uniknya kubro siswo seni tari asal magelang yang jadi simbol penyebaran islam - News | Good News From Indonesia 2025

Mengenal Kubro Siswo, Seni Tari yang Jadi Simbol Penyebaran Islam di Magelang

Mengenal Kubro Siswo, Seni Tari yang Jadi Simbol Penyebaran Islam di Magelang
images info

Tentunya sudah tidak asing di telinga masyarakat Indonesia, bahwa agama Islam dapat tersebar luas di negeri ini karena kemampuan para pendakwahnya yang bisa melakukan akulturasi dengan kebudayaan setempat.

Dalam hal ini, seni tari juga tak luput dari akulturasi tersebut. Kawan GNFI pasti mengenal Tari Saman (Aceh), Tari Seudati (Aceh), hingga Tari Rudat (Lombok). Ketiganya merupakan seni tari tradisional yang menyimpan ajaran Islam.

Di Jawa Tengah sendiri, tepatnya Kabupaten Magelang, ada juga kesenian tradisional yang amat kental menampakkan ajaran Islam di dalamnya. Kesenian tersebut adalah Kubro Siswo.

Kubro Siswo adalah sebuah seni tari yang amat unik karena para pemainnya menggunakan kostum seperti prajurit perang dan lagu yang mengiringinya adalah selawat. Selain itu, masih banyak lagi keunikan lain dari kesenian ini.

Sejarah Kemunculan Kubro Siswo

Nama Kubro Siswo berasal dari dua kata, yaitu "kubro" dan "siswo". Akar kata "kubro" berasal dari Bahasa Arab, kabiirun, yang berarti besar. Sedangkan "siswo" berasal dari Bahasa Jawa yang berarti murid.

Dari kedua makna etimologis tersebut, makna terminologis dari Kubro Siswo adalah murid yang memiliki cita-cita atau impian yang besar. Dalam pendapat yang lain, Kubro Siswo berarti murid-murid yang selalu menjunjung kebesaran Tuhan.

Gedruk, Seni Tari Asal Magelang yang Punya Filosofi Mendalam

Kubro Siswo juga merupakan akronim dari "Kesenian Ubahing Badan lan Rogo", yang berarti kesenian yang dilakukan dengan menggerakkan jiwa dan raga.

Awal kemunculan Kubro Siswo tidak terlepas dari situasi politik yang sedang berkecamuk di Indonesia. Pada tahun 1950-an, sedang marak kesenian-kesenian yang dinaungi oleh Lekra (Lembaga Kebudayaan Rakyat), sebuah lembaga seni yang dekat dengan Partai Komunis Indonesia.

Hal itu memunculkan keresahan dan mendorong beberapa orang dari Desa Mendut, salah satu desa yang berada di Kecamatan Mungkid, untuk menciptakan suatu kesenian yang bernuansa Islam. Akhirnya, Kubro Siswo diciptakan pada tahun 1960.

Keunikan dan Filosofi Kubro Siswo

Penari Kubro Siswo biasanya berjumlah 12-32 orang dengan durasi 3-5 jam. Pemainnya bisa laki-laki, bisa juga perempuan.

Untuk laki-laki, kostum yang dikenakan adalah kaus dan celana pendek dengan kaus kaki yang panjangnya sebetis. Untuk perempuan, yang dikenakan adalah kaus dan celana panjang dengan batik yang diikatkan di pinggang dan sepatu. Selain penari, ada pula penyanyi dan pemusik.

Keunikan Kubro Siswo yang membedakannya dengan seni tari kebanyakan terletak pada kostum penyanyinya. Para penyanyi Kubro Siswo mengenakan kostum yang menyerupai seragam prajurit modern, sehingga mereka seolah-olah sedang menjadi jenderal yang memimpin para prajurit. Selain itu, mereka juga menggunakan peluit sebagai aba-aba untuk mengganti gerakan tarian.

Kubro Siswo menggambarkan perjuangan para pemuda dalam membantu Pangeran Diponegoro saat berperang melawan Belanda. Namun, pendapat yang lain mengatakan bahwa kesenian ini merepresentasikan perjuangan Sunan Geseng, murid Sunan Kalijaga, dalam menyebarkan agama Islam di Magelang.

Menikmati Pesona Magelang Dari Ketinggian di 5 Tempat Wisata Ini

Kubro Dangdut, Cara Kubro Siswo Beradaptasi di Tengah Perkembangan Zaman

Kesenian Kubro Dangdut (Brodut) adalah wujud transformasi Kubro Siswo dalam menjawab perkembangan zaman dan pergeseran selera. Apa yang membedakan Brodut dengan pendahulunya adalah memunculkan peralatan modern di samping tetap memanfaatkan beberapa peralatan klasik.

Lagu-lagu yang dibawakan juga diadaptasikan dengan budaya populer yang sampai saat ini masih banyak diminati oleh masyarakat, yaitu dangdut. Yang patut diapresiasi ialah di balik adaptasinya itu, Brodut tetap tidak meninggalkan esensi Kubro Siswo sebagai kesenian yang kental akan ajaran Islam dan pesan-pesan perjuangan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

MM
FA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.