nostalgia masa kecil dengan patil lele permainan tradisional jawa timur dengan beragam manfaatnya - News | Good News From Indonesia 2025

Nostalgia Masa Kecil dengan Patil Lele, Permainan Tradisional Jawa Timur dengan Beragam Manfaatnya

Nostalgia Masa Kecil dengan Patil Lele, Permainan Tradisional Jawa Timur dengan Beragam Manfaatnya
images info

Masa kecil merupakan waktu yang identik dengan kenangan indah bagi beberapa orang. Saat masih anak-anak, berbagai permainan yang dilakukan untuk mengisi waktu luang tidak dapat terpisahkan.

Salah satu daerah di Pulau Jawa, tepatnya di Jawa Timur, memiliki berbagai permainan tradisional, seperti patil lele. Permainan tradisional ini sarat akan kesederhanaan dan kegembiraan bagi para pemainnya. 

Seperti kebanyakan permainan tradisional, permainan patil lele sering dijumpai di daerah perdesaan yang ada di Jawa Timur. Beberapa daerah lain juga memiliki permainan serupa, tetapi memiliki nama yang berbeda.

Permainan tradisional patil lele dimainkan menggunakan alat yang terbuat dari kayu. Alat tersebut berupa dua tongkat kayu yang memiliki ukuran yang berbeda, panjang dan pendek. Tongkat yang berukuran lebih panjang digunakan untuk memukul tongkat yang pendek.

Berdasarkan penelitian Wiyani pada tahun 2022, untuk memainkan patil lele dilakukan secara berkelompok yang terbagi dalam dua kelompok. Penentuan anggota kelompok biasanya menggunakan hompimpa.

Dua kelompok ini nantinya akan terbagi menjadi tim pemukul dan tim penjaga atau penangkap. Setelah menemukan pemenangnya dalam setiap babak, tim pemukul akan bergantian menjadi penjaga dan sebaliknya. Pemenang utama akan diraih oleh kelompok yang berhasil mencapai skor yang telah disepakati sebelumnya.

Baca juga: Mengenal Hompimpa, Cara Mengundi Pemain dalam Permainan Tradisional Indonesia

Keterampilan motorik anak juga diasah melalui permainan patil lele. Semakin mahir anggota tim pemukul dalam memainkan patil lele, maka poin akan dapat mudah diperoleh.

Tim penjaga atau penangkap akan mendapatkan poin jika berhasil menangkap tongkat pendek yang dipukul oleh tim pemukul. Di samping itu, kemampuan kognitif anak dapat diasah dengan bermain patil lele.

Anak akan belajar matematika sederhana berupa penjumlahan dan pengurangan. Dalam menentukan pemenang, hasil pukulan masing-masing anggota tim pemukul akan diakumulasikan dan dikurangi dengan anggota penjaga yang berhasil menangkap tongkat pendek.

Nilai yang terkandung dalam permainan patil lele ini antara lain, mengajarkan anak-anak untuk bekerja sama dengan teman sebaya. Melalui kerja sama yang di dalamnya terdapat komunikasi dan koordinasi, suatu tujuan dapat dicapai.

Hal ini sesuai dengan nilai budaya Indonesia, yaitu gotong royong. Selain itu, permainan tradisional ini juga melatih insting dan kecermatan dalam bertindak.

Biasanya, patil lele dilakukan di lapangan terbuka atau halaman rumah yang cukup luas, di mana anak-anak dapat dengan leluasa berteriak, berlari, dan menikmati kesegaran udara. Secara tidak langsung, aktivitas bermain ini mampu menumbuhkan rasa cinta terhadap lingkungan serta menciptakan rasa syukur.

Perkembangan zaman membuat permainan tradisional mulai tergeser dengan media permainan online. Meski demikian, permainan patil lele memiliki ruang dalam memori para pemainnya terutama di daerah Jawa Timur.

Mereka yang pernah mengisi masa kecilnya dengan permainan ini pasti setuju jika patil lele lebih dari sebuah permainan. Namun, simbol dari kesederhanaan, kebersamaan, dan keceriaan pada masa lampau.

Baca juga: Meskipun Sederhana, Ternyata 5 Nilai Ini Terkandung dalam Permainan Tradisional Nusantara

Permainan tradisional, seperti patil lele yang dimiliki Indonesia ini lebih dari sekadar permainan masa lalu. Permainan tersebut merupakan bagian dari identitas budaya lokal yang sudah semestinya dilestarikan. Dalam pelestariannya, terdapat tantangan besar di mana harus mampu menciptakan inovasi di tengah gempuran globalisasi.

Menghidupkan kembali permainan-permainan tradisional melalui keluarga, komunitas, ataupun kurikulum sekolah dapat menjadi alternatif solusi untuk melestarikan budaya ini. Anak-anak pada zaman sekarang juga dapat merasakan nuansa keceriaan dari permainan tradisional. Tidak hanya menjadi permainan yang mengisi waktu luang, tetapi juga sebagai cara untuk menghargai momen-momen sederhana yang ada.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AA
FA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.