Kamis, 25 Oktober adalah hari besarku. Pukul 18.31 WIB diriku mendapat kabar kalau ternyata diriku adalah salah satu kandidat yang lolos untuk menjalani program magang. Menariknya, itu paginya aku baru saja tahapan wawancara, dan siangnya masih ada pertemuan Google Meet Writing Camp Goodstats.
Waktu berlalu, Senin 28 Oktober 2024 adalah hari pertamaku menjadi bagian tim LocalContent Writer, kembali bertemu dengan 2 temanku dari writingcamp pertamaku, dan dengan mentor yang sama seperti kala itu. Tetapi apesnya, hari itu diriku malah merasa kurang fit, batuk dan sedikit mampet.
Walau begitu, hari itu berjalan sangat berkesan karena kita diperkenalkan dengan tugas harian yaitu, menulis tentang bermacam-macam hal dari 13 daerah (provinsi) di Indonesia. Saat itu kami ditunjukkan kalau sudah di-provide dengan ratusan keyword. Sebagian besarnya masih asing terdengar buatku, tetapi itu yang membuatku merasa “Aku nggak salah pilih, Alhamdulillah diriku berada di tempat yang tepat”.
Mungkin kalau kuceritakan semuanya bisa saja jadi 5 artikel ya, karena di setiap harinya, di setiap topik yang aku tulis, pasti ada cerita seru dan kadang tidak terduga. Jadi ya mungkin di tulisan ini diriku hanya akan bercerita tentang beberapa momen yang menurutku paling berkesan, membawa pengalaman baru dan se-seru itu.
Menjadi Penulis di 3 Media dalam Sebulan
Ceritanya jauh sebelum ada info tentang program magang ini, karena api semangat dari Writing Camp Batch 2 belum padam, ditambah lagi diri ini tertantang dengan kelas menulis tetapi “based on data”, tanpa berpikir panjang, diriku mendaftar writing camp lainnya tetapi masih di grup yang sama di GNFI, yaitu Writing Camp Goodstats.
Singkat cerita, ini juga masih belum ada kabar tentang magang. Namun, ada informasi menarik lainnya. Adanya writing camp dengan konsep yang sama, tapi kali ini mereka menawarkan “menulis dalam Bahasa Inggris” yang di mana, beberapa bulan terakhir sebelum Writing Camp GNFI, aku sedang mendalami hal itu.
Tetapi kendalanya saat itu adalah Writing Camp Goodstats juga belum usai. Setelah adanya sedikit hitung-hitungan, ternyata jadwalnya tidak bentrok tapi jedanya hanya beberapa hari.
Beberapa hari berselang, ketika Writing Camp Goodstats belum usai dan Writing Camp Seasia belum mulai, baru lah ada kabar tentang magang ini. Jadilah ketika awal magang, di saat tugas wajibnya hanya 2 tulisan perhari, tetapi buatku, aku harus menulis 3 per harinya.
Perdebatan Sengit di Minggu Pertama
Ini sebenarnya cerita singkat, tetapi menarik diceritakan. Belum ada genap seminggu masa kerjaku menjadi Local Content Writer, aku sudah berbicara panjang tentang cuti. Lucunya, ini bukan aku yang berusaha libur. Saat itu aku merasa hidung mampet dan sakit tenggorokan, berkabarlah aku kepada mentorku, Kak Alifa kalau akan slowresponse karena akan checkup ke puskesmas.
Sebenarnya aku masih bisa nulis sambil nunggu antrean dan saat istirahat. Namun, mentorku malah merekomendasikan aku istirahat cuti 2 hari saja. Memang sebaiknya istirahat, tetapi kan, baru juga minggu pertama masa sudah ada izin, ya jujur ga enak hati juga kan.
Yang menjadi panjang adalah aku yang awalnya masih menyanggupi bisa nulis, sampai negosiasi untuk menulis satu saja, tetapi Kak Alifa tetap dengan keputusan bulatnya, aku harus cuti 2 hari. Walau begitu, aku di 2 hari itu aku masih berusaha nunjukin performa, menulis 1 artikel tetapi akhirnya malah ditegur karena tidak istirahat total.
Privilege yang Tidak Dirasakan Local Content Writer Lainnya, Liputan Langsung
Salah satu yang paling menarik adalah privilege karena diriku tinggal di Jakarta, tentunya di kota ini banyak acara yang menarik. Dari seminar, sharingsession, pameran, pertunjukan seni, acara musik, dan festival kuliner ada banyak dengan tema yang beragam.
Karena awalnya juga aku memperkenalkan diriku lewat kemampuan bercerita tentang pengalaman saat berada di sebuah acara, yang di mana ini bisa dibilang sebagai liputan langsung, reportase. Nah, tanggal 17 November 2024 adalah salah satu hari spesial, karena di hari itu aku diberi amanat untuk meliput acara komunitas tertutup dan mewakili nama besar GNFI untuk pertama kalinya.
Bulan Terbaik itu Bernama Januari
Seperti di film-film, sesuatu yang besar, kisah paling indah ada di akhir dari cerita. Tahun memang baru berganti, bulan Januari mungkin adalah bulan terakhir kita sebagai Local Content Writer resminya GNFI. Tetapi bisa dibilang hampir semua momen berkesan selama 3 bulan.
Cerita di bulan ini dimulai pada tanggal 3, ini adalah salah satu hari besarku. Tidak hanya selama di GNFI, tetapi juga salah satu momen besar sepanjang hidup. Malam itu merupakan kali pertama diriku menjadi pembicara di sebuah workshop dengan tema yang sebenarnya bukan bidang yang selama ini ku kuasai.
Yang membuat bulan ini terasa seru walau sebenarnya cukup melelahkan adalah di bulan Januari, ada total 5 acara yang kudatangi untuk tujuan liputan. Menariknya, di bulan ini aku mendapatkan sebuah kesempatan besar yang mungkin tidak semua pekerja intern akan dapat kepercayaan ini.
Acaranya juga tidak tanggung-tanggung. Kala itu adalah acara perkenalan perdana calon pelatih kepala dari timnas Indonesia, diadakan oleh PSSI, dihadiri oleh Menteri BUMN, Erick Thohir, dan tamu besarnya tentu Patrick Kluivert, legenda timnas Belanda, legenda klub raksasa Spanyol (Barcelona), dan legenda klub raksasa Belanda (Ajax).
Bulan Januari ditutup dengan kesempatan seru menjadi editor, yang di mana 3 hari itu entah kenapa diriku semangat bolak-balik membuka situs dashboard GNFI dari subuh hingga tengah malam. Kemudian sehari setelahnya, ada kesempatan besar lagi, yaitu mengikuti acara yang turut dihadiri oleh Dubes Rusia.
Sebenarnya masih banyak cerita menarik selama 3 bulan seperti tiba-tiba semangat menulis dari jam 1 pagi sampai jam 7 pagi, banyaknya nulis di kereta full dari pembuka sampai penutup, cerita tiba-tiba sering muncul di Instagram GNFI padahal bukan brandambassador atau talent resmi, jadi paling berisik di setiap grup GNFI, tiba-tiba banyak yang konsultasi tentang writing camp atau ide nulis, dan masih banyak lagi lainnya.
Tapi sayangnya aku perlu memerhatikan pembaca, kalau terlalu panjang malah membuat jenuh. Apakah ceritaku bersama GNFI sudah selesai? Wah tidak dong, doakan saja ya akan ada cerita-cerita seru lainnya dan suatu saat diriku bisa menjadi penulis di salah satu kementerian Indonesia, atau kesempatan besar untuk menjadi tim penulis produksi film lokal.
Akhir kata izinkan diri ini berterima kasih kepada orang tua, khususnya ibunda tercinta, yang selalu menjadi pembaca setia dan juga 10 mentor dari GNFI Group (Goodstats dan Seasia juga) untuk semua ilmu dan bimbingannya. Support kalian membuatku bisa menikmati 3 bulan ini.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News