Curah hujan tinggi dapat memicu perkembangan bakteri yang lebih tinggi dan menimbulkan berbagai jenis penyakit. Kontak langsung dengan genangan air atau benda yang terkontaminasi dapat meningkatkan risiko Kawan terkena infeksi penyakit.
Cari tahu berbagai jenis penyakit yang paling sering muncul saat musim hujan di sini!
Penyakit yang Sering Muncul Saat Musim Hujan
Dilansir dari Kemenkes, terdapat beberapa jenis penyakit yang kerap muncul ketika musim hujan melanda.
1. Penyakit Influenza
Influenza atau flu terjadi karena disebabkan oleh virus yang menyerang saluran pernapasan. Penularannya dapat melalui percikan air liur saat batuk, bersin, atau berbicara. Cuaca dingin dan lembap dapat memicu sistem kekebalan tubuh melemah dan membuatnya lebih rentan terhadap infeksi. Musim hujan juga meningkatkan risiko penularan karena kebiasaan berkumpul di ruang tertutup.
Gejala penyakit ini meliputi demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan kelelahan. Pencegahan flu dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan, seperti mencuci tangan, memakai masker, dan menghindari kontak dekat dengan penderita. Menjaga daya tahan tubuh dengan makan bergizi, olahraga, dan istirahat cukup juga penting.
2. Demam Berdarah Dengue
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang kerap muncul saat musim hujan akibat meningkatnya populasi nyamuk Aedes aegypti, yang berkembang biak di genangan air. Gejala utama DBD meliputi demam tinggi, nyeri otot, sakit kepala, mual, dan munculnya bintik merah pada kulit. Jika tidak segera ditangani, penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi serius seperti perdarahan atau syok.
Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan melalui langkah 3M (Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang) untuk menghilangkan tempat berkembang biak nyamuk. Penggunaan kelambu, obat anti-nyamuk, dan penyemprotan insektisida juga efektif mencegah penularan. Jika Kawan mengalami gejala DBD, segera berikan penangan medis guna mencegah kondisi memburuk.
Baca juga:Waspadai Flu di Musim Hujan! Ini 5 Ramuan Herbal yang Dapat Melegakan Pernapasan
3. Diare
Penyakit satu ini sering terjadi karena cuaca lembap yang meningkatkan risiko kontaminasi air dan makanan dengan bakteri atau virus. Gejalanya meliputi buang air besar cair, nyeri perut, dan mual.
Pencegahan diare dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan tangan, mengonsumsi makanan yang terjaga kebersihannya, dan memastikan air yang dikonsumsi aman. Jika terkena diare, penting untuk cukup minum cairan dan segera berkonsultasi dengan dokter jika gejalanya berlanjut. Edukasi tentang sanitasi yang baik juga penting untuk mengurangi risiko penyakit ini.
4. Penyakit Kulit dan Jamur
Kelembapan yang tinggi saat musim hujan dapat memicu pertumbuhan jamur pada kulit. Infeksi ini umumnya terjadi di area lembap seperti selangkangan, ketiak, dan kaki, dengan gejala gatal, ruam merah, dan kulit terkelupas.
Pencegahan dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan tubuh, mandi teratur, dan memakai pakaian kering. Penggunaan bedak atau salep anti-jamur juga membantu mencegah infeksi.
5. Leptospirosis
Leptospirosis sering muncul saat musim hujan akibat banjir yang menciptakan genangan air terkontaminasi bakteri. Penyakit ini dapat menginfeksi manusia melalui kontak dengan air tersebut, dengan gejala seperti demam, sakit kepala, nyeri otot, dan kerusakan organ seperti hati atau ginjal.
Pencegahan leptospirosis dilakukan dengan menghindari kontak dengan air banjir, menggunakan pelindung seperti sepatu boots, dan menjaga kebersihan lingkungan. Mengurangi genangan air di sekitar rumah juga penting untuk mencegah penyebaran bakteri.
Baca juga:Tips Tetap Sehat di Musim Hujan, Jangan Sampai Tumbang!
6. Tipes
Penyakit lainnya yang juga sering muncul saat musim hujan adalah tipes. Penyakit ini terjadi akibat kontaminasi air dan makanan dengan bakteri Salmonella typhi. Gejala tipes meliputi demam tinggi, sakit perut, dan diare.
Pencegahan tipes dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan tangan, mengonsumsi air bersih, dan menghindari makanan yang tercemar. Vaksinasi tipes juga efektif sebagai langkah pencegahan.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News