chitra subyakto ngarang total saat jadi penata busana film indonesia ini tidak mudah tapi senang - News | Good News From Indonesia 2025

Chitra Subyakto Ngarang Total saat Jadi Penata Busana Film Indonesia Ini: Tidak Mudah, tapi Senang

Chitra Subyakto Ngarang Total saat Jadi Penata Busana Film Indonesia Ini: Tidak Mudah, tapi Senang
images info

Chitra Subyakto adalah perancang busana yang sudah memiliki nama di funia fesyen Indonesia. Setelah meniti karier sebagai penata gaya di majalah hingga iklan, kini ia fokus membangun brand busana bernama Sejauh Mata Memandang yang sudah eksis sejak tahun 2014.

Sebelum mendirikan brand-nya sendiri, nama Chitra sudah besar di industri hiburan tanah air. Ia terhitung sering dilibatkan dalam pembuatan film sebagai penata busana untuk para aktor dan aktris yang bermain. Dari situ, berbagai prestasi pun diraih Chitra. Salah satunya lewat film Athirah, di mana ia diberi penghargaan Penata Busana Terbaik dalam ajang Festival Film Indonesia 2016.

Chitra mengaku senang bisa terlibat dengan produksi film sebagai penata busana. Jadi tak heran, di puluhan film Indonesia, ada nama Chitra di ending kreditnya.

Pendekar Tongkat Emas

Menjadi penata busana dalam proyek film adalah tantangan besar bagi Chitra. Ia harus sering-sering memeras otak dan berimajinasi menyesuaikan diri dengan cerita, tema, dan latar film yang diangkat.

Film Laskar Pelangi yang diadaptasi dari novel Andrea Hirata dan diadaptasikan oleh sutradara Riri Riza adalah film di mana visi Chitra sebagai penatas busana dibutuhkan. Untuk film ini, Chitra mengaku tidak begitu kesulitan mencari-cari referensi busana untuk para pemeran.

Namun, lain lagi saat ia terlibat dalam film Pendekar Tongkat Emas. Dalam film laga tersebut, ia mesti mengarang total karena latar ceritanya “antah berantah” sehingga tidak ada referensi untuk dipakai.

“Kalau enggak salah waktu itu Pendekar Tongkat Emas. Itu kan syutingnya di Sumba, terus itu ngarang total. Antah berantah. Jadi gimana caranya supaya bikin rasa Indonesia, tapi bisa dipakai untuk berantem juga,” ucap Chitra kepada Good News From Indonesia dalam segmen GoodTalk.

Pendekar Tongkat Emas garapan sutradara Ifa Isfansyah mungkin kerap dicap gagal secara pendapatan penonton. Namun, di luar itu, khusus peran Chitra patut diapresiasi karena nuansa film laga lawas terlihat lewat busana pilihannya.

“Prosesnya menarik. Tidak mudah, tapi senang,” aku Chitra yang senang terlibat dalam proyek film tersebut.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Dimas Wahyu Indrajaya lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Dimas Wahyu Indrajaya.

DW
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.