Kawan GNFI tahu tidak bahwa Pemerintah Kota Surabaya baru-baru ini berencana akan menggandeng Belanda untuk mengembangkan wisata Kota Lama Surabaya. Selain itu, Surabaya juga berencana mengadakan kerja sama “Kota Bersaudara” atau “Sister City” dengan kota yang berada di Belanda.
Hal tersebut diketahui dari kunjungan Duta Besar Kerajaan Belanda untuk Republik Indonesia, Marc Gerritsen, pada Kamis (16/1/2025) ke Surabaya. Kunjungan tersebut diterima oleh Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, di ruang kerjanya di Balai Kota Surabaya.
Selama pertemuan tersebut, pihak Kota Surabaya dan Kedutaan Besar Kerajaan Belanda membahas terkait potensi kerja sama dalam beberapa sektor, utamanya terkait pengembangan wisata Kota Lama Surabaya dan penanganan tata kelola air. Selain itu, Wali Kota Eri Cahyadi juga menyampaikan bahwa Kota Surabaya juga membuka kesempatan untuk kerja sama kota bersaudara (sister city) dengan salah satu kota di Belanda.
Kerja sama “Kota Bersaudara” atau “Sister City” sendiri diketahui sebagai kerangka kerja sama yang dijalankan oleh dua belah pihak yang melibatkan pemerintah daerah, utamanya pemerintah kabupaten/kota, di Indonesia dengan pemerintah daerah di luar negeri yang memiliki level/tingkat yang sama.
Umumnya, kerangka kerja sama ini dilakukan dengan mendasarkan pada kesamaan aspek geografis, demografis, hingga kesejarahan. Akan tetapi, beberapa aspek lainnya juga turut dipertimbangkan yang kemudian disepakati untuk dikerjasamakan.
Melalui kerja sama ini, pemerintah daerah tentu sangat terbantu dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di daerahnya dan memperkenalkan kebudayaan lokalnya ke dunia internasional loh,Kawan.
Hal ini tentu sejalan dengan cita-cita otonomi daerah yang termaktub dalam UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.
Keberlangsungan kerja sama ini sendiri telah dijamin oleh peraturan perundang-undangan di Indonesia. Salah satunya Permendagri Nomor 25 Tahun 2020 tentang Tata Cara Kerja Sama Daerah Dengan Pemerintah Daerah Di Luar Negeri Dan Kerja Sama Daerah Dengan Lembaga Di Luar Negeri.
Fokus Rencana Bidang Kerja Sama
Menindaklanjuti kunjungan Duta Besar Kerajaan Belanda pada Kamis (16/1/2025) tersebut, Pemerintah Kota Surabaya lalu melakukan rapat koordinasi dengan Konsulat Kehormatan Kerajaan Belanda pada Kamis (23/1/2025) di Ruang Rapat Bagian Hukum dan Kerjasama Sekretariat Daerah Kota Surabaya yang berada dalam Kompleks Balai Kota Surabaya.
Beberapa pihak seperti Konsul Kehormatan Kerajaan Belanda di Kota Surabaya, Lily Jessica Tjokrosetio, bersama dengan perwakilan Netherlands Business Support Office (NBSO) di Indonesia, Mario Lauw, menghadiri rapat tersebut.
Tidak luput juga beberapa perangkat daerah Kota Surabaya seperti Bagian Hukum dan Kerjasama (Bakumkersa), Dinas Pendidikan (Dispendik), Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga, serta Pariwisata (Disbudporapar), Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM), Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan (Diskopdag), dan lainnya turut berpartisipasi dalam rapat tersebut.
Kawan GNFI perlu ketahui bahwa dalam rapat tersebut Pemerintah Kota Surabaya bersama dengan pihak-pihak yang hadir tersebut membahas terkait penjajakan kota bersaudara (sister city) dengan salah satu kota di Belanda. Beberapa bakal calon kota tersebut di antaranya Rotterdam, Amsterdam dan Eindhoven.
Selain itu, rapat tersebut juga membahas terkait beberapa prioritas kerja sama Kota Surabaya yang meliputi:
- Manajemen air,
- Pengembangan wisata heritage,
- Pelatihan UMKM,
- Pengembangan industri olahraga, serta
- Pendidikan inklusif.
“Saya sebenarnya sudah lama mengharapkan Kota Surabaya menjalin kerja sama dengan Belanda, terutama Rotterdam. Saya sebenarnya berasal dari Surabaya, tetapi tumbuh dan besar di Belanda. Saya juga kebetulan pernah berkuliah di Rotterdam.
Saya lihat Rotterdam dan Surabaya memiliki banyak persamaan, terutama sebagai kota pesisir,” tutur Konsul Kehormatan Kerajaan Belanda tersebut saat rapat tengah berlangsung.
Penjajakan ini dilakukan oleh Pemerintah Kota Surabaya dalam rangka salah satunya untuk mengembangkan wisata Kota Lama Surabaya yang baru saja telah usah direvitalisasi loh, Kawan.
Dengan begitu, Surabaya akan diharapkan muncul sebagai destinasi wisata baru di Indonesia yang selama ini hanya menjadi tempat transit bagi para pelancong sebelum ke beberapa destinasi wisata di Jawa Timur seperti Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Malang, Kota Batu, dan Air Terjun Tumpak Sewu.
Nah, Kawan GNFI, kira-kira apakah Pemerintah Kota Surabaya berhasil menjalin kerja sama kota bersaudara dengan kota yang ada di Belanda? Mari kita tunggu kabar baiknya!
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News