Proyek Local Project Winter 2024 yang diprakarsai oleh AIESEC in Untan resmi dimulai dengan agenda pembuka berupa sesi Induction yang diadakan pada 3 Januari 2024. Kegiatan pembukaan ini dilaksanakan secara daring melalui platform Zoom dan diikuti oleh seluruh peserta yang terlibat.
Sebagai bagian dari upaya AIESEC dalam memberdayakan generasi muda, sesi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif kepada para peserta mengenai nilai-nilai organisasi serta tujuan proyek yang akan dilaksanakan sepanjang kegiatan.
Sesi ini dibuka oleh Desty yang bertindak sebagai moderator utama. Dalam paparannya, ia menegaskan bahwa AIESEC merupakan organisasi pemuda yang bersifat independen, non-pemerintah, dan tidak berpihak pada partai politik mana pun. Organisasi ini didirikan dengan tujuan mempromosikan perdamaian dunia melalui pemberdayaan generasi muda.
Desty juga memberikan penjelasan singkat mengenai sejarah AIESEC, yang didirikan pasca Perang Dunia Kedua dan sejak itu telah berkembang menjadi organisasi global. AIESEC memungkinkan kaum muda untuk terlibat dalam proyek-proyek yang berfokus pada isu sosial, pengembangan komunitas, serta peningkatan kapasitas pribadi.
Selain itu, Desty memperkenalkan konsep Golden Circle yang diterapkan di AIESEC, dengan menekankan pentingnya memulai setiap tindakan dengan "mengapa" (tujuan), diikuti dengan "bagaimana" (proses), dan diakhiri dengan "apa" (hasil). Konsep ini menjadi acuan dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh AIESEC, termasuk dalam Local Project Winter 2024.
Selain itu, AIESEC menawarkan berbagai program yang memberikan kesempatan kepada pemuda untuk mengembangkan diri. Program-program seperti Impact Circle, Youth Speak Survey, Global Village, hingga Member Experience menjadi bagian penting dalam upaya AIESEC untuk memberikan dampak positif, baik secara lokal maupun global.
Desty juga mendorong peserta untuk mengeksplorasi peluang pertukaran pelajar internasional yang difasilitasi oleh AIESEC, di mana mereka dapat berpartisipasi secara langsung di negara lain dan memberikan kontribusi nyata.
Setelah Desty menyampaikan pembukaan, sesi perkenalan antar peserta dipimpin oleh Alfa. Ia mengajak para partisipan untuk berbagi cerita pribadi serta motivasi mereka dalam mengikuti Local Project Winter 2024 ini.
Ferdi, salah satu peserta, mengungkapkan bahwa dirinya sebelumnya telah mengikuti program AIESEC Future Leaders (AFL) dan merasakan dampak positif dari pengalaman tersebut. Ia berharap bisa kembali berkontribusi dalam Local Project kali ini untuk terus memberi manfaat bagi masyarakat. Di sisi lain, Putri, yang juga pernah berpartisipasi dalam proyek AIESEC sebelumnya, menyatakan antusiasmenya terhadap topik-topik sosial yang dibahas, seperti isu kesehatan dan pengembangan komunitas.
Berikutnya, Claudia, Regita, dan Zaskia juga memperkenalkan diri. Claudia menyatakan keinginannya untuk memperluas wawasan mengenai isu-isu sosial dan membangun relasi dengan sesama peserta, sedangkan Regita dan Zaskia menekankan pentingnya kolaborasi dalam menciptakan dampak nyata bagi masyarakat.
Setiap peserta menunjukkan semangat yang tinggi untuk berkontribusi dalam proyek ini, mencerminkan antusiasme dan tekad mereka untuk belajar serta memberikan dampak positif.
Sebagai salah satu koordinator acara, Deya menjelaskan secara garis besar mengenai rangkaian kegiatan yang akan berlangsung mulai 6 hingga 27 Januari 2025. Selama waktu tersebut, para peserta akan terlibat dalam berbagai aktivitas sosial di beberapa desa di sekitar Pontianak. Fokus utama proyek ini adalah isu stunting, yang akan menjadi tema sentral dalam setiap kegiatan. Partisipan diharapkan dapat berinteraksi langsung dengan masyarakat lokal, memberikan edukasi, serta berkolaborasi untuk mencari solusi yang tepat dalam mengatasi masalah stunting di daerah tersebut.
Local Project Winter ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang masalah kesehatan, seperti stunting, yang masih menjadi tantangan di berbagai wilayah di Indonesia, khususnya di daerah pedesaan. Melalui pendekatan kolaboratif, proyek ini diharapkan dapat memberikan perspektif baru bagi peserta mengenai pentingnya peran pemuda dalam proses pembangunan masyarakat.
Dalam sesi penutupan, Mahar, selaku panitia, menjelaskan pentingnya survei kepuasan yang akan dilakukan setelah setiap agenda berlangsung. Survei ini bertujuan untuk menilai efektivitas program dan memastikan bahwa kegiatan yang diselenggarakan memenuhi harapan para peserta.
Hasil dari survei tersebut akan digunakan untuk mengevaluasi serta meningkatkan kualitas program di masa depan, sehingga dapat terus memberikan pengalaman yang lebih baik dan bermanfaat bagi semua partisipan.
Secara keseluruhan, acara Induction berlangsung dengan sukses dan menjadi awal yang baik bagi Local Project Winter AIESEC in Untan. Antusiasme dan partisipasi aktif dari para peserta mencerminkan komitmen mereka untuk belajar dan berkontribusi dalam proyek ini. Dengan fokus pada isu stunting, kegiatan ini tidak hanya bertujuan memberikan edukasi kepada masyarakat, tetapi juga memperkuat peran pemuda dalam mendorong perubahan sosial yang signifikan.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News