Hari Ibu Nasional diperingati setiap tanggal 22 Desember oleh kebanyakan orang di Indonesia dengan berbagai cara. Salah satu contohnnya adalah dengan memberikan hadiah kepada ibu tercinta sebagai apresiasi atas kasih sayang yang telah dicurahkan oleh para ‘malaikat tanpa sayap’ selama ini.
Selain memberi hadiah, Kawan GNFI bisa merayakan Hari Ibu kali ini dengan membaca novel tentang ibu yang bisa menambah rasa cinta dan bakti kita kepada mereka. Membaca novel bertema ibu juga bisa menjadi obat rindu bagi Kawan GNFI yang saat ini sedang berada di perantauan dan jauh dari rumah. Berikut 5 rekomendasi judul novel tentang ibu, siap-siap nangis bombai!
Baca Juga: Jarak Bukan penghalang, Ini 5 Cara Merayakan Hari Ibu Jarak Jauh
1. Dompet Ayah Sepatu Ibu
Novel karya J.S. Khairen ini bercerita tentang perjuangan Zenna dan Asrul dalam mewujudkan mimpi mereka lepas dari kemiskinan dengan bantuan doa dan pengorbanan orang tua meski penuh keterbatasan.
“Cinta seorang ibu lahir saat kau lahir. Cinta seorang ayah tumbuh saat kau tumbuh.”
Novel ini terdiri dari 216 halaman dan cocok dibaca oleh Kawan GNFI yang sedang berjuang demi keluarga, butuh motivasi untuk menjalani beratnya kehidupan, serta memiliki permasalahan dengan kedua orang tua seperti Zenna dan Asrul.
2. Bapak Puisi, Ibu Novel, dan Kami Pembatas Buku
Kumpulan 13 cerita pendek tentang keluarga karya Ibnu Wicaksono yang terdiri dari 100 halaman. Meski terbilang tipis, buku ini sarat akan nilai-nilai kekeluargaan yang manis dan penuh haru biru melalui kisah yang lekat dengan kehidupan sehari-hari.
”Ibu sangat lengkap seperti novel, panjang dan kompleks. Ibu benar-benar cerita yang panjang dan berliku-liku. Harus menghadapi segala masalah setelah Bapak pergi dan belum pulang sampai hari ini. Kami yang hanya pembatas buku membaca.”
3. Sunset & Rosie
Merupakan novel karya Tere Liye, terdiri dari 425 halaman yang fokus utamanya bercerita tentang tokoh bernama Tegar. Ia diketahui masih memendam rasa kepada Rosie, cinta pertamanya sejak masa kecil hingga Rosie memiliki empat anak bersama pria lain bernama Nathan.
Meski begitu, Kawan GNFI akan turut diajak menyelam ke dalam kisah Rosie, seorang ibu tunggal yang berjuang demi anak-anaknya untuk sembuh dari depresi berat sepeninggal suami tercintanya. Sang suami menjadi korban tragedi Bom Bali di sebuah resor di Jimbaran saat mereka sedang menikmati senja bersama keempat anaknya.
4. Bu, Tidak Ada Teman Menangis Malam Ini
Novel tipis karya Boy Candra hanya terdiri dari 135 halaman dengan alur cerita yang sederhana, tetapi mampu menghadirkan rasa rindu akan sosok ibu. Dengan latar Kota Padang, novel ini mengisahkan kehidupan seorang anak laki-laki yang harus tetap berjalan meski diliputi rasa sepi dan rindu terhadap ibunya yang telah tiada,
“Bu, apakah di alam sana kau pernah merasa hampa? Seperti hampa yang sering datang padaku. Apakah di sana kau juga merasa sendiri? Berharap aku duduk di sampingmu meski kita tak perlu bicara apa pun. Seperti harapan yang sering muncul dalam dadaku.”
5. Dan Janda Itu Ibuku
Novel terbaru karya Kang Maman, terdiri dari 242 halaman yang bercerita tentang perjuangan seorang ibu tunggal dalam membesarkan anak-anaknya. Sosok ibu dari cerita ini merupakan ibu dari si penulis itu sendiri.
Ketegaran ibu Kang Maman dalam melawan stigma ‘janda’ dari lingkungan sekitarlah yang menginspirasi sang anak, Kang Maman, untuk menuliskannya ke dalam sebuah novel yang membuat pembacanya semakin tergerak untuk berbakti kepada kedua orang tua yang jauh dari kata sempurna.
”Jangan mewahkan makam bapakmu, mewahkan saja hati ibumu.”
Baca Juga: 50 Kata-Kata Hari Ibu 22 Desember 2024, Sedih dan Menyentuh Hati
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
