gapeka 2025 apa yang baru buat commuter line jabodetabek ka lokal merak hingga kereta cepat jakarta bandung - News | Good News From Indonesia 2025

GAPEKA 2025, Apa yang Baru Buat Commuter Line Jabodetabek, KA Lokal Merak hingga kereta cepat Jakarta-Bandung?

GAPEKA 2025, Apa yang Baru Buat Commuter Line Jabodetabek, KA Lokal Merak hingga kereta cepat Jakarta-Bandung?
images info

Per 1 Februari 2025, PT KAI resmi memberlakukan pembaruan pada Grafik Perjalanan Kereta Api. Sebelum diresmikan, informasi tentang pembaruan ini sudah diumumkan lewat siaran pers yang diterbitkan di situs resmi PT KAI pada 20 Desember 2024 lalu.

Apa Itu GAPEKA?

GAPEKA adalah acuan utama resmi dari PT KAI terkait kecepatan perjalanan kereta yang dibuat untuk meningkatkan ketepatan waktu, peningkatan efisiensi, serta kenyamanan pengguna. Acuan ini rutin diperbarui setiap tahunnya, tetapi untuk perubahan besar sendiri bisa berubah setiap 2 tahun sekali.

Faktor Perubahan GAPEKA

Adapun beberapa faktor yang mendasari perubahan GAPEKA diantaranya karena:

  • Faktor permintaan pasar (Penambahan dan pengurangan pengguna di setiap stasiun)
  • Perubahan infrastruktur pada jalur dan stasiun (Penambahan dan pengurangan jumlah stasiun di setiap rute menjadi salah satu faktor utama)
  • Teknologi yang Berkembang (Bisa karena penambahan unit kereta atau perubahan tipe kereta)
  • Penilaian evaluasi setiap tahunnya

Sebelum ditetapkannya GAPEKA 2025, acuan utama yang berlaku adalah GAPEKA 2023 yang pertama kali diberlakukan pada 1 Juni 2023. Pergantian acuan utama ini berlaku se-Indonesia. Di Jabodetabek sendiri, perubahan ini tak hanya pada kereta jarak jauh, melainkan juga ada penyesuaian pada CommuterLine, KA lokal Merak hingga kereta cepat Jakarta-Bandung. Namun demikian, acuan utama ini tidak berlaku untuk perjalanan LRT dan MRT.

PT KAI Rilis 19 Kereta Baru di Gapeka 2025, Jangkau Sumatera dan Hadirkan Kembali KA Sancaka Utara

Yang baru dari GAPEKA 2025

Ada penambahan 12 unit kereta khusus untuk Commuter Line Jabodetabek yang di dimana tambahan unit ini merupakan kereta produksi CCRC Qingdao Sifang., Ltd, China yang telah tiba di Indonesia pada tanggal 31 Januari 2025 kemarin.

Selain dengan model yang baru, penambahan unit ini juga membuat perubahan pada jumlah frekuensi perjalanan perharinya, dari yang awalnya 1.048 perjalanan perhari menjadi 1.063. Tentu dengan adanya perubahan ini, terdapat juga dua perubahan lain dari kecepatan tempuh kereta dan jadwal kedatangan kereta.

Berikut adalah gambaran perubahan jadwal, jarak waktu kedatangan kereta, perubahan waktu tempuh, serta penambahan perjalanan harian dari setiap rute perjalanan CommuterLine Jabodetabek, KA lokal Merak dan kereta cepat Jakarta-Bandung.

Commuter Line Cikarang Loop Line

Rute ini bisa dibilang sebagai rute terpanjang yang menghubungkan 27 stasiun dengan alternatif pemberhentian akhir Angke atau Kampung Bandan dan Bekasi atau Cikarang. Terdapat 21 penambahan perjalanan dari sebelumnya 260 perharinya dengan jarak kedatangan kereta paling cepat 10 menit.

Namun, belum genap seminggu perubahan terbaru pada rute ini mendapat beberapa keluhan di media sosial Twitter dan Instagram. Menurut kabar, rute menuju Cikarang dari Kampung Bandan via Pasar Senen mendapat pengurangan frekuensi menjadi setiap 60 menit sekali, sedangkan jika melalui Manggarai frekuensinya menjadi setiap 25 menit sekali.

Selain itu, nantinya akan ada penutupan operasional salah satu stasiun di jalur ini. Stasiun tersebut ialah stasiun karet, per-April 2025 seperti yang disampaikan oleh Asdo Artriviyanto selaku direktur utama Direktur Utama PT Kereta CommuterIndonesia. Dirinya juga menyampaikan saat ini sedang diadakan pembuatan akses masuk dan keluar di bagian barat stasiun BNI City (kurang lebih 5 menit jalan kaki dari pintu Stasiun Karet).

Penutupan ini dikarenakan karena dirasa jarak antar Stasiun Karet dengan stasiun selanjutnya yakni Stasiun BNI City dinilai terlalu dekat jaraknya.

CommuterLine Bogor-Jakarta Kota

Rute yang transit di Manggarai ini mendapat penambahan 13 perjalanan perharinya dengan jarak antar kereta tiba 5-10 menit. Yang di mana ini dikarenakan adanya perubahan kecepatan yang awalnya 70 km/jam menjadi 80 km/jam.

Jika sebelumnya perjalanan Bogor Line atau yang umum disebut lajur merah ini memakan waktu 89 menit, dengan adanya perubahan ini menjadi 85 menit.

CommuterLine Jakarta Kota-Tanjung Priok

Sebagai rute yang melewati jumlah stasiun paling sedikit dibanding rute lainnya, seperti yang dikeluhkan oleh beberapa penggunanya di kolom komentar Instagram resmi CommuterLine, banyak yang mengeluhkan kini jarak antar kereta pada rute ini menjadi 30 menit.

Pada rute ini juga direncanakan akan ada penambahan satu stasiun yang nantinya akan dinamakan Stasiun JIS. Per November 2024, proses pembangunan stasiun ini sudah 30% rampung, setelah beroperasi, rencananya stasiun ini akan terhubung dengan sisi timur pejalan kaki di Jakarta International Stadium (JIS).

CommuterLine Nambo

Berbeda dengan yang lain, rute yang menghubungkan Stasiun Citayem dan Stasiun Nambo ini justru mendapat penambahan 16 perjalanan perharinya. Ini membuat perubahan jarak antar kereta di rute ini menjadi setiap 1 jam 10 menit sekali dari yang awalnya setiap 1 jam 27 menit.

Selain itu, seiring adanya kabar ini terdapat pengoperasian kembali untuk Stasiun Pondok Rajeg usai 18 tahun tidak beroperasi.

Reaktivasi Stasiun Pondok Rajeg Setelah 18 Tahun Terbengkalai

CommuterLine Duri-Tangerang

Terhitung hingga hari ke-3 pemberlakuan GAPEKA 2025, tidak ada perubahan signifikan pada rute ini. Jarak antar kereta tiba masih setiap 10 menit sekali.

CommuterLine Tanah Abang-Rangkasbitung

Merupakan salah satu rute terpanjang, dilansir situs resmi PT KAI, terdapat penambahan perjalanan menjadi 204 dari sebelumnya 199 perjalanan perharinya. Ini juga disusul dengan adanya perubahan waktu tempuh yang awalnya 107 menit menjadi 98 menit. 

Tangkap layar Instagram Commuter Line
info gambar

Namun, alih-alih menyelesaikan problem pada rute tersebut, seperti yang terlihat di kolom komentar Instagram resmi CommuterLine, terdapat banyak pengguna yang mengeluhkan perjalanan di rute yang disebut-sebut jalur hijau ini terkait adanya perubahan jarak antar kereta tiba yang awalnya setiap 10 menit sekali, berubah menjadi setiap 20 menit sekali.

KA Lokal Merak

Untuk rute ini, sebenarnya tidak ada perubahan frekuensi perjalanan atau penambahan unit. Namun, menyusul adanya GAPEKA 2025, sistem pemilihan kursi pada setiap perjalanan ini dihapuskan, sehingga sistemnya sama seperti CommuterLine

Efek adanya penerapan sistem baru ini, pada hari pertama penerapannya, terjadi antrian panjang di loket stasiun Rangkasbitung seperti yang dilaporkan melalui akun Instagram @inforangkasbitung.

Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Kabar baik juga datang dari kereta cepat atau yang lebih akrab disebut dengan kereta whoosh. Terdapat penambahan 16 perjalanan hariannya sehingga kini ada 62 perjalanan Jakarta-Bandung dan sebaliknya yang berangkat setiap 30 menit sekali.

Jadi, apakah GAPEKA 2025 ini memudahkan atau malah menyulitkan perjalanan kereta Kawan GNFI hari ini?

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AS
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.