Bogor sebagai Kota hujan, sekarang lebih dikenal sebagai kota wisata dan edukasi. Tersembunyi permata sejarah yang belum ditemukan dan diapresiasi oleh banyak orang.
Museum Kepresidenan Republik Indonesia atau yang dikenal juga sebagai Museum Balai Kirti, terletak di tengah Istana Bogor yang indah menjadi saksi perjalanan panjang bangsa ini.
Museum ini didirikan oleh Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden keenam Indonesia. Dalam proses pembangunan, beberapa kementerian bekerja sama, ini termasuk Sekretariat Negara, Pekerjaan Umum, Pendidikan dan Kebudayaan, dan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Museum Kepresidenan RI Balai Kirti terdiri dari tiga lantai, masing-masing dengan tujuan khusus. Galeri Kebangsaan terletak di lantai pertama, Galeri Kepresidenan terletak di lantai kedua, dan taman terbuka dan ruang rapat pegawai terletak di lantai ketiga.
Di akhir pemerintahannya, SBY meresmikan museum pada 18 Oktober 2014. Tujuan mendirikan museum ini oleh SBY adalah untuk menyediakan informasi tentang pencapaian presiden selama masa bakti jabatannya.
Pada 10 November 2014, museum dibuka untuk umum dengan pengunjung harus memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku.
Wisata Sejarah dan Kuliner di Bogor, Museum Kepresidenan Balai Kirti dan Surya Kencana
Untuk bisa masuk ke dalam museum ini, perwakilan rombongan perlu mengirimkan surat izin ke e-mail, [email protected]. Surat tersebut mencantumkan nomor kontak kepala rombongan, daftar peserta, dan jadwal kunjungan, yang berlangsung dari Selasa sampai Jumat pukul 09.00 hingga 15.00 atau Sabtu dan Minggu pukul 09.00 hingga 13.00.
Di Museum Kepresidenan, ada peraturan yang ketat yang menunjukkan betapa pentingnya menjaga kebersihan dan menghormati tempat yang memiliki nilai sejarah dan simbolik yang tinggi.
Untuk menjaga suasana dan memastikan kenyamanan serta keamanan koleksi yang ada di museum, diberlakukan peraturan berpakaian. Sebagai contoh, pria harus mengenakan kemeja, celana panjang bahan, dan sepatu. Adapun wanita harus mengenakan baju berlengan, celana atau rok panjang (bukan jeans), dan gaun di bawah lutut. Selain itu, dilarang membawa tas atau minuman ke museum.
Adanya tempat penitipan disediakan oleh museum ini, membuat pengunjung dapat merasa tenang tanpa khawatir tentang barang bawaan mereka. Aturan ini mengingatkan kita untuk mempertahankan nilai-nilai budaya dan sejarah yang ada di dalam diri.
Saya mencoba untuk bertanya kepada petugas pemandu museum, tentang alasan mengapa tempat ini disebut Museum Kepresidenan Balai Kirti. Ternyata, "Balai Kirti" dapat dipandang sebagai "Hall of Fame", dalam bahasa Indonesia berarti wadah atau ruangan, dan "Kirti" berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti "tindakan yang membawa kemasyuran."
Oleh karena itu, Balai Kirti dapat diartikan sebagai bangunan yang menampung berbagai artefak bersejarah yang menunjukkan perjalanan sejarah kepemimpinan para Presiden Republik Indonesia.
Langkah Awal Masuk Museum
Saat melangkah masuk, pandangan Kawan GNFI langsung tertuju pada megahnya patung Garuda yang berdiri kokoh di depan pintu masuk, terpampang teks Proklamasi dan Pancasila, yang menciptakan suasana yang penuh makna, seolah-olah menyambut setiap langkah dengan kebanggaan dan kehangatan.
Interior bangunan dirancang dengan sentuhan modern dan kolaborasi elemen sejarah serta teknologi canggih.
Masuk sedikit ke dalam museum, terlihat jelas ada enam patung presiden yang sudah menjabat selama masa kemerdekaan, yaitu Presiden Soekarno sampai dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dipamerkan diruangan ini.
Yusman, seorang pematung dari Yogyakarta, membuat patung ini bahan dasarnya dari perunggu. Patung yang dibuat menggunakan gaya atau gestur tubuh yang khas dari presiden.
Mengenal Museum Kepresidenan Indonesia Bogor
Selain itu, lantai satu ini biasanya sering digunakan untuk kegiatan, acara, pameran, dan seminar. Kemudian ada Ruang Audio Visual di balik patung burung Garuda yang besar. Di sana, pengunjung dapat menonton film Sejarah proklamasi kemerdekaan. Daya tarik tersendiri dari museum ini adalah keasrian.
Tanaman-tanaman yang tersebar di setiap sudut membuat suasana yang nyaman bagi Kawan GNFI. Tempat-tempat yang dirawat ini tidak hanya memberikan informasi sejarah yang kaya, tetapi juga memberikan pengalaman yang memanjakan mata dan pikiran.
Jejak Langkah Para Presiden
Di sinilah tempat di mana budaya, sejarah, dan pencapaian negara terhubung. Setiap sudutnya membawa pesan, dan setiap bagian menunjukkan semangat besar bangsa ini.
Dengan menampilkan pajangan yang menggambarkan perjalanan enam presiden Republik Indonesia selama masa kepemimpinan mereka.
Bukan hanya foto atau patung, tetapi tempat di mana karya mereka terasa hidup. Setiap presiden memiliki ruang dedikasi khusus yang menggambarkan ideologi, pencapaian, dan warisan penting mereka.
Dalam cerita yang menginspirasi, ada banyak hal yang hadir, termasuk buku pidato, barang berharga yang menjadi ciri khas presiden, seperti kacamata presiden Abdurrahman Wahid, dan kalimat motivasi bersejarah sebagai penanda sejarah perjuangan.
Perpustakaan yang Memukau
Perpustakaan yang memikat hati dan mata berada di sebelah kiri museum. Ruang ini menyatukan keajaiban desain modern dan tradisional. Ketika kepala Kawan GNFI melihat ke atas, kamu dapat melihat wajah keenam Presiden Republik Indonesia melayang dari sudut pandang artistik.
Wajah-wajah ini sepertinya berbicara kepada kita, mendorong kita untuk berpikir tentang kebijaksanaan dan visi mereka.
Perpustakaan ini banyak sekali menyimpan buku-buku bersejarah yang sangat bermanfaat untuk generasi muda baca dan jadikan motivasi dalam diri. Banyak sekali penghargaan yang diberikan untuk museum ini, termasuk dari ACG School Jakarta Study Tour, Universitas Indonesia, dan Pameran Museum Goes to Campus.
Sepanjang jalan menuju ruang baca terdapat pajangan yang menggambarkan budaya Nusantara. Barang-barang tradisi Indonesia, mulai dari wayang, keris, batik, hingga tas rajut, menampilkan keindahan dan keunikan. Ini adalah pengingat bahwa kepemimpinan di Indonesia selalu memiliki basis budaya yang kuat.
Setelah membaca buku dan informasi di perpustakaan, Kawan GNFI dapat melepaskan diri sejenak dengan melihat ke luar dari kaca besar yang menghadap langsung ke Kebun Raya Bogor.
Lihatlah rusa-rusa berjalan bebas di tengah hamparan hijau yang indah. Harmoni yang sulit dilupakan diciptakan oleh perpaduan antara pengetahuan di dalam dan keindahan alam luar.
Saat momen ini, pemandu museum sering berbagi cerita menarik. Dengan senyum ramah, pemandu mengatakan, "Presiden Joko Widodo dan cucu beliau sering bersepeda mengelilingi museum ini saat kunjungan."
Pengalaman menjadi lebih menyenangkan karena cerita ini seolah-olah menghidupkan rasa kebersamaan di tengah keindahan budaya dan sejarah. Pengetahuan di dalam, keindahan alam di luar, dan kisah kehidupan nyata seorang pemimpin menghasilkan keseimbangan yang sulit dilupakan.
Museum Kepresidenan adalah ruang destinasi wajib untuk siapa saja yang ingin menemukan perjalanan sejarah Indonesia. Tidak hanya meninggalkan ingatan untuk masa depan, tetapi juga memberikan inspirasi untuk masa lalu. Karena di balik setiap presiden, ada cerita tentang kemajuan Indonesia.
Temukan semangat baru di setiap sudut negeri ini dengan berjalan-jalan di dalamnya!
"Kolaborasi antara kawan GNFI dan Universitas Bakrie hadir untuk menyebarkan inspirasi, memajukan pendidikan, dan merajut semangat kebangsaan untuk memperbaiki Indonesia."
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News