Rayon adalah kain yang dibuat dari ampas kayu yang masih merupakan selulosa murni yang merupakan hasil pengolahan ampas kayu. Meski rayon dibuat dari bahan alami, namun proses pembuatannya menggunakan beberapa bahan kimia dan dapat dianggap sebagai kain semi sintetis.
Dalam keseharian, bahan jenis ini biasa digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan jilbab dan busana muslim. Diyakini kepopuleran bahan rayon di mulai sejak abad ke-19.
Tidak kalah dari bahan katun, bahan rayon memiliki banyak kelebihan dan bahkan jenisnya lebih banyak dibandingkan bahan katun.
Berikut adalah beberapa informasi terkait bahan rayon dari sejarah, karakteristik, kelebihan, kekurangan hingga jenisnya.
Sejarah Bahan Rayon
Pertama ditemukan oleh ahli kimia pada tahun 1846 secara tidak sengaja. Kala itu mereka bertujuan untuk mencari cara baru untuk menggunakan bahan peledak. Rayon merupakan bahan semi-sintetis pertama yang dihasilkan dari proses kimia terhadap selulosa kayu.
Kelebihan dan Kekurangan Kain Katun, Panduan Memilih Bahan yang Tepat
Pangeran Hilaire de Chardonnet disebut-sebut menjadi pelopor produksi komersial yang menggunakan bahan serat rayon pada tahun 1884 di Prancis. Dirinya bahkan mendapat julukan ‘bapak rayon’ dari ini. Tahun 1911 barulah satu persatu produksi komersial bermunculan di Amerika Serikat.
Masuknya ke Indonesia
Bahan ini pertama kali didengar di khalayak umum Indonesia sekitar abad ke-20. Beberapa sumber mengatakan demikian karena si abad ke-20 industri tekstil mulai berkembang signifikan.
Karakteristik Bahan Rayon
Kini bahan rayon umumnya menjadi bahan untuk selain untuk jilbab dan baju muslim, bahan ini juga sering digunakan untuk membuat daster, pakaian dalam, sprei dan selimut. Ini dikarenakan umumnya bahan ini memiliki karakteristik bahan ringan, lembut dan memiliki daya serap tinggi.
Kelebihan Bahan Rayon
Tidak banyak kelebihan dari jenis bahan ini. Namun, dalam segi kualitas, bahan ini tidak kalah dari beberapa bahan jenis lainnya seperti sutra ataupun wol. Berikut adalah beberapa kelebihan dari bahan rayon.
Tidak Luntur
Meski sering dicuci, karena karakteristik kain ini memiliki daya serap tinggi, warna di kain rayon seperti menyatu dengan bahan kain, sehingga tidak luntur jika sering dicuci pun.
Perkembangan Zaman Mengantarkan Kain Tradisional Ulos Menuju Fashion Modern
Mudah Diolah
Bahan rayon memiliki karakteristik yang bisa digabung dengan bahan kain lainnya dan juga bisa diberi banyak warna
Harga yang Terjangkau
Dibandingkan dengan katun dan wol, bahan rayon memiliki harga yang lebih terjangkau tetapi kualitas tidak berbeda jauh.
Kekurangan Bahan Rayon
Adapun kurangnya bahan rayon, karena terbuat dari bahan tumbuhan yakni kayu, kain semi sintetis ini mudah menyusut, karakteristik daya serap tingginya juga membuat kain ini mudah berbau, serta karena bahannya yang ringan atau tipis membuat kain ini mudah terbakar.
Maka dari itu, perawatan kain berbahan rayon perlu diperhatikan dari mencuci hingga menyetrika.
Jenis Bahan Rayon
Seiring berkembangnya zaman, seperti kain jenis lain, kain jenis rayon pun terus dikembangkan menjadi beragam jenis turunan. Berikut adalah beberapa jenis turunan bahan rayon.
RayonViscose, merupakan jenis bahan rayon yang sering digunakan untuk pakaian atau material kain lainnya, terbuat dari kayu.
RayonModal, jenis bahan rayon yang lebih lembut dari rayon Viscose.
Rayon Bamboo, jenis rayon yang bahan baku pembuatan kainnya dari bambu yang membuatnya jadi lebih antibakteri.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News