Perayaan Mati Rasa akan hadir ke hadapan para penikmat film Indonesia. Sudah siap menonton?
Perayaan Mati Rasa adalah film produksi Sinemaku Pictures yang bakal tayang di bioskop mulai 29 Januari 2025 mendatang. Film ini juga diperkenalkan dalam acara Sinemaku Day 2025 X Festival Perayaan Mati Rasa di Senayan Park, Jakarta, pada Minggu (19/1/2025), bersama 4 judul film lainnya.
Film Perayaan Mati Rasa menghadirkan sederet nama top Tanah Air sebagai bintangnya. Beberapa di antaranya adalah Iqbaal Ramadhan, Umay Shahab, Dwi Sasono, hingga Dul Jaelani.
Sinopsis Film Perayaan Mati Rasa
Perayaan Mati Rasa bercerita tentang seorang pemuda bernama Ian Antono yang hidup dengan tekanan ekspektasi keluarga. Ia oleh orangtuanya, ia kerap dibanding-bandingkan dengan adiknya, Uta, dan dituntut untuk memenuhi keinginan mereka.
Sementara harus menanggung tuntutan orang tua, Ian memiliki mimpinya sendiri untuk menjadi musisi handal bersama band yang dibentuknya. Masalah kemudian bertambah pelik saat ayah Ian meninggal mendadak, sementara ibunya baru saja pulih dari serangan jantung.
Menghadapi kenyataan yang ada, Ian dan adiknya berusaha menyembunyikan apa yang mereka rasakan dari sang ibu. Di tengah segala kesulitan inilah mereka melewati fase mati rasa.
5 Film Sinemaku Pictures Ini Siap Manjakan Penonton Indonesia pada 2025, Apa Saja?
Makna Film Perayaan Mati Rasa
Film Perayaan Mati Rasa punya makna mendalam, yakni perwujudan atas rasa takut seorang anak terhadap kehilangan orang tua.
Hal itu disampaikan oleh sang sutradara, Umay Shahab. Ia memberi penjelasan atas makna film tersebut sembari merespons kritik di media sosial yang menyebut bahwa Perayaan Mati Rasa adalah bentuk dari romantisasi kesedihan.
"Aku basically cengeng dan aku merasa sebagai filmmaker, aku harus jujur dalam bercerita. Jadi bukan meromantisasi. Memang saya air matanya cetek saja. Jadi saya mau menyampaikan apa yang paling jujur yang ingin saya sampaikan." kata Umay kepada awak media di Sinemaku Day 2025 X Festival Perayaan Mati Rasa.
Umay mengakui bahwa ketakutan atas hilangnya orang tua adalah hal yang memang dirasakannya sendiri. Oleh karena itu, ia coba menuangkan ketakutannya itu ke dalam karya berupa film.
"Ketakutan saya terhadap kehilangan orangtua, saya hadirkan dalam bentuk film Perayaan Mati Rasa," lanjutnya.
Soal kritik sendiri, Umay tak ambil pusing. Ia tidak mempermasalahkan apabila tetap ada yang menganggap Perayaan Mati Rasa adalah romantisasi kesedihan untuk kepentingan komersil.