Jika Kawan GNFI mencari destinasi wisata yang kaya akan budaya, tradisi, dan keindahan alam yang memukau, Desa Wisata Tebara di Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah jawabannya.
Desa ini bukan hanya sebuah tempat wisata, tetapi juga cerminan kearifan lokal yang terjaga di tengah gempuran modernitas.
Desa Tebara menawarkan pengalaman unik bagi para wisatawan yang ingin menyelami budaya tradisional dan menikmati panorama alam khas Sumba.
Di sini, Kawan bisa menyaksikan harmoni antara warisan leluhur dan kemajuan pariwisata, menjadikannya destinasi yang wajib dikunjungi bagi siapa saja yang ingin memahami lebih dalam kekayaan Indonesia.
Penasaran dengan pesona yang ditawarkan Desa Wisata Tebara?
Sekilas Mengenai Desa Wisata Tebara
Desa Wisata Tebara terletak di Kecamatan Kota Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat, NTT.
Desa ini dikenal dengan kekhasan kampung adatnya yang memiliki peninggalan budaya megalitikum, seperti batu kubur besar dan sarkofagus.
Rumah adat di Tebara, dengan atap menara yang menjulang tinggi, juga menjadi daya tarik utama. Rumah-rumah ini terbagi menjadi tiga tingkat dan berdiri kokoh di atas perbukitan, yang menciptakan pemandangan yang ikonik dan memukau.
Tidak hanya terkenal dengan budaya megalitikum, Desa Tebara juga mempertahankan adat istiadat, bahasa daerah, serta berbagai tradisi leluhur yang diwariskan secara turun-temurun.
Keharmonisan antara masyarakat lokal, lingkungan, dan budaya di desa ini pun turut mengangkat nama desa ini sebagai salah satu destinasi unggulan di NTT.
Daya Tarik Desa Wisata Tebara
Desa Tebara dikelilingi perbukitan hijau dan hamparan sawah yang subur, menciptakan panorama alam yang memanjakan mata. Wisatawan dapat menikmati pemandangan spektakuler ini sambil merasakan udara segar khas Sumba.
Desa Tebara memiliki kampung adat yang kaya akan nilai sejarah dan budaya. Peninggalan berupa batu kubur besar dan sarkofagus menjadi saksi bisu tradisi megalitikum yang masih dihormati hingga kini.
Konsep batu kubur yang melambangkan perahu menuju dunia arwah menambah kesan mistis dan sarat makna pada kampung ini.
Menikmati kuliner khas Desa Tebara juga jadi pengalaman yang tak boleh dilewatkan.
Makanan seperti ro’o luwa, bubur berbahan ubi jalar atau daun singkong, dan rumpu tampe, tumisan daun pepaya dengan bunga pepaya muda atau jantung pisang, menjadi menu favorit wisatawan. Rasa yang autentik dan khas membuat makanan ini sayang untuk dilewatkan, apalagi bagi para pecinta kuliner.
Lalu, wisatawan dapat menyaksikan pertunjukan tari dan musik tradisional Sumba serta melihat proses pembuatan tenun ikat khas Tebara. Kerajinan tangan ini juga menjadi salah satu bukti akan kekayaan budaya lokal yang tetap dilestarikan oleh masyarakat.
Akses Menuju Desa Wisata Tebara
Untuk mencapai Desa Tebara, wisatawan bisa menggunakan transportasi udara menuju Bandara Tambolaka di Sumba Barat atau Bandara Umbu Mehang Kunda di Waingapu.
Dari bandara, perjalanan dilanjutkan dengan kendaraan darat menuju Desa Tebara. Jarak dari Bandara Tambolaka ke Desa Tebara hanya sekitar 15 kilometer, sehingga mudah dijangkau.
Bagi wisatawan yang membutuhkan akomodasi, Kota Waikabubak menyediakan berbagai pilihan penginapan mulai dari hotel berbintang hingga homestay dengan nuansa lokal. Fasilitas ini memastikan perjalanan Kawan tetap nyaman selama menjelajahi Tebara.
Desa Wisata Tebara bukan sekadar destinasi, melainkan sebuah pelajaran hidup tentang bagaimana budaya, tradisi, dan alam dapat berpadu harmonis.
Dari kampung adat megalitikum hingga kuliner khas yang menggugah selera, Desa Tebara adalah tempat di mana Kawan bisa merasakan langsung kehangatan budaya Indonesia yang autentik.
Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, jadikan Desa Wisata Tebara sebagai tujuan wisata berikutnya dan rasakan sendiri pesonanya!
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News