan segera menerapkannya. Dalam waktu singkat, usahanya mulai menunjukkan perubahan yang mencolok. Omzet harian yang sebelumnya hanya Rp30.000 kini melonjak menjadi Rp200.000. Icca mampu melayani lima hingga enam motor setiap harinya, sebuah pencapaian yang menggembirakan dan tentunya membawa senyuman bagi keluarganya.
Namun, yang paling menggembirakan bukan hanya peningkatan omzet. Icca merasa terpanggil untuk memberikan kembali kepada masyarakat. Dengan penuh rasa syukur, ia menyisihkan sebagian dari penghasilannya untuk berinfak setiap hari. Tindakan ini bukan hanya menunjukkan keberhasilan dirinya, tetapi juga dampak positif dari bantuan yang diterimanya. Icca kini tidak hanya mandiri, tetapi juga menjadi sumber inspirasi bagi orang-orang di sekelilingnya.
Kisah Muh. Ishak Nur adalah contoh nyata bagaimana dukungan dari BAZNAS dapat mengubah kehidupan mustahik menjadi lebih baik. Dari kesulitan yang menghimpit, Icca kini berdiri sebagai pejuang tangguh keluarga, menerangi jalan bagi dirinya dan orang lain dengan harapan dan semangat berbagi.
BAZNAS Microfinance: Menyulut Harapan dalam Usaha Kecil
Melansir dari situs resmi Radio Republik Indonesia, di tengah hiruk-pikuk kehidupan yang serba sulit ini, Nunun Suryani, seorang ibu dengan tiga anak, menjalani perjuangan yang tak mudah. Bersama suaminya, ia berusaha merintis usaha produksi cireng, namun perjalanan mereka dipenuhi liku-liku yang penuh tantangan.
Dengan modal yang terbatas, Nunun terpaksa berjuang keras menjaga kualitas produk di tengah fluktuasi harga bahan baku yang tidak menentu. Legalitas usaha yang belum dimiliki semakin menambah beban pikirannya.
Namun, segala kesulitan itu mulai berubah pada tahun 2023. Dalam momen yang penuh harapan, Nunun mendapatkan bantuan dari Baznas melalui program Microfinance Desa (BMD). Bantuan ini bukan hanya sekadar permodalan, tetapi juga mencakup pendampingan dan proses legalisasi usaha, termasuk pengurusan Nomor Induk Berusaha (NIB).
Nunun mengenang saat harapan mereka mulai terbuka, mengungkapkan bahwa dengan bimbingan dan dukungan dari BAZNAS, usaha mereka berkembang pesat. Dari usaha kecil yang awalnya sepi, kini ia mampu meraih keuntungan antara Rp3.000.000 hingga Rp5.000.000 per harinya, dan matanya tampak berkaca-kaca saat menceritakan perjalanan tersebut.
Kendati demikian, di balik senyumnya, tersimpan rasa syukur yang mendalam. "Saya sangat berterima kasih kepada Baznas. Bantuan ini bukan hanya mengubah kehidupan kami, tetapi juga memberi harapan baru bagi keluarga saya," ujarnya dikutib dari situs resmi RRI. Nunun berharap agar lebih banyak masyarakat kecil merasakan manfaat serupa.
Nunun adalah contoh nyata bahwa meski perjalanan hidupnya penuh perjuangan, dengan dukungan yang tepat, harapan dapat terwujud. Kisahnya menjadi cahaya harapan bagi banyak orang, membuktikan bahwa setiap langkah menuju keberdayaan adalah perjalanan yang layak diperjuangkan.
Z-Mart: Dari Warung Kecil Menuju Kemandirian Ekonomi
Melansir dari situs resmi BAZNAS, di sebuah kampung asri, berdirilah Antung, sosok inspiratif yang menjadi tumpuan harapan bagi banyak orang. Sebagai pemilik warung kecil, ia tidak hanya menjual barang, tetapi juga menghidupkan mimpi dan harapan bagi komunitasnya.
Dengan omzet stabil rata-rata Rp250.000 per hari, Antung menunjukkan bahwa kerja keras dan manajemen keuangan yang bijaksana dapat menghasilkan buah yang manis.
Namun, di balik kesuksesannya, terdapat perjalanan yang penuh liku. Antung memanfaatkan keuntungan dari warungnya sebaik mungkin, menyisihkan laba untuk tabungan keluarga dan kebutuhan rumah tangga. Ia memastikan bahwa setiap rupiah yang dihasilkan tidak hanya untuk kepentingan pribadi, tetapi juga untuk masa depan keluarganya.
Sebagai bagian dari komunitas ZMart, Antung menerima pelatihan tentang manajemen usaha dan pentingnya mendengarkan kebutuhan pelanggan. Inovasi yang dilakukannya, seperti menambahkan produk non-retail seperti piscok dan pentol pedas, semakin menarik minat pelanggan. Namun, kesuksesannya tidak hanya terletak pada angka omzet.
Dedikasi Antung juga tercermin dalam perannya sebagai guru mengaji. Setiap sore, ia mengajarkan anak-anak di lingkungannya membaca Al-Qur'an, meyakini bahwa keberkahan sejati datang dari berbagi ilmu.
Kisah Antung adalah cermin dari tekad dan semangat juang. Ia menjadi teladan bagi pelaku usaha kecil dan komunitasnya, menunjukkan bahwa keberhasilan memerlukan kerja keras, kesabaran, dan manajemen yang baik. Dengan senyum tulus, ia menutup ceritanya,
“Kalau kita yakin dan bersungguh-sungguh, insyaAllah jalan selalu ada.” Ungkapnya di kutib dari situs resmi BAZNAS. Kata-katanya mengandung harapan, menginspirasi banyak orang untuk terus berjuang meski dalam keadaan sulit. Antung adalah bukti bahwa dari sebuah warung kecil, harapan besar dapat tumbuh. Ini semua karena Zakat yang ditunaikan oleh para Muzaki.
Z-Chicken: Dapur yang Menghidupkan Impian dan Inspirasi
Melansir dari situs resmi BAZNAS, di sudut Jalan Mayor Kusmanto, Cerbonan, Karanganyar, berdiri seorang lelaki yang kini menjadi sosok inspiratif bagi banyak orang. Suyatno, yang akrab disapa Pak Nano, dulunya menjalani hidup yang penuh ketidakpastian dengan pekerjaan serabutan dan penghasilan yang tidak menentu.
Namun, segalanya berubah drastis ketika ia menerima bantuan dari program Z-Chicken yang diselenggarakan oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).
Setiap pagi, Pak Nano bergegas membuka outlet Z-Chicken miliknya, menyiapkan semua yang diperlukan hingga pukul 07.00 atau 09.00. Dengan penuh semangat, ia melayani pelanggan yang datang, menjajakan antara 100 hingga 130 potong ayam krispi setiap harinya, dan meraih omzet rata-rata mencapai Rp540.000 hingga Rp640.000
“Alhamdulillah, ada perubahan yang sangat berarti dibanding ketika saya bekerja serabutan,” ungkap Pak Nano dikutib dari situs resmi BAZNAS. Matanya berbinar saat berbicara tentang perjalanan hidupnya. Berkat usaha Z-Chicken, ia kini tidak hanya dapat mencukupi kebutuhan keluarganya, tetapi juga membiayai pendidikan anak-anaknya dan berkontribusi dalam berbagai kegiatan di lingkungan tempat tinggalnya.
Sebagai salah satu mustahik BAZNAS terbaik di wilayah Karanganyar, konsistensi penjualannya mencerminkan dedikasi dan komitmennya. Pak Nano senantiasa berbagi ilmu dengan pelaku usaha lainnya, memperkuat jaringan komunitasnya dan membantu mereka yang juga ingin bangkit dari kesulitan.
Kunci keberhasilan Pak Nano, selain semangat dan kerja keras, terletak pada keyakinan spiritualnya. Sebelum memulai usaha setiap hari, ia selalu berdoa untuk kelancaran dan kesuksesan. Bahkan, saat menggoreng potongan ayam krispi, doa-doanya terus mengiringi setiap langkahnya, menjadikan setiap potong ayam yang disajikannya sarat dengan harapan dan keberkahan.
Dengan kombinasi antara usaha keras dan kepercayaan yang mendalam, Pak Nano telah berhasil mengubah nasibnya. Ia kini tidak hanya menjadi pelaku usaha yang sukses, tetapi juga inspirasi bagi banyak orang di sekitarnya. Dalam setiap potongan ayam yang ia goreng, terdapat cerita tentang perjuangan, harapan, dan keberanian untuk bangkit, yang menyentuh hati setiap orang yang mengenalnya.
Kisah-kisah inspiratif penuh harapan ini menggambarkan bagaimana cahaya zakat tidak hanya memengaruhi individu, tetapi juga menguatkan ikatan sosial dalam masyarakat. Setiap Zakat yang dikeluarkan adalah langkah menuju perubahan, menciptakan siklus positif yang melibatkan lebih banyak orang dalam beramal. Dengan zakat, kita tidak hanya berbagi harta, tetapi juga membangun fondasi solidaritas dan empati yang kokoh ditengah masyarakat.
BAZNAS Bangun Harapan Baru Melalui Program Rumah Layak Huni
BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional) tidak hanya berfokus pada pemberdayaan ekonomi mustahik, tetapi juga memperhatikan kebutuhan dasar masyarakat, terutama dalam hal tempat tinggal yang layak huni. Pada tahun 2024, BAZNAS menargetkan untuk merenovasi sebanyak 1.000 rumah melalui program Rumah Layak Huni BAZNAS (RLHB).
Program ini merupakan hasil kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), TNI, dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) di tingkat provinsi dan kabupaten/kota.
Berdasarkan Informasi BAZNAS, dari tahun 2021 hingga 2023, BAZNAS telah berhasil merenovasi 2.429 rumah tidak layak huni, memberikan manfaat kepada sekitar 12.145 jiwa.
Program ini tidak hanya mengubah fisik rumah, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup penghuninya. Salah satu kisah haru datang dari Pak Suharlan, seorang tukang ojek di Cianjur, yang sebelumnya tinggal di rumah yang sangat rapuh dengan dinding retak dan atap bocor.
Dengan bantuan BAZNAS, rumahnya diperbaiki, dan ia menyatakan rasa syukurnya: "Alhamdulillah, rumah saya sekarang bisa diperbaiki. Terima kasih kepada BAZNAS yang sudah membantu saya dan keluarga." Ucap Suharlan penerima manfaat dikutib dari situs resmi BAZNAS. Ia merasa optimis bahwa rumah yang layak akan membawa keberkahan dan perubahan dalam kehidupan keluarganya.
Kisah haru penerima bantuan Rumah layak huni baznas lainnya berasal dari Provinsi Papua. Bapak Diono, seorang warga Koya Barat. Sebelum menerima bantuan dari program Rumah Layak Huni BAZNAS, Diono tinggal di rumah yang sangat tidak layak huni, dengan kondisi yang memprihatinkan. Setelah mendapatkan dukungan renovasi, rumahnya kini telah diperbaiki menjadi tempat tinggal yang lebih aman dan nyaman.
Diono mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan tersebut, mengatakan bahwa perbaikan rumahnya telah memberikan dampak positif bagi keluarganya. "Kini kami bisa tidur nyenyak tanpa khawatir atap bocor atau dinding yang retak," ujarnya. Bantuan ini tidak hanya meningkatkan kondisi fisik rumahnya, tetapi juga memberikan harapan baru bagi keluarganya untuk hidup lebih baik.
Zakat: Cahaya Harapan dan Keajaiban Kehidupan
Zakat bukan sekadar kewajiban bagi umat Islam, tetapi juga merupakan bentuk investasi sosial yang memberikan dampak luar biasa bagi penerimanya. Melalui pengelolaan zakat yang baik, mustahik mereka yang berhak menerima zakat dapat berubah menjadi muzaki, dari penerima menjadi pemberi.
Ini adalah keajaiban yang terjadi ketika cahaya zakat menerangi jalan hidup seseorang.
Kisah-kisah inspiratif dari mustahik yang telah dibina oleh lembaga seperti Baznas menunjukkan betapa besar dampak zakat dalam mengubah kehidupan. Banyak yang awalnya berada dalam kesulitan, kini mampu berdiri di atas kaki sendiri, bahkan berkontribusi kepada masyarakat sebagai muzaki.
Transformasi ini bukan hanya mengubah nasib individu, tetapi juga menyebarkan harapan dan kebaikan di sekeliling mereka.
Baznas, sebagai lembaga pengelola zakat nasional, berkomitmen untuk memberdayakan mustahik di seluruh pelosok Indonesia.
Dengan program-program pemberdayaan yang terstruktur dan pendampingan yang intensif, Baznas berhasil mengentaskan kemiskinan dan menciptakan keajaiban dalam hidup banyak orang. Setiap zakat yang dikeluarkan menjadi cahaya harapan, membuka peluang baru, dan menciptakan masa depan yang lebih cerah.
Mari kita bersama-sama berkontribusi untuk menciptakan lebih banyak keajaiban. Ajak teman, keluarga, dan komunitas kita untuk berzakat. Dengan bergandeng tangan, kita dapat menghadirkan harapan baru dan mewujudkan impian bagi mereka yang membutuhkan.
Jadikan zakat sebagai bagian dari kehidupan kita, dan saksikan bagaimana cahaya harapan itu menyebar, membawa perubahan yang berarti.
Ingatlah, setiap satu rupiah yang kita berikan dapat menjadi cahaya bagi seseorang yang sedang berjuang. Mari, kita wujudkan keajaiban melalui zakat dan teruskan misi ini untuk menciptakan dunia yang lebih baik!
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News