indonesia akan bangun kawasan aerotropolis di kulon progo untuk lipatgandakan ekonomi apa itu - News | Good News From Indonesia 2025

Indonesia Akan Bangun Kawasan Aerotropolis di Kulon Progo untuk Lipatgandakan Ekonomi, Apa Itu?

Indonesia Akan Bangun Kawasan Aerotropolis di Kulon Progo untuk Lipatgandakan Ekonomi, Apa Itu?
images info

Pemerintah Indonesia berupaya meningkatkan infrastruktur guna memperbaiki konektivitas yang selama ini menjadi tantangan besar, terutama di sektor logistik.

Sebagai salah satu solusi, pemerintah mendukung pengembangan kawasan aerotropolis, sebuah konsep yang mengintegrasikan bandar udara dengan area sekitarnya.

Kawasan ini mencakup elemen industri, hunian, pergudangan, pusat perbelanjaan, hingga fasilitas MICE (Meeting, Incentives, Conferences, Exhibitions). Langkah ini diharapkan dapat mendongkrak efisiensi logistik dan mendorong pertumbuhan ekonomi secara signifikan.

Tingkatkan Pelayanan Bandara, InJourney Aviation Services Group Resmikan Ground Support Equipment Teknologi Terbaru

Apa Itu Aerotropolis?

Aerotropolis adalah konsep pengembangan kawasan ekonomi berbasis bandara, di mana bandara menjadi pusat aktivitas yang terintegrasi dengan berbagai fasilitas pendukung seperti industri, perumahan, dan bisnis.

Model ini sudah terbukti berhasil di berbagai negara maju, seperti Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Belanda, yang memanfaatkan bandara sebagai motor penggerak ekonomi daerah.

Data dari World Bank menunjukkan bahwa biaya logistik di Indonesia mencapai 23% dari Produk Domestik Bruto (PDB), jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata negara ASEAN yang hanya sekitar 14%.

“Ekosistem aerotropolis dapat menggerakkan berbagai sektor industri, khususnya kargo dan logistik, serta menciptakan klaster bisnis baru dengan dampak ekonomi yang luas,” ujarnya Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza saat bertemu dengan perwakilan InJourney Aviation Services (IAS) di Jakarta pada 10 Januari lalu.

Sektor Transportasi dan Logistik Diprediksi Melesat di 2025, Apa Alasannya?

Keunggulan Aerotropolis di Indonesia

Menurut Faisol, kawasan aerotropolis memiliki berbagai keunggulan, terutama dari segi infrastruktur yang sudah tersedia dan terintegrasi. Dukungan fasilitas seperti transportasi, ketersediaan air, dan listrik menjadi nilai tambah dalam menarik investor.

Dendi Tegar Danianto, Direktur Utama IAS, menambahkan bahwa pihaknya telah memiliki pengalaman panjang di industri logistik dan terminal kargo. Saat ini, IAS mengelola sembilan major air cargo hub dan 39 terminal kargo di seluruh Indonesia.

“Meski biaya air cargo lebih mahal dibandingkan jalur darat atau laut, kami mampu menyediakan solusi logistik yang kompetitif untuk industri yang membutuhkan kecepatan tinggi. Hal ini penting untuk industri time-sensitive seperti farmasi dan e-commerce,” jelas Dendi.

Stasiun Whoosh Karawang Sudah Beroperasi, Bakal Dorong Ekonomi dan Pariwisata?

Proyek Aerotropolis di Kulon Progo

IAS berencana membangun kawasan aerotropolis seluas 80 hektare di Bandara Internasional Yogyakarta, Kulon Progo.

Kawasan ini akan mencakup hunian, perkantoran, pusat olahraga, rumah sakit, hotel, pergudangan, hingga lokasi pameran. Selain itu, gudang kargo akan memiliki akses khusus ke bandara, menciptakan efisiensi dalam distribusi logistik.

“Dengan adanya integrasi ini, Kulon Progo bisa menjadi pusat ekonomi baru yang mendukung pertumbuhan industri logistik dan pariwisata sekaligus,” kata Dendi.

KEK Kura Kura Bali Capai 75% Target Investasi, Fokus pada Pembangunan Berkelanjutan

Peluang dan Tantangan di Sektor Logistik

Tren global menunjukkan prospek cerah bagi sektor logistik, dengan pasar logistik dunia diperkirakan mencapai USD 12,68 triliun pada 2025.

Pertumbuhan ini didukung oleh lonjakan e-commerce yang diproyeksikan mencapai USD 7,4 triliun pada tahun yang sama. Namun, untuk bersaing di pasar global, inovasi dalam efisiensi logistik menjadi kunci utama.

Dengan konektivitas yang lebih baik, biaya logistik yang lebih rendah, dan integrasi yang canggih, aerotropolis berpotensi menjadi motor penggerak ekonomi baru, khususnya di daerah seperti Kulon Progo.

Dari integrasi strategis antara bandara dan kawasan sekitarnya, aerotropolis diharapkan mampu menciptakan klaster bisnis baru yang efisien dan kompetitif di tingkat global.

Kini, tinggal menanti bagaimana konsep ambisius ini diwujudkan untuk memberikan dampak nyata bagi masyarakat dan perekonomian Indonesia.

Menuju Swasembada Garam, Indramayu Jadi Pusat Produksi Utama

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Fazer Mileneo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Fazer Mileneo.

MF
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.