Plengkung Gading merupakan bangunan bersejarah yang berada di sekitar Keraton Yogyakarta. Tetapi tidak banyak yang tahu bahwa Sultan Yogyakarta dilarang untuk melewati bangunan terletak di sebelah selatan Keraton Yogyakarta, mengapa?
Dimuat dari Jawa Pos, Plengkung Gading atau nama aslinya Plengkung Nirbaya dibangun untuk menjadi pintu masuk dan keluar menuju ke daerah yang dekat dengan Keraton Jogjakarta yang biasa disebut dengan Njeron Beteng.
8 Rekomendasi Oleh-Oleh Khas Jogja di Malioboro, Wajib Dibawa Pulang
Sementara itu, terkait dengan larangan sultan yang tengah berkuasa melewati Plengkung Gading ini merupakan aturan tak tertulis bagi raja. Atau yang biasa disebut sebagai pugeran.
“Salah satu paugeran bagi Raja, dilarang melewati Plengkung Nirbaya," kata KRT Jatiningrat yang dimuat dari Detik.
Sudah dari sultan pertama
Pejabat keraton yang kerap disapa Romo Tirun ini mengungkapkan larangan ini sudah ada sejak sejak Pangeran Mangkubumi atau Sri Sultan Hamengku Buwono I bertahta. Walau pembangunan benteng keraton yang memutari istana raja itu baru dilakukan sejak RM Sundoro, putra mahkota Sultan Hamengku Buwono I.
“Sejak Sultan pertama. Walaupun pembangunan Benteng Keraton ini dibangun oleh puteranya Sri Sultan Hamengku Buwono II saat masih putera mahkota," kata Romo.
Ini Alasan Mengapa Yogyakarta Disebut sebagai Daerah Istimewa
Lalu alasan larangannya karena bangunan yang berdiri pada zaman pada 1782 ini menjadi pintu keluar bagi kereta jenazah Sri Sultan Hamengku Buwono yang wafat. Hingga saat ini Plengkung Gading jadi satu-satunya pintu keluar bagi jenazah raja sebelum dimakamkan di Makam Raja-raja di Imogiri, Bantul.
“Ada paugerannya, dari mana keluarganya, lewat mana saja? Itu sudah ada," jelasnya.
Sarat filosofi
Dimuat dari Kompas, nama asli dari Plengkung Gading sebenarnya adalah Plengkung Nirbaya, yang berasal dari kata "nir" yang artinya tidak ada, dan kata "baya" yang berarti bahaya. Secara filosofi keberadaan plengkung ini memberi arti bahwa tidak adanya bahaya yang mengancam.
Menilik Sejarah Singkat Keraton Yogyakarta Beserta Isi dan Fungsinya
Sementara itu, dimuat dari situs resmi Pemerintah DIY, nama gading diambil dari lokasi di mana plengkung atau gerbang ini didirikan, yaitu di daerah Gading. Tetapi ada juga yang menyebut istilah Gading berasal dari warna pintu tersebut yang memiliki warna putih atau Gading.
5 Fakta Plengkung Gading dan Alasan Mengapa Sultan Yogyakarta Dilarang Melintas
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News