Di tengah keindahan alam Kabupaten Madiun, Jawa Timur, ada sebuah desa yang memadukan kecanggihan teknologi dan kearifan budaya lokal.
Desa Wisata Gunungsari, yang baru-baru ini dinobatkan sebagai Juara 1 Desa Digital di ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024, menawarkan pengalaman wisata yang tak biasa.
Desa ini mengundang Kawan GNFI untuk menjelajahi pesonanya, tempat di mana tradisi bertemu inovasi, dan modernisasi berpadu harmoni dengan kelestarian alam.
Sekilas Mengenai Desa Gunungsari
Saat pertama kali melangkahkan kaki ke Desa Gunungsari, Kawan GNFI akan langsung merasakan suasana pedesaan yang asri. Terletak hanya 12 kilometer dari pusat Kota Madiun, desa ini telah menjelma menjadi model desa berbasis digital yang menginspirasi.
Namun, di balik kecanggihan teknologinya, Desa Gunungsari tetap memegang teguh tradisi.
Sistem informasi digital yang dikembangkan di sini memungkinkan wisatawan untuk dengan mudah memesan homestay, melihat jadwal festival budaya, hingga mengikuti tur virtual. Semua itu dirancang untuk mendukung pengalaman wisata yang nyaman dan berkesan tanpa mengorbankan identitas lokal.
Desa ini juga dikenal dengan komitmennya terhadap keberlanjutan. Melalui program ekowisata, masyarakat setempat berkolaborasi untuk menjaga lingkungan sekaligus mengundang wisatawan belajar dari kehidupan desa yang autentik.
Menyelami Daya Tarik Desa Gunungsari
Lalu, apa saja yang membuat Desa Gunungsari ini istimewa? Ayo kita ketahui lebih dalam apa saja yang membuat Desa Gunungsari begitu istimewa.
Pesona Budaya yang Lestari dan Terasa Hidup
Setiap bulan, desa ini menjadi tuan rumah festival budaya yang penuh warna. Kawan GNFI bisa menyaksikan berbagai pertunjukan seni tradisional, seperti tari remo dan gamelan. Jangan lewatkan pula workshop aksara Jawa, di mana Kawan dapat belajar langsung cara menulis huruf-huruf kuno sembari mendalami filosofi di baliknya.
Wisata Edukasi yang Memperkaya Wawasan
Bagi Kawan yang menyukai pembelajaran berbasis pengalaman, kebun kopi lokal di desa ini menawarkan kesempatan untuk memahami proses penanaman hingga pengolahan kopi.
Selain itu, ada program agrikultur yang mengajarkan budidaya padi dan pengolahan limbah organik menggunakan magot BSF (Black Soldier Fly). Semua ini dihadirkan dengan cara yang interaktif, sehingga wisatawan dari segala usia dapat menikmatinya.
Kuliner Lokal yang Menggoda
Tidak ada yang lebih memuaskan selain menikmati makanan lokal langsung dari tempat asalnya. Desa Gunungsari secara rutin mengadakan festival kuliner yang menyajikan hidangan tradisional khas Madiun, seperti nasi pecel, jenang, dan aneka jajanan pasar. Setiap gigitan menghadirkan cerita tentang tradisi kuliner yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
Eksplorasi Alam yang Menenangkan
Bagi pecinta alam, Desa Gunungsari menawarkan pengalaman trekking ringan di hutan desa yang rimbun. Udara segar pegunungan dan pemandangan hijau yang menyejukkan mata menjadi pelengkap perjalanan. Kawan GNFI juga dapat ikut serta dalam program reboisasi, menanam pohon sebagai kontribusi nyata terhadap pelestarian lingkungan.
Pengalaman Hidup di Desa
Pernahkah Kawan GNFI membayangkan tinggal di desa dan menjalani kehidupan masyarakat lokal? Program "live in" di Desa Gunungsari memungkinkan wisatawan untuk merasakan rutinitas harian penduduk, seperti memasak dengan tungku tradisional, bertani, atau bahkan belajar seni ukir. Sebuah pengalaman yang pastinya akan meninggalkan kesan mendalam.
Akses Menuju Desa Gunungsari
Perjalanan menuju Desa Gunungsari cukup mudah. Dari pusat Kota Madiun, Kawan GNFI hanya perlu menempuh perjalanan sejauh 12 kilometer, yang bisa diselesaikan dalam waktu 20–30 menit menggunakan kendaraan pribadi atau umum.
Infrastruktur jalan menuju desa ini sudah memadai, sehingga perjalanan terasa nyaman. Jika menggunakan transportasi umum, Kawan dapat memanfaatkan angkutan desa dari terminal Kota Madiun.
Desa Gunungsari bukan sekadar destinasi wisata, melainkan sebuah cerita tentang bagaimana teknologi dapat berpadu dengan tradisi untuk menciptakan pengalaman yang otentik dan mendalam.
Jadi, kapan Kawan GNFI akan menjelajahi Desa Gunungsari?
