Bali, pulau yang dikenal dengan keindahan alamnya, juga memiliki kekayaan budaya yang dengan ragam yang tidak terhitung jumlahnya. Salah satu warisan budaya yang hingga saat ini masih eksis ditampilkan dalam pertunjukan budaya adalah lagu daerah.
Lagu-lagu tersebut patut dilestarikan karena memiliki nilai simbolis dan menjadi cerminan jati diri Bali. Lagu-lagu ini tidak hanya menjadi hiburan semata, tetapi juga mencerminkan kehidupan masyarakat, nilai-nilai, dan tradisi yang hidup di Pulau Dewata. Dalam artikel ini, mari mengenal dan ikut melestarikan 10 lagu daerah Bali.
Lagu Daerah Bali
Meong-Meong
Meong-Meong adalah lagu anak-anak yang sangat populer di Bali. Lagu ini menceritakan tentang seekor kucing yang bertugas menangkap tikus. Meong-Meong sering dinyanyikan oleh anak-anak saat bermain permainan tradisional meong-meongan.
Lagu ini mengajarkan anak-anak untuk berperan aktif dalam menjaga rumah dari gangguan tikus.
Meong-meong, alih-alih kucing,
Kuli-kuli nongos-nongos ring jero,
Bek-bek anak mabek, seli-seli nget-nget
Baca juga: Catat! 5 Urusan Keistimewaan Yogyakarta yang Diatur dalam Undang-Undang
Putri Cening Ayu
Putri Cening Ayu adalah lagu yang mengisahkan tentang seorang ibu yang meninggalkan anaknya di rumah saat pergi berbelanja. Sang ibu meminta anaknya untuk menunggu dengan sabar.
Lagu Putri Cening Ayu berasal dari kisah sehari-hari masyarakat Bali yang sangat menghormati peran ibu dalam keluarga. Lagu ini sering digunakan untuk mengajarkan anak-anak tentang kesabaran dan tanggung jawab.
Putri cening ayu
Nangis gelang-geleng
Pulang Ibu bapak
Mejaba-jaba beli
Dadong Dauh
Dadong Dauh bercerita tentang seorang nenek yang memelihara ayam dan telurnya. Suatu hari, telur ayamnya diambil oleh anak-anak nakal. Lagu ini mengandung pesan moral tentang pentingnya menjaga barang milik orang lain dan tidak mengambil yang bukan hak kita.
Lagu Dadong Dauh sering dinyanyikan dalam acara-acara keluarga dan mengandung nilai-nilai pendidikan yang penting untuk anak-anak.
Dadong dauh ngelah siap putih
Suba metaluh reka
Minab ada limolas taluhne
Nanging lacur ada nak nepukin
Anak cerik-cerik
Anak cerik-cerik
Kaliwat gudipipun
Jangi Janger
Jangi Janger adalah lagu yang menggambarkan rasa senang dan keceriaan para pemuda pemudi di Bali. Lagu ini biasanya diiringi dengan tarian janger yang penuh semangat. Jangi Janger berasal dari kesenian rakyat Bali yang menggabungkan musik, tarian, dan nyanyian dalam satu pertunjukan. Lagu ini mengisahkan suasana hangat pedesaan Bali.
Jangi janger...
Sengsengin sengseng janger...
Sengsengin sengseng janger...
Serere Nyoman ngeyorin...
Kelap-kelap ngalap bunga...
Langsing lanjar pamulune nyandat gading...
Sarung jani... mejangeran
Dewa Ayu
Dewa Ayu adalah lagu yang diciptakan oleh I Made Wayan. Lagu ini menggambarkan keindahan dan kebahagiaan alam Bali. Dewa Ayu sering dinyanyikan dalam berbagai upacara adat di Bali sebagai bentuk penghormatan terhadap keindahan dan kearifan lokal Bali.
Dewa ayu ya ya, dewa ayu,
Margi I Ratu mesolah mesolah mabulu wangsul
Hulu hulu wangsul ya ya, hulu hulu wangsul
Made Cenik
Made Cenik adalah lagu yang menceritakan tentang kehidupan sosial para remaja di Bali. Lagu ini mengandung pesan dan nilai-nilai budaya yang penting untuk generasi muda.
Made Cenik, lilig motor dibi sanja
Motor Badung ke Gianyar
Gedebege muat batu, batu
China Bais lantang cunguh barak
Mangumbar umbar I CodarI Codare matulupan
Jangkak jongkok, menyaru menyoncong jangkrik
Jangkrik kawi Nilotama
Macepet-Cepetan
Macepet-Cepetan adalah lagu yang mengajarkan sikap optimisme dan ketekunan dalam hidup. Lagu ini sering dinyanyikan dalam berbagai acara adat dan kebudayaan di Bali dan berasal dari tradisi lisan masyarakat Bali yang mengajarkan nilai-nilai positif kepada generasi muda.
Nanging limane sing dadi matiang
Sejaba ento mekejang dadi
Nyen je kalah lakar gedhing
Jalan jani mecepet cepetan
Jalan jani mecepet cepetan
Ngusak Asik
Ngusak Asik adalah lagu tentang kisah kasih sepasang muda-mudi. Lagu ini memiliki nada yang riang dan tempo yang cepat, mencerminkan kebahagiaan cinta muda-mudi di Bali. Ngusak Asik sering dinyanyikan dalam pesta-pesta rakyat dan acara keluarga di Bali.
Cai ketut demai rusuh
Bas kaliwat cai ngawe sakit hati
Cang sing demen
Ngidih olas ketut pang enggal megedi
Mejangeran
Mejangeran adalah lagu yang mengajak untuk menari dan melepas gunda lara atau kesedihan. Lagu ini sering diiringi dengan tarian yang enerjik dan penuh semangat. Mejangeran berasal dari pertunjukan seni rakyat Bali yang menggabungkan musik dan tarian untuk menghibur masyarakat.
Jangi Janger sengsenge sengseng janger
Sengsenge sengseng janger
Serere kenyem ne nyore
Kelap kelap mangalap bunga
Langsing lanjar pamulune nyandat gading
Jalan jani mejangeran
Seriang ngentur rora roti (Mejangeran)
Arakijang jangi janger
Arakijang jangi janger
Arakijang jangi janger
Tresna Mejohan
Tresna Mejohan adalah lagu tradisional Bali yang bercerita tentang seseorang yang sedang jatuh cinta. Lagu ini memiliki lirik yang puitis dan penuh perasaan.
Setegeh langit sedalem pasih,
Tresnan tiang ken beli,
Tanpa beli hidup kerasa sepi,
Yadiastun ejoh jarak dan waktu,
Tiang tusing peduli…
Lagu-lagu daerah Bali bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga sarana untuk melestarikan nilai-nilai budaya dan tradisi yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Setiap lagu memiliki makna dan cerita yang unik, mencerminkan kehidupan masyarakat Bali yang kaya akan budaya dan kearifan lokal.
Dengan terus menyanyikan dan mengajarkan lagu-lagu ini kepada generasi muda, Kawan turut berperan dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya dari Bali.
Baca juga: Catat! Peraturan Tak Tertulis di Kota Medan yang Wajib Diketahui
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News