Tak ada yang menyangka, sebuah stasiun kecil yang pernah terabaikan selama hampir dua dekade kini kembali dengan aktivitas penumpang. Stasiun Pondok Rajeg terletak di Kelurahan Pondok Rajeg, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.
Stasiun Pondok Rajeg berada di bawah pengelolaan Daerah Operasi (DAOP) 1 Jakarta, PT KAI. Lokasinya strategis, di perbatasan Kabupaten Bogor dan Kota Depok, serta menjadi penghubung penting bagi penumpang yang ingin menuju Jakarta melalui KRL Commuter Line.
Stasiun ini bukan hanya tempat naik-turun kereta, tetapi juga saksi bisu dari perjalanan panjang transportasi massal di Indonesia. Dengan wajah barunya yang modern, stasiun ini membawa harapan baru bagi masyarakat yang mengandalkan transportasi publik untuk mobilitas sehari-hari.
Namun, siapa sangka, di balik kehadiran stasiun ini ada cerita menarik yang menyelimuti masa lalunya?
Sejarah Stasiun Pondok Rajeg
Stasiun Pondok Rajeg adalah bagian dari proyek jalur kereta lingkar luar Jakarta yang dirancang oleh Departemen Perhubungan pada awal 1990-an. Tujuan utama dari jalur ini adalah untuk mengalihkan angkutan barang agar tidak melalui wilayah DKI Jakarta, sehingga mengurangi kemacetan di kota.
Jalur ini direncanakan akan menghubungkan Stasiun Parung Panjang dengan Stasiun Cikarang, tetapi krisis ekonomi Asia 1997 menghambat kelanjutan proyek ini. Akibat krisis tersebut, jalur kereta hanya sampai ke Stasiun Nambo, sementara Stasiun Pondok Rajeg terabaikan.
Jalur yang direncanakan awalnya menghubungkan Stasiun Parung Panjang hingga Stasiun Cikarang. Namun, akibat krisis moneter Asia pada tahun 1997, pembangunan terhenti, sehingga jalur hanya selesai sampai Stasiun Nambo.
Untuk memanfaatkan jalur yang ada, layanan Kereta Rel Diesel (KRD) Nambo mulai dioperasikan pada tahun 1999. Namun, layanan ini hanya bertahan hingga 2006 karena armadanya dianggap tidak layak beroperasi. Akibatnya, Stasiun Pondok Rajeg dan jalur terkait dinonaktifkan selama bertahun-tahun.
Baca Juga: Daftar Stasiun Kereta Api di Tangerang beserta Alamat dan Rutenya
Penutupan dan Masa Tidak Aktif
Pada tahun 2006, layanan KRD Nambo dihentikan karena kondisi armada kereta yang sudah tua. Penutupan ini menyebabkan stasiun terabaikan selama 18 tahun. Selama masa nonaktif, bangunan stasiun mengalami kerusakan parah akibat vandalisme dan kurangnya perawatan. Dari 2013, stasiun ini penuh dengan coretan grafiti dan tampak kumuh.
Reaktivasi dan Pembukaan Kembali
Proses reaktivasi Stasiun Pondok Rajeg dimulai dengan studi lapangan oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) pada tahun 2021. Selanjutnya, bangunan lama dan peron dibongkar pada 12 Juni 2022 untuk digantikan dengan fasilitas baru. Proses pembangunannya selesai pada tahun 2023.
Setelah melewati berbagai pengujian teknis, stasiun ini resmi beroperasi kembali pada 19 Oktober 2024. Peresmian dilakukan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bersama sejumlah pejabat tinggi.
Baca Juga: Mengenal Museum Kereta Api Sawahlunto yang Dulu Stasiun Kedua di Indonesia
Reaktivasi ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mengembangkan transportasi massal yang ramah lingkungan.
Kini, Stasiun Pondok Rajeg menjadi bagian dari jaringan KRL Commuter Line yang melayani rute Nambo-Citayam-Manggarai-Jakarta Kota. Dengan keberadaannya, stasiun ini membantu mempermudah mobilitas warga sekaligus mendukung transportasi yang lebih berkelanjutan.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News