lilin merah dalam perayaan imlek makna dan tradisi yang menghiasi kehidupan ini rahasia di balik nyala api - News | Good News From Indonesia 2025

Lilin Merah dalam Perayaan Imlek, Makna dan Tradisi yang Menghiasi Kehidupan, Ini Rahasia di Balik Nyala Api!

Lilin Merah dalam Perayaan Imlek, Makna dan Tradisi yang Menghiasi Kehidupan, Ini Rahasia di Balik Nyala Api!
images info

Saat perayaan Imlek, tidak jarang kita melihat lilin berwarna merah menghiasi berbagai sudut rumah dan klenteng. Lilin merah bukan hanya sekadar dekorasi, ia memiliki makna yang dalam dan merupakan bagian penting dari ritual yang dilakukan oleh teman-teman kita yang merayakan Imlek.

Mari kawan, kita eksplorasi lebih dalam mengenai simbolisme lilin merah dan warna merah yang meramaikan suasana perayaan ini.

Lambang Penerang Kehidupan

Melansir dari bobogrid.id, lilin merah memiliki makna yang sangat penting dalam tradisi Imlek. Nyala api dari lilin tersebut melambangkan penerang kehidupan. Dalam konteks ini, api pada lilin dianggap sebagai simbol harapan dan keberuntungan.

Selama perayaan Imlek, lilin-lilin ini harus terus menyala, melambangkan permohonan untuk mendapatkan rezeki dan penerangan di dunia serta di akhirat. Kehadiran lilin merah di rumah atau tempat ibadah menciptakan suasana yang hangat dan penuh harapan bagi keluarga yang merayakannya.

Lilin yang dinyalakan saat Imlek memiliki beraneka ragam ukuran. Di klenteng, kita dapat menemukan lilin-lilin besar yang mungkin sebesar pohon, sementara lilin yang lebih kecil juga banyak digunakan di rumah-rumah.

Konon, semakin besar ukuran lilin yang dinyalakan, semakin besar pula rezeki yang diyakini akan datang kepada pemiliknya. Tradisi ini menunjukkan betapa pentingnya makna lilin dalam merayakan Imlek, tidak hanya sebagai penerang tetapi juga sebagai simbol harapan akan masa depan yang lebih baik.

Makna Warna Merah dalam Tradisi Imlek

Warna merah memiliki makna yang mendalam dalam budaya Tionghoa. Seorang ahli budaya menjelaskan bahwa warna ini erat kaitannya dengan kehidupan para petani yang dahulu bekerja keras di ladang.

Merah melambangkan petir yang terlihat saat hujan, pertanda bahagia karena memasuki masa panen. Ini menunjukkan bahwa warna merah bukan hanya simbol keberuntungan, tetapi juga simbol harapan dan kerja keras yang membuahkan hasil.

Di sisi lain, ada pula mitologi yang menjelaskan mengapa warna merah sangat identik dengan perayaan Imlek. Menurut kepercayaan masyarakat Tionghoa, Nian adalah seekor makhluk buas yang meneror penduduk desa saat tahun baru. Nian dikenal suka memakan tanaman, ternak, dan bahkan anak-anak. Namun, makhluk ini memiliki kelemahan terhadap tiga hal: api, kebisingan, dan warna merah.

Oleh karena itu, setiap tahun baru, masyarakat Tionghoa mengenakan pakaian merah dan menghias rumah mereka dengan ornamen merah untuk mengusir Nian. Tradisi ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Imlek, menjadikan warna merah sebagai simbol keberuntungan dan perlindungan.

Merayakan Tradisi dengan Lilin dan Warna Merah

Dengan memahami makna di balik lilin merah dan warna merah dalam perayaan Imlek, kita dapat lebih menghargai tradisi ini. Lilin bukan hanya sekadar penerang, tetapi juga lambang harapan dan keberuntungan. Warna merah yang meramaikan suasana bukan hanya sekadar pilihan estetika, tetapi juga merupakan bagian dari sejarah dan mitologi yang melestarikan budaya Tionghoa.

Perayaan Imlek adalah waktu yang tepat untuk berkumpul dengan keluarga dan merayakan harapan baru. Kehadiran lilin merah dan ornamentasi warna merah memberikan nuansa yang khas dan mendalam. Setiap nyala lilin yang menyala di malam Imlek mengingatkan kita akan pentingnya mengharapkan masa depan yang lebih baik, serta menghargai nilai-nilai tradisi yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.

Dengan demikian, setiap kali kita melihat lilin merah menyala, kita tidak hanya melihat penerang, tetapi juga simbol kehidupan, harapan, dan keberuntungan yang selalu menyertai perjalanan kita. Selamat merayakan Imlek!

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SH
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.