Sebagai bentuk dukungan pemerintah terhadap masyarakat Aceh, pemerintah memberikan bantuan uang dan tunjangan kepada pihak-pihak tertentu dalam rangka menyambut perayaan meugang.
Lalu, siapa saja pihak-pihak tertentu yang berhak mendapatkan bantuang uang dan tunjangan meugang? Mari kita simak dalam artikel ini!
Uang Meugang Adalah
Uang meugang adalah bantuan uang yang dipersiapkan pemerintah untuk dibagikan kepada fakir dan miskin dalam rangka menyambut bulan Ramadhan, Hari Raya Idul Fitri, dan Hari Raya Idul Adha. Umumnya bantuan uang ini disalurkan pemerintah melalui masing-masing kecamatan, untuk mempermudah pembagiannya kepada masyarakat fakir dan miskin.
Baca Juga: Sambut Ramadhan dengan Meugang, Tradisi Kebersamaan Masyarakat
Dikutip dari bireunkab.go.id, bantuan uang yang dibagikan pemerintah menjelang bulan Ramadhan, Hari Raya Idul Fitri, dan Hari Raya Idul Adha bertujuan untuk membantu masyarakat fakir dan miskin dalam rangka merayakan tradisi meugang.
Melalui bantuan uang meugang, pemerintah berharap dapat membantu mengurangi beban ekonomi yang dimiliki masyarakat fakir dan miskin agar mereka dapat membeli daging yang ada di pasaran sehingga dapat menikmati momen bersama keluarga besarnya.
Tunjangan Meugang Adalah
Tunjangan meugang adalah tunjangan yang diberikan kepada para pekerja dalam menyambut hari Meugang sebelum puasa Ramadhan, sebelum Hari Raya Idul Fitri, dan sebelum Hari Raya Idul Adha. Tunjangan meugang yang diberikan pemerintah, umumnya dapat berupa upah dan libur kerja pada momen meugang.
Baca Juga: Meugang, Tradisi Menyambut Iduladha Masyarakat Aceh
Menurut situs regulasip.id, tunjangan meugang diatur dalam Qanun Aceh nomor 7 tahun 2014 tentang ketenagakerjaan. Ketentuan ini tercantum dalam Bab IX, yang membahas tentang perlindungan, pengupahan, dan jaminan sosial.
Pada pasal 48 paragraf 5 tentang waktu kerja, waktu istirahat, libur khusus, dan tunjangan meugang, disebutkan bahwa perusahaan wajib memberikan tunjangan meugang sesuai dengan kemampuan keuangannya.
Selain itu pada pasal 47 paragraf 5 ayat 1, disebutkan bahwa pemerintah Aceh dapat menetapkan waktu istirahat, waktu kerja, dan libur khusus untuk hari-hari tertentu. Dalam ketentuan tersebut, Meugang dapat digolongkan sebagai libur khusus untuk hari-hari tertentu. Kebijakan ini menunjukkan bahwa pemerintah tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi, namun juga pada kesejahteraan sosial masyarakat Aceh.
Uang dan Tunjangan Meugang: Wujud Kepedulian Pemerintah terhadap Masyarakat
Momen meugang adalah momen seluruh masyarakat merasakan kebahagiaan dan kebersamaan dalam menyambut bulan Ramadhan, Hari Raya Idul Fitri, dan Hari Raya Idul Adha. Oleh karena itu demi mewujudkan kesempatan yang sama bagi seluruh masyarakat, pemerintah berinisiatif untuk memberikan bantuan uang dan tunjangan meugang.
Inisiatif pemerintah dalam memberikan bantuan uang dan tunjangan meugang, mencerminkan bentuk kepedulian pemerintah terhadap masyarakat. Melalui kebijakan tersebut, seluruh masyarakat dapat mendapatkan kesempatan yang sama untuk merayakan momen meugang.
Melalui situs acehprov.go.id, menyebut bahwa pembagian uang meugang yang diberikan pemerintah kepada masyarakat fakir dan miskin dapat membantu mereka untuk membeli daging dan keperluan lainnya. Dengan begitu, mereka dapat merayakan tradisi mugang bersama keluarganya.
Selain itu, tunjangan meugang yang diberikan kepada para pekerja juga menjadi bentuk apresiasi pemerintah atas kerja kerasnya. Melalui tunjangan meugang, mereka berhasil mendapatkan hari libur untuk meluangkan waktunya pada momen meugang dan memenuhi kebutuhan keluarga.
Dengan demikian pemberian uang dan tunjangan meugang pemerintah kepada pihak-pihak tertentu, mencerminkan wujud kepedulian pemerintah terhadap seluruh masyarakat Aceh demi menjaga kesejahteraan sosial.
Sumber:
https://www.regulasip.id/book/8965/read
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
