Limbah baterai menjadi salah satu ancaman serius bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Baterai bekas yang tidak dikelola dengan baik dapat melepaskan zat beracun seperti timbal, merkuri, dan kadmium ke dalam tanah dan air, mencemari ekosistem serta membahayakan makhluk hidup.
Maka dari itu, Tim Peneliti Daur Ulang Baterai dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berkolaborasi mengembangkan teknologi daur ulang baterai pada skala industri di Indonesia.
Koordinator Peneliti Daur Ulang Baterai UGM, Indra Perdana, menjelaskan bahwa timnya telah melakukan riset sejak 2015 untuk menemukan teknologi proses yang mampu mengolah berbagai jenis baterai lithium.
"Kami sudah melakukan riset di laboratorium, dan hasilnya cukup berhasil. Harapan kami adalah bersama BRIN, proses ini dapat dikembangkan ke skala yang lebih besar, hingga mencapai level industri," kata Indra.
Indra juga menyoroti urgensi pengembangan teknologi ini seiring meningkatnya elektrifikasi kendaraan di Indonesia.
"Dalam beberapa tahun ke depan, kita akan menghadapi tantangan terkait limbah baterai. Harapannya, teknologi yang kita kembangkan mampu memberikan solusi," tambahnya.
Baca juga Daur Ulang Plastik dengan Teknologi Iradiasi, Seperti Apa Kecanggihannya?
Kolaborasi untuk ekonomi nasional
Pada kesempatan yang sama, Direktur Engineering Research and Innovation Center UGM, Prof. Tumiran, menekankan pentingnya kolaborasi dalam mendukung penguatan ekonomi nasional.
Menanggapi hal tersebut, Handoko memberikan pandangannya terkait langkah strategis yang diperlukan untuk membawa teknologi ini ke tahap komersialisasi.
"Teknologi proses menjadi kunci utama dalam memastikan efisiensi biaya dan skala ekonomi. Kita harus mencari mitra strategis untuk mempercepat implementasi teknologi ini," jelas Handoko.
Ia juga menegaskan pentingnya transfer pengetahuan dan kemitraan dengan produsen teknologi.
"Kami mendukung upaya ini, tetapi perlu ada sinergi dengan mitra strategis yang fokus pada teknologi proses untuk memastikan keberlanjutannya," tambahnya.
Efisien dan ramah lingkungan
Pertemuan antara Kepala BRIN dengan Tim Peneliti Daur Ulang Baterai dari UGM ini diharapkan menjadi langkah awal untuk memetakan kolaborasi antara BRIN, UGM, dan industri terkait.
Selain itu, kolaborasi berbagai pihak ini diharapkan dapat mewujudkan teknologi daur ulang baterai yang efisien dan ramah lingkungan di Indonesia semakin nyata.
Riset dan inovasi dalam daur ulang baterai tidak hanya menjadi solusi bagi masalah limbah, tetapi juga membuka peluang besar untuk mendukung kemandirian teknologi dan memperkuat daya saing industri nasional.
Baca juga Dari Sampah Menjadi Subur, Manfaat Daur Ulang Sampah Organik untuk Pertanian
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News