Legenda tujuh anak lelaki adalah salah satu cerita rakyat yang berasal dari daerah Aceh. Legenda ini menceritakan tujuh orang saudara yang pada awalnya dibuang oleh kedua orang tua mereka, tetapi berhasil mendapatkan kekayaan melimpah berkat kerja keras.
Bagaimana cerita lengkap dari legenda tujuh anak lelaki tersebut? Simak kisahnya dalam artikel berikut ini.
Legenda Tujuh Anak Lelaki
Dikutip dari buku Irwan Rouf dan Shenia Ananda yang berjudul Rangkuman 100 Cerita Rakyat Indonesia: dari Sabang sampai Merauke, dikisahkan pada zaman dahulu daerah Aceh sempat dilanda kemarau panjang. Hal ini membuat semua tumbuhan menjadi mati akibat kekeringan.
Tidak hanya itu, persediaan makanan yang dimiliki masyarakat juga makin tipis. Akibatnya penduduk yang ada di daerah tersebut menderita kelaparan akibat kemarau panjang yang terjadi.
Situasi yang sama juga dialami oleh sebuah keluarga yang mendiami daerah tersebut. Apalagi keluarga ini terdiri dari banyak anggota.
Suami istri yang menjadi kepala dari keluarga ini memiliki tujuh orang anak lelaki yang masih kecil. Mereka mesti bekerja keras untuk bisa menghidupi ketujuh anaknya tersebut.
Di waktu normal, suami istri ini biasanya mengolah kebun yang mereka miliki untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Biasanya hasil kebun yang mereka dapatkan akan dijual ke pasar atau dikonsumsi sendiri.
Namun penjualan dari hasil kebun tersebut sebenarnya jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka. Akibatnya mereka hidup dalam taraf kemiskinan dan serba berkekurangan.
Situasi ini makin diperparah akibat musim kemarau yang terjadi. Hal ini membebani pasangan suami istri ini untuk menghidupi keluarga mereka.
Pada suatu malam, pasangan suami istri ini akhirnya menyerah dengan situasi yang mereka alami. Akhirnya mereka memutuskan untuk membuang ketujuh anak lelakinya ke hutan yang jauh dari desa tempat asalnya.
Tanda disadari, percakapan pasangan suami istri ini ternyata didengar oleh salah satu anak lelakinya. Namun anak lelaki tersebut tidak berani berbuat apa-apa setelah mendengar percakapan yang dilakukan kedua orang tuanya.
Keesokan harinya, pasangan suami istri ini mengajak ketujuh anak mereka untuk mencari kayu di hutan. Sesampainya di hutan, mereka berpura-pura untuk mencari air minum.
Ketujuh anak pasangan suami istri ini tetap menunggu di dalam hutan tersebut. Bahkan hingga sore hari, kedua orang tua mereka tidak pernah kembali.
Salah satu anak mulai khawatir dengan kondisi orang tua mereka. Dia memutuskan untuk hendak mencari keberadaan orang tuanya tersebut.
Namun dirinya kemudian dihalangi oleh anak lain yang mengetahui rahasia kedua orang tuanya. Anak ini kemudian berkata bahwa mereka sebenarnya sudah dibuang oleh kedua orang tuanya karena tidak sanggup lagi untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Mendengarkan hal ini, anak laki-laki lainnya langsung merasa sedih dengan situasi yang mereka hadapi. Namun mereka tidak ingin larut dalam kesedihan dan memutuskan untuk menyusuri hutan tersebut.
Di tengah hutan, tujuh anak lelaki ini ternyata menemukan sebuah rumah besar. Rumah ini ternyata dihuni oleh seorang raksasa yang baik hati.
Raksasa ini menerima tujuh anak lelaki ini dengan baik. Dirinya menyuguhkan makanan untuk mereka agar bisa beristirahat terlebih dahulu.
Tidak hanya itu, raksasa ini memberikan emas dan intan kepada tujuh anak lelaki ini sebelum melanjutkan perjalanan. Akhirnya emas dan intan ini digunakan oleh tujuh anak laki-laki ini untuk membangun rumah mereka masing-masing.
Sejak saat itu, mereka bekerja keras dan saling membantu satu sama lain. Lama-kelamaan, ketujuh saudara ini berubah menjadi seseorang yang kaya dengan harta berlimpah.
Ketika sudah hidup berkecukupan, tujuh anak lelaki ini kemudian teringat dengan kedua orang tuanya. Mereka berniat untuk mencari kedua orang tuanya.
Tujuh saudara ini kemudian melakukan perjalanan untuk mencari kedua orang tuanya. Untungnya tujuh anak lelaki berhasil menemukan kedua orang tuanya dan membawanya ke rumah mereka.
Sejak saat itu, tujuh anak lelaki ini kembali hidup bahagia dan serba berkecukupan bersama kedua orang tuanya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News