isra miraj 2025 1446 h - News | Good News From Indonesia 2025

Isra Miraj 2025/1446 H: Pengertian, Sejarah, Dalil dan Hikmahnya

Isra Miraj 2025/1446 H: Pengertian, Sejarah, Dalil dan Hikmahnya
images info

Isra Miraj adalah peristiwa penting dalam sejarah Islam yang selalu diperingati umat Muslim setiap tahun. Pada 2025, Isra Mikraj jatuh pada Senin, 27 Januari atau bertepatan dengan 27 Rajab 1446 H.

Peristiwa ini mengingatkan umat Islam akan perjalanan luar biasa Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, lalu ke Sidratul Muntaha, yang sarat makna dan pelajaran berharga.

Dalam perjalanan Isra Miraj, Rasulullah SAW menerima perintah shalat lima waktu yang menjadi kewajiban utama umat Islam. Selain itu, peristiwa ini mengajarkan arti keimanan, keteguhan hati, dan kebesaran Allah SWT.

Artikel ini akan mengulas pengertian Isra Mikraj, sejarah, dalil dalam Al-Qur'an dan hadis, serta hikmah yang terkandung di dalamnya. Yuk, simak artikel ini sampai selesai ya!

Kapan Isra Mi'raj 2025?

Isra Mikraj 1446 H
info gambar

Isra Mi'raj 2025 jatuh pada hari Senin, tanggal 27 Januari 2025. Berdasarkan kalender yang ada, peringatan Isra Mi'raj tersebut bertepatan dengan 27 Rajab 1446 Hijriah.

Baca juga: Doa Isra Miraj: Arab, Latin, dan Artinya, Dibaca 27 Rajab 1446 H

Pengertian Isra Miraj

Isra Mikraj 1446 H
info gambar

Apa itu Isra Mi'raj? Isra Mikraj memiliki arti penting dalam Islam sebagai peristiwa luar biasa yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW. Berikut adalah beberapa pengertian Isra Mikraj menurut para ahli:

Julijanto (2015) dalam Peristiwa Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW dan Pembelajarannya karya Yunita (2021), mengatakan bahwa Isra adalah perjalanan Rasulullah SAW yang diberangkatkan oleh Allah SWT pada malam hari dari Masjidil Haram di Makkah menuju Masjidil Aqsa di Palestina, sedangkan Mikraj adalah perjalanan Rasulullah SAW dari Masjidil Aqsa naik ke langit tujuh hingga mencapai Sidratul Muntaha dan Mustawa.

Abduh (1994) dalam Hikmah Isra' Mi'raj Junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, mengatakan bahwa dalam bahasa Arab, Isra berarti perjalanan malam yang jauh, sedangkan secara istilah, arti Isra adalah perjalanan malam Rasulullah SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa.

Kemudian, Mikraj dalam bahasa Arab bermakna tangga untuk naik. Secara istilah, Mikraj adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Aqsa ke langit tujuh hingga mencapai Arasy Allah SWT.

Sementara itu, Zindy (1986) dalam Masjidil Aqsha (Pusat para Nabi dan Awal Mi'raj Rasul) berpendapat bahwa Isra merujuk pada perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Baitul Maqdis (Masjidil Aqsa), seperti disebutkan dalam Surah Al-Isra. Mikraj diibaratkan seperti tangga yang memiliki anak-anak tangga, yang digunakan Rasulullah untuk naik dari langit dunia menuju tujuh lapis langit. Dalam perjalanan ini, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan para nabi di setiap lapisan langit.

Rangkuman Sejarah Isra Mi'raj

Isra Mikraj 1446 H
info gambar

Menurut Ibnul Qoyyim, Rasulullah SAW diperjalankan oleh Allah SWT pada malam hari dengan jasad beliau dari Masjidil Haram menuju Baitul Maqdis, mengendarai Buraq dan ditemani oleh malaikat Jibril.

Setibanya di Baitul Maqdis, Rasulullah mengimami shalat berjamaah bersama para nabi, sementara Buraq ditambatkan di pintu Masjidil Aqsa.

Selanjutnya, Rasulullah melakukan perjalanan Mikraj dari Baitul Maqdis ke langit dunia bersama malaikat Jibril.

Setiba di langit pertama, Jibril meminta izin agar pintu langit dibuka. Setelah pintu terbuka, Rasulullah bertemu dengan Nabi Adam, yang menyambut dan menjawab salam beliau serta mengakui kerasulan beliau. Di sini, Allah menunjukkan roh para syuhada di sebelah kanan dan roh orang-orang celaka di sebelah kiri.

Dari langit pertama, Jibril membawa Rasulullah ke langit kedua. Di langit ini, beliau bertemu dengan Nabi Yahya ibn Zakariya dan Nabi Isa ibn Maryam.

Setelah menyampaikan salam yang dijawab oleh kedua nabi, perjalanan berlanjut ke langit ketiga, di mana Rasulullah bertemu dengan Nabi Yusuf.

Di langit keempat, Rasulullah bertemu dengan Nabi Idris, kemudian di langit kelima dengan Nabi Harun ibn Imran.

Di langit keenam, beliau bertemu Nabi Musa ibn Imran, yang menangis saat Rasulullah akan meninggalkan langit keenam. Ketika Rasulullah bertanya alasan tangisannya, Musa menjawab bahwa ia bersedih karena umat Rasulullah yang akan masuk surga lebih banyak daripada umatnya.

Di langit ketujuh, Rasulullah bertemu dengan Nabi Ibrahim. Dari sini, beliau melanjutkan perjalanan ke Sidratul Muntaha dan Baitul Ma’mur, lalu naik untuk bertemu langsung dengan Allah SWT tanpa ada jarak apapun.

Allah mewahyukan kepada Rasulullah perintah salat fardu sebanyak lima puluh waktu. Namun, atas saran Nabi Musa, Rasulullah meminta keringanan kepada Allah hingga kewajiban shalat dikurangi menjadi lima waktu.

Dalam perjalanan ini, Rasulullah juga mengalami peristiwa pembelahan dada. Selama Isra Mikraj, beliau menyaksikan berbagai hal, di antaranya:

  • Rasulullah ditawari susu dan khamr. Beliau memilih susu, dan suara terdengar mengatakan bahwa pilihan beliau adalah fitrah, yang menunjukkan umatnya akan berada dalam kebenaran
  • Melihat empat sungai di surga, dua di permukaan tanah dan dua di bawah tanah. Sungai Nil dan Sungai Eufrat, yang ada di bawah permukaan, melambangkan bahwa risalah Islam akan menyebar di wilayah subur sepanjang sungai tersebut
  • Melihat malaikat penjaga neraka yang tidak pernah tersenyum dan selalu serius
  • Melihat orang-orang yang makan harta anak yatim secara zalim, yang bibirnya menyerupai bibir unta dan disuapi batu-batu neraka
  • Menyaksikan pemakan riba yang memiliki perut besar dan tidak dapat bergerak, sementara mereka diinjak oleh para pengikut Firaun
  • Melihat para pezina yang memilih daging bernanah dan busuk daripada daging segar
  • Menyaksikan perempuan yang membawa laki-laki asing ke rumahnya digantung pada payudaranya sebagai hukuman
  • Rasulullah juga melihat kafilah dari Mekkah yang sedang dalam perjalanan kembali. Beliau menunjukkan unta mereka yang terpisah dari kawanannya sebagai tanda perjalanan tersebut benar-benar terjadi

Dalil tentang Peristiwa Isra Mi'raj

Isra Mikraj 1446 H
info gambar

Kisah perjalanan Isra dan Mikraj dijelaskan oleh Allah SWT dalam dua surat yang berbeda di dalam Al-Qur'an.

Perjalanan Isra (perjalanan di bumi) disebutkan dalam Surat Al-Isra ayat 1:

سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ ۝١

Artinya: “Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguh-nya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat."

Sementara itu, perjalanan Mikraj (naik ke langit) dijelaskan dalam Surat An-Najm ayat 13-18:

وَلَقَدْ رَءَاهُ نَزْلَةً أُخْرَىٰ (١٣)

عِندَ سِدْرَةِ ٱلْمُنتَهَىٰ (١٤)

عِندَهَا جَنَّةُ ٱلْمَأْوَىٰٓ (١٥)

إِذْ يَغْشَى ٱلسِّدْرَةَ مَا يَغْشَى (١٦)

مَا زَاغَ ٱلْبَصَرُ وَمَا طَغَىٰ (١٧)

لَقَدْ رَأَىٰ مِنْ ءَايَٰتِ رَبِّهِ ٱلْكُبْرَىٰٓ (١٨)

Artinya: “Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (13) (yaitu) di Sidratul Muntaha. (14) Di dekatnya ada surga tempat tinggal, (15) (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. (16) Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. (17) Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar. (18)."

Selain itu, dalam hadis juga disebutkan bahwa Rasulullah SAW melakukan perjalanan Isra Mikraj dengan menunggangi Buraq, makhluk yang digambarkan memiliki kecepatan luar biasa, setara kilat.

Rasulullah SAW bersabda:

عَنْ أَنَسٍ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُتِيَ بِالْبُرَاقِ لَيْلَةَ أُسْرِيَ بِهِ مُسْرَجًا مُلْجَمًا لِيَرْكَبَهُ، فَاسْتَصْعَبَ عَلَيْهِ، فَقَالَ لَهُ جِبْرِيلُ: مَا يَحْمِلُكَ عَلَى هَذَا؟ فَوَاللَّهِ مَا رَكِبَكَ قَطُّ أَكْرَمُ عَلَى اللَّهِ مِنْهُ. قَالَ: فارفضَّ عَرَقًا.

Artinya: "Dari Anas radhiallahu anhu, bahwa didatangkan kepada Nabi Muhammad SAW hewan Buraq di malam melakukan Isra. Buraq itu telah diberi pelana dan tali kendali untuk dinaiki Nabi Muhammad, tetapi Buraq sulit untuk dinaiki. Maka Jibril berkata kepadanya, "Apakah yang mendorongmu bersikap demikian? Demi Allah, tiada seorang pun yang menaikimu lebih dimuliakan oleh Allah SWT. daripada orang ini." Setelah itu Buraq mengucurkan keringatnya."

Tujuan Nabi Muhammad SAW Melakukan Isra Mikraj

Isra Mikraj 1446 H
info gambar

Tujuan utama dari peristiwa Isra dan Miraj adalah untuk menerima perintah shalat fardhu lima waktu.

Namun, terdapat tujuan lain yang tidak kalah penting, seperti agar Nabi Muhammad SAW dapat menyaksikan sebagian tanda-tanda kebesaran Allah SWT di alam semesta, sebagaimana disebutkan dalam ungkapan linuriyahu min ayatina.

Selain itu, perjalanan ini juga bertujuan untuk menghibur Nabi Muhammad SAW yang sedang diliputi kesedihan.

Pada saat itu, beliau kehilangan dua sosok penting dalam hidupnya, yaitu Khadijah, istri tercinta yang setia mendampingi selama 25 tahun, dan Abu Thalib, paman yang melindungi serta membelanya sejak beliau berusia 8 tahun.

Baca juga: 80 Ucapan Kata-Kata Isra Miraj 2025/1446 H beserta Balasannya, Singkat dan Penuh Makna

Hikmah Peristiwa Isra Miraj

Isra Mikraj 1446 H
info gambar
  • Kewajiban melaksanakan salat fardu lima waktu.
  • Meningkatkan keimanan terhadap kekuasaan Allah SWT yang Maha Kuasa.
  • Menegaskan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan yang menyampaikan perintah Allah SWT.
  • Meyakini bahwa setiap kesulitan pasti disertai kemudahan dari Allah SWT, dan cobaan yang dihadapi dapat memperkuat keimanan kita terhadap kuasa-Nya.
  • Menyadari bahwa pelanggaran terhadap perintah Allah SWT akan mendatangkan hukuman sesuai dengan perbuatan kita.
  • Memahami tanda-tanda kebesaran Allah SWT yang luar biasa.

Jadwal Libur Isra Mikraj

Pemerintah menetapkan hari libur berdasarkan ketentuan yang tercantum dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, serta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 1017/2024, 2/2024, 2/2024 mengenai Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2025.

Dalam SKB 3 Menteri tersebut, libur Isra Mi'raj 2025 ditetapkan jatuh pada Senin, 27 Januari 2025. Pemerintah hanya menetapkan satu hari libur tanpa menambahkan cuti bersama dalam peringatan tersebut.

Referensi:

Hadi, S. (2021). Kisah Isra’dan Mi’raj Nabi Muhammad Saw. Penerbit A-Empat.

Yunita, Y. (2021). Peristiwa Isra’Mi’raj Nabi Muhammad SAW dan Pembelajarannya. Jurnal Dewantara.

Muhtar (2023). Menyingkap Makna Isra’ Mi’raj, Salah Satu Perjalanan Terpenting Rasulullah. Universitas Insan Cita Indonesia.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

MA
AA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.