presiden dengan perolehan suara terbanyak dalam sejarah indonesia di posisi teratas - News | Good News From Indonesia 2024

Presiden dengan Perolehan Suara Terbanyak dalam Sejarah: Indonesia di Posisi Teratas

Presiden dengan Perolehan Suara Terbanyak dalam Sejarah: Indonesia di Posisi Teratas
images info

Prabowo Subianto, presiden terpilih Indonesia untuk periode 2024-2029, mencatat sejarah dalam Pemilu 2024 dengan meraih 96,2 juta suara. Angka ini menjadi yang tertinggi dalam sistem demokrasi langsung di Indonesia, sekaligus menjadikannya presiden terpilih dengan perolehan suara terbanyak di dunia, melampaui rekor sebelumnya baik di dalam negeri maupun secara global.

Prestasi luar biasa ini disoroti oleh akun Instagram World Visualized, yang membandingkan pencapaian Prabowo dengan tokoh-tokoh dunia seperti Joko Widodo (Indonesia), Joe Biden (Amerika Serikat), Donald Trump (Amerika Serikat), Vladimir Putin (Rusia), dan Luiz Inácio Lula da Silva (Brasil).

Prabowo dan Rekor Baru Demokrasi Global

Pemilu 2024 di Indonesia juga menjadi pencapaian luar biasa lainnya dalam sejarah demokrasi dunia. Sebagai negara demokrasi terbesar ketiga dengan 204.807.222 pemilih, Indonesia sukses menggelar pemilu yang damai dan harmonis.

Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato pertamanya setelah dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia periode 2024-2029 | Foto: Humas Setkab/Rahmat
info gambar

Dalam pemilu Februari lalu, Prabowo mencetak sejarah dengan meraih lebih dari 58% suara atau lebih dari 96 juta suara, sebuah rekor baru dalam sejarah demokrasi global. Berdasarkan laporan Time Magazine, Prabowo akan dilantik sebagai Presiden Indonesia pada 20 Oktober 2024.

Prestasi ini melampaui rekor yang diraih Joko Widodo pada 2019, yang kala itu memperoleh 85,6 juta suara untuk masa jabatan kedua. Fenomena ini mencerminkan partisipasi publik yang kuat dan stabilitas demokrasi di Indonesia.

Partisipasi Pemilu Tertinggi di AS

Photo: X/@JoeBiden
info gambar

Pemilu 2020 di Amerika Serikat mencatat rekor sejarah baru dengan jumlah pemilih dan total suara yang belum pernah terjadi sebelumnya. Joe Biden, kandidat dari Partai Demokrat, memperoleh 81,3 juta suara, tertinggi dalam sejarah pemilihan presiden AS sejak tahun 1900. Jumlah pemilih yang hadir mencapai 66,5% dari jumlah pemilih yang memenuhi syarat, tertinggi dalam lebih dari satu abad terakhir, menurut United States Elections Project.

Pencapaian ini memecahkan rekor sebelumnya yang dibuat oleh Barack Obama pada pemilu tahun 2008, ketika Obama menerima hampir 69,5 juta suara. Sebagai mantan wakil presiden Obama, Joe Biden melampaui kinerja tersebut dengan mengamankan 51,3% suara nasional, atau hampir 81,3 juta suara.

Kemenangan Trump dalam Pemilu AS 2024

Photo: Chip Somodevilla/Getty Images
info gambar

Pemilihan presiden AS tahun 2024 menandai kemenangan signifikan bagi Donald Trump, yang mengumpulkan sekitar 77,2 juta suara dalam persaingan ketat. Keberhasilannya dalam mengamankan tujuh negara bagian kunci yang mengambang menghasilkan margin suara elektoral yang substansial yaitu 312 berbanding 226, melampaui 270 suara yang dibutuhkan untuk memenangkan kursi kepresidenan.

Pada tanggal 20 Januari 2025, Trump akan dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat ke-47, mencetak sejarah sebagai presiden pertama dalam lebih dari satu abad yang memenangkan dua masa jabatan berturut-turut, mengikuti jejak Grover Cleveland pada tahun 1890-an. Pada usia 78 tahun, ia juga akan menjadi presiden tertua yang pernah terpilih dalam sejarah AS.

Selain kemenangan elektoralnya, Trump mencapai tonggak penting dengan menjadi kandidat Partai Republik pertama yang memenangkan suara populer sejak George W. Bush pada tahun 2004.

Putin Lanjutkan Kekuasaan Dua Dekade

Photo: AFP via Getty Images/SERGEI GUNEYEV
info gambar

Vladimir Putin kembali meraih kemenangan besar dalam pemilihan presiden Rusia tahun 2024, mengumpulkan sekitar 76,3 juta suara meskipun menghadapi sorotan tajam dari komunitas internasional atas legitimasi proses pemilihan. Menurut Komisi Pemilihan Umum Pusat Rusia, Putin menerima sekitar 87% suara, dengan lebih dari 60% daerah pemilihan telah melaporkan.

Dengan kemenangan ini, Putin diperkirakan akan menjadi pemimpin terlama dalam sejarah Rusia, melampaui kekuasaan Joseph Stalin dan melanjutkan kekuasaannya selama lebih dari dua dekade. Pertama kali terpilih sebagai presiden pada tahun 2000, perjalanan politik Putin telah mencakup berbagai strategi, seperti menjabat sebagai perdana menteri untuk menghindari batas konstitusional, sebelum kembali ke kursi kepresidenan pada tahun 2012.

Lula dan Kemenangan di Tengah Polarisasi Politik

Photo: EVARISTO SA / AFP
info gambar

Pemilihan umum Brasil tahun 2022 menandai kembalinya Luiz Inácio Lula da Silva, yang biasa dikenal sebagai Lula, ke panggung politik tertinggi. Dengan 60,3 juta suara, Lula mengalahkan Jair Bolsonaro dalam kontes sengit yang menyoroti polarisasi politik yang dalam di negara itu.

Dalam sistem pemilihan umum Brasil, presiden dipilih secara langsung oleh rakyat, tanpa keterlibatan parlemen atau electoral college. Pemilihan diadakan dalam dua putaran karena tidak ada kandidat yang memenangkan mayoritas langsung pada putaran pertama, yang diikuti oleh 11 kandidat. 

Lula, seorang tokoh sayap kiri dari Partai Pekerja, memimpin putaran pertama dengan 48,4% suara, mengungguli petahana Presiden Jair Bolsonaro, seorang populis sayap kanan, yang memperoleh 43% suara.

Meskipun perjalanan politiknya diwarnai dengan kontroversi, termasuk hukuman penjara atas kasus korupsi yang kemudian dibatalkan, dukungan luas dari rakyat Brasil mengembalikannya ke kursi kepresidenan, yang melambangkan harapan baru di tengah-tengah tantangan besar yang dihadapi negara ini.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Diandra Paramitha lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Diandra Paramitha.

DP
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.