Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menyebut terdapat wacana penggunaan daun kelor sebagai bahan makanan alternatif dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Daun kelor dianggap dapat menjadi menu pengganti susu.
Menurut Dadan, tidak semua daerah akan mendapatkan menu MBG yang sama. Menu makanan yang sehat dan bergizi itu akan disesuaikan dengan lokalitas yang ada di daerah tersebut, salah satunya dengan menggunakan daun kelor.
Kawan GNFI, daun kelor memiliki kandungan kalsium yang tinggi. Tanaman dengan nama latin Moringa oleifera Lam ini bahkan digadang-gadang memiliki kandungan kalsium yang jauh lebih besar dari susu hewani.
Tak hanya tinggi kalsium, daun kelor juga memiliki kandungan protein yang cukup besar. Saking ajaibnya tanaman jenis ini, World Healthy Organization sampai menyebut daun kelor sebagai The Miracle Tree.
Kandungan gizi daun kelor
Sudah menjadi rahasia umum jika daun kelor sering dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui karena khasiatnya yang luar biasa. Namun, usut-punya usut, daun kelor juga dapat membantu tumbuh kembang hingga mencegah stunting pada anak.
Kelor, Daun Kaya Nutrisi, Dapat Cegah Stunting?
Peneliti Pusat Riset Holtikultura dan Perkebunan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Ridwan, menjelaskan bahwa kandungan vitamin dan mineral dalam daun kelor terbukti dapat mencukupi gizi harian yang dibutuhkan oleh tubuh.
"Kandungan kalsium kelor lebih tinggi dibanding tanaman lain. Bahkan, jika dibandingkan dengan susu sapi sekali pun. Padahal selama ini susu sapi dikenal sebagai sumber utama kalsium bagi manusia," sebutnya dikutip dari rilis BRIN.
Melalui berbagai penelitian, kandungan kalsium pada daun kelor kering dapat mencapai 17 kali lipat dari susu sapi. Sementara itu, umumnya susu sapi memiliki kandungan kalsium sebesar 143 mg/100 g.
Peneliti jebolan Institut Pertanian Bogor (IPB) ini pernah menganalisis dan membandingkan kandungan kalsium daun kelor di beberapa daerah. Uniknya, hasil penelitian Ridwan membuktikan bahwa kandungan kalsium daun kelor ada yang mencapai 21 kali lipat, atau sekitar 3.000 mg/100 g.
Dalam Jurnal of Midwifery and Reproduction Science, dijelaskan bahwa daun kelor kering memiliki kandungan gizi yang mumpuni, yaitu lebih dari 40 antioksidan alami, 26,3 gram protein, 2.905 mg kalsium, 27,1 mg zat besi, dan beta karoten sebesar 16.800 mg.
Tingginya protein dan mikronutrien pada daun kelor dapat menjadi solusi dalam mengurangi masalah kekurangan gizi pada balita, ibu hamil, dan ibu menyusui. Asupan daun kelor juga bisa mencegah anemia hingga mengurangi stres.
Daun kelor dilaporkan memiliki beberapa nutrisi yang jauh lebih tinggi dari beberapa jenis sayuran dan buah-buahan, di antaranya 10 kali lipat vitamin A yang ditemukan dalam wortel, 15 kali kalium pisang, 25 kali lipat zat besi bayam, dan sembilan kali lipat protein yoghurt.
Beberapa kandungan vitamin dan mineral, seperti vitamin B kompleks, vitamin C, kalium, magnesium, selenium, zinc, dan asam amino juga ditemukan di dalamnya. Berbagai kandungan gizi ini sangat diperlukan untuk tumbuh kembang bayi.
Meskipun memiliki segudang kandungan gizi yang dapat mendukung tumbuh kembang anak, penggunaan daun kelor sebagai pengganti susu dalam program MBG masih dalam tahap simulasi. Hal ini dikonfirmasi oleh Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko Pemmas), Muhaimin Iskandar.
"Ya itu masih proses semua, ya, simulasi. Sinkronisasi pusat, daerah, lokalitas," ujarnya pada Rabu, (25/12/2024), dikutip dari ANTARA.
Dibuat dari Daun Kelor, Es Krim Ini Berkhasiat Mengatasi Stunting
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News