Di antara sekian banyak program filantropi yang ada di Indonesia, terdapat konsep filantropreneur. Apa itu?
Filantropreneur adalah konsep yang digagas oleh Dompet Dhuafa. Inti gagasannya adalah sebagai lembaga filantropi Islam dan lembaga kemanusiaan yang bergerak untuk pemberdayaan umat, Dompet Dhuafa harus membuat penerima manfaat programnya mampu hidup secara mandiri.
"Dulu kita sangat filantropi, tetapi kita semakin menyadari bahwa ternyata karena kita juga mengelola wakaf, kita harus semakin banyak mengembangkan kemandirian-kemandirian. Harus bisa membuat orang hidup dengan kemampuannya sendiri." ujar Ketua Yayasan Dompet Dhuafa, Ahmad Juwaini, dalam acara public expose yang diselenggarakan di Jakarta, Kamis (23/1/2025).
Dalam keterangan resminya, Dompet Dhuafa menjelaskan bahwa ide filantropreneur berangkat dari fakta bahwa pengentasan kemiskinan tidak hanya cukup dengan hanya memberikan bantuan secara langsung yang bersifat jangka pendek. Sebaliknya, hal yang dibutuhkan adalah pengembangan bantuan agar bisa berdampak untuk jangka Panjang
Ssbagai lembaga filantropi Islam, saat ini, Dompet Dhuafa memiliki beragam program pemberdayaan umat dan kemanusiaan. Di antara program-program tersebut, sebagian di antaranya berwujud kewirausahaan yang memberi kesempatan para penerima manfaat untuk meningkatkan taraf ekonominya.
Salah satu bentuk program pemberdayaan berbasis kewirausahaan yang dijalankan Dompet Dhuafa adalah Institut Kemandirian. Dalam program tersebut, penerima manfaat diberi kesempatan mengikuti pelatihan dan pendampingan wirausaha hingga menjadi bisnis yang berkelanjutan.
Bagi Dompet Dhuafa, program wirausaha seperti Institut Kemandirian sekaligus merupakan respons atas maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) yang belakangan ini menerpa dunia industri Tanah Air. Dengan Institut Kemandirian, para korban PHK
"Kami juga mengelola kegiatan-kegiatan di bidang yang membantu pemberdayaan masyarakat dikelola dengan spirit enterpreneurship. Artinya, pada dasarnya semua itu harus dikelola dengan orientasi efisien, efektif, dan kemudian juga kalau bisa dapat membantu dan memberi manfaat seluas-luasnya." lanjut Ahmad Juwaini.
Untuk menjalankan program-programnya, termasuk yang didasari konsep filantropreneur, Dompet Dhuafa mendapatkan pendanaan dari berbagai sumber, mulai dari zakat, infak, hingga wakaf. Tercatat, lebih dari Rp 379 miliar dana berhasil dihimpun sepanjang 2024.
Dari dana tersebut plus saldo yang dimiliki Dompet Dhuafa, lebih dari Rp 418 miliar digelontorkan untuk berbagai program. Adapun untuk program ekonomi, dana yang digunakan adalah lebih dari Rp 34 miliar.
Zakat 4.0 Baznas, Transformasi Digital untuk Optimalisasi Pengumpulan dan Penyaluran Zakat
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
