Industri aset kripto di Indonesia mengalami pertumbuhan yang signifikan pada tahun 2024.
Berdasarkan data dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), nilai transaksi aset kripto sepanjang Januari hingga November 2024 mencapai Rp556,53 triliun.
Angka ini meningkat hingga 356,16% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp122 triliun.
Indeks Keberdayaan Konsumen Indonesia Meningkat, Apa Artinya Bagi Perlindungan Konsumen?
Pertumbuhan Transaksi yang Menggembirakan
Plt. Kepala Bappebti, Tommy Andana, mengungkapkan bahwa peningkatan nilai transaksi ini merupakan salah satu bukti kepercayaan masyarakat terhadap perdagangan aset kripto di Indonesia.
Selain itu, jumlah pelanggan aset kripto juga menunjukkan tren positif. Hingga November 2024, jumlah pelanggan terdaftar mencapai 22,1 juta, dengan 1,3 juta pelanggan aktif bertransaksi melalui Calon Pedagang Fisik Aset Kripto (CPFAK) dan Pedagang Fisik Aset Kripto (PFAK).
“Perkembangan ini membuktikan bahwa perdagangan aset kripto merupakan salah satu pilihan investasi yang diminati masyarakat. Peningkatan jumlah pelanggan menunjukkan potensi pasar yang masih sangat besar,” ujar Tommy dalam keterangan resmi pada Jumat (27/12).
Produk Halal Indonesia Terus Meroket, Berpotensi Besar Kuasai Pasar Internasional
Jenis Aset Kripto yang Populer
Beberapa jenis aset kripto dengan nilai transaksi tertinggi pada November 2024 meliputi Tether (USDT), Bitcoin (BTC), Doge Coin (DOGE), Pepe (PEPE), dan XRP (XRP). Dominasi jenis-jenis ini menunjukkan preferensi masyarakat terhadap aset kripto yang memiliki likuiditas tinggi dan tingkat adopsi global.
Untuk menjaga momentum pertumbuhan ini, Bappebti mendorong kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk organisasi regulator mandiri (self-regulatory organization/SRO), asosiasi industri, serta pemangku kepentingan lainnya.
Fokus utamanya adalah pengembangan ekosistem aset kripto yang sehat dan berintegritas, didukung oleh tata kelola yang baik serta penguatan regulasi.
Sekretaris Bappebti, Olvy Andriani, menekankan pentingnya literasi sebagai salah satu langkah strategis untuk meningkatkan perlindungan masyarakat, terutama bagi generasi muda yang mendominasi pelanggan aset kripto.
“Tingginya antusiasme masyarakat terhadap aset kripto harus diimbangi dengan edukasi dan literasi yang komprehensif. Literasi diharapkan dapat memberikan perlindungan lebih baik bagi masyarakat serta kepastian berusaha bagi pelaku industri,” ujar Olvy.
Pariwisata Bakal Jadi Pilar untuk Target Ambisius Pertumbuhan Ekonomi 8%, Sejauh Apa Kesiapannya?
Dorongan untuk Pedagang Fisik Aset Kripto
Saat ini, Bappebti terus mendorong CPFAK untuk segera menjadi PFAK.
Hingga saat ini, terdapat sembilan perusahaan yang telah berstatus sebagai PFAK, di antaranya PT Pintu Kemana Saja (Pintu), PT Bumi Santosa Cemerlang (Pluang), dan PT Aset Digital Berkat (Tokocrypto).
Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi, Tirta Karma Senjaya, menyatakan bahwa pembinaan terhadap CPFAK dan PFAK akan terus dilakukan untuk memastikan integritas industri.
“Kami berharap perusahaan lain yang berstatus CPFAK dapat segera menjadi PFAK sehingga ekosistem aset kripto di Indonesia semakin kuat dan terpercaya,” ungkap Tirta.
Peningkatan transaksi sebesar 356% pada 2024 menjadi sinyal positif bagi industri ini, menunjukkan potensi pasar yang masih luas dan peluang besar bagi pelaku usaha serta investor.
Namun, edukasi tetap menjadi kunci untuk menjaga keberlanjutan transaksi aset kripto, agar masyarakat dapat memanfaatkan aset kripto dengan bijak dan aman.
Indonesia Catatkan Surplus Neraca Perdagangan Selama 55 Bulan Berturut-turut
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News