Indonesia memiliki banyak produk unggulan yang sangat dihargai di pasar global karena produk-produk tersebut masih mempertahankan kealamian dari pengolahannya secara tradisional oleh masyarakat setempat.
Tengkawang adalah salah satu flora endemik yang ada di Kalimantan dan memiliki banyak manfaat. Tanaman tengkawang dalam kategori genus Shorea spp. ini memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi hasil dari pengolahan pohon tengkawang menjadi minyak nabati.
Penduduk lokal di Kalimantan menamai tanaman ini sebagai Tengkawang Tungkul atau meranti merah. Selama bertahun-tahun, pohon tengkawang telah dianggap sebagai pohon kehidupan oleh masyarakat lokal terutama suku Dayak, karena fungsinya yang serba guna.
Bagian dari batang pohon yang sudah tua sering dimanfaatkan oleh masyarakat Dayak sebagai bahan untuk membangun rumah. Sementara itu, biji tengkawang biasanya digunakan untuk membuat berbagai makanan, pelumas, lilin, ramuan tradisional, dan kosmetik alami. Biji tengkawang yang telah diolah juga dapat menghasilkan minyak nabati yang bermanfaat untuk aktivitas memasak.
Baca juga : Sejuta Manfaat Tengkawang, Tanaman Kehidupan bagi Masyarakat Kalimantan
Ekstrak Minyak Tengkawang sebagai Pengganti Mentega
Pohon tengkawang telah tumbuh secara alami di kawasan hutan adat Pikul Pengajid, Desa Sahan, Bengkayang, Kalimantan Barat. Tanaman ini di hutan adat terdiri dari setidaknya empat variasi, yaitu tengkawang layarm, tengkawang pengapeg, tengkawang tungkul, dan tengkawang peridag.
Ciri khas dari tanaman tengkawang ini adalah adanya sayap pada buahnya yang berfungsi sebagai alat penyebaran biji. Saat ini, bagian biji dari tanaman tengkawang menjadi salah satu sumber daya hutan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) yang diperoleh dari spesies S. Sumatrana.
Lemak yang dihasilkan dari biji tengkawang juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengawet untuk mie basah yang dapat bertahan selama tiga hari pada suhu ruangan 25 derajat Celsius.
Buah tengkawang memiliki potensi yang cukup besar untuk memenuhi kebutuhan ekspor dalam komoditas non-migas. Hal ini menjadikan tanaman tengkawang semakin langka, dan pemerintah telah mengklasifikasikannya sebagai tanaman langka yang memerlukan perlindungan.
Permintaan pasar yang tinggi dan berkurangnya ketersediaan buah tengkawang menyebabkan perhatian banyak pihak untuk melaksanakan konservasi hutan dan rehabilitasi hutan, guna menyelamatkan dan mendukung program pemuliaan jenis Shorea spp. yang menghasilkan minyak nabati alami dari tengkawang.
Manfaat Minyak Nabati Alami Buah Tengkawang
- Memiliki tingkat kolesterol yang rendah, sehingga baik untuk kesehatan jantung
- Menyuguhkan rasa yang khas dan unik
- Menjadi bahan dasar untuk pembuatan kosmetik lllipe butter alami yang diolah secara berkelanjutan dengan menjaga kelestarian hutan dan lingkungan
Minyak nabati dari buah tengkawang merupakan salah satu tanaman bernilai ekonomis, serta digunakan secara berkelanjutan dan masih diproses secara tradisional.
Prosesnya dimulai dengan mengambil biji buah tersebut, kemudian dijemur dan dihaluskan, hingga mencapai tahap pemerasan untuk mengeluarkan minyak yang terkandung di dalamnya.
Ekstrak minyak ini dapat cepat membeku saat terkena suhu dingin dan dapat langsung digunakan sebagai pengganti mentega dan juga sebagai minyak goreng yang rasanya dianggap lebih gurih dibandingkan mentega biasa.
Minyak tengkawang kaya akan asam stearat dan asam oleat, yang baik untuk kesehatan kulit. Tanaman tengkawang ini telah lama dibudidayakan oleh nenek moyang suku Dayak dan dianggap sebagai warisan tanaman nusantara yang berharga.
Produk yang dihasilkan dari tanaman tengkawang adalah produk yang sepenuhnya alami, organik, dan bebas dari bahan kimia, sehingga memberikan beragam manfaat di bidang ekonomi, sosial, budaya, kesehatan, dan lingkungan.
Kawan GNFI perlu menyadari bahwa potensi alam Kalimantan sangat luar biasa dan semakin terkenal serta dimanfaatkan secara berkelanjutan demi menjaga kelestarian hutan warisan nenek moyang.
Tengkawang dan Manfaatnya yang Segudang
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
