Di Bandung ada sebuah jalan yang kerap luput dari penglihatan, bahkan tidak semua orang menyadarinya. Hal ini karena, jalan yang masih bagian dari Jalan Otto Iskandardinata (Otista) itu hanya dibuka 30 tahun sekali.
Dimuat dari Kompas, lokasi jalan ini diapit oleh Jalan Stasiun Timur di sebelah selatan dan Jalan Kebun Jukut di sebelah utara. Panjang jalannya punya hanya sekitar 20 meteran, terpenggal oleh double track kereta api.
Komunitas SMKAA Sambut Hari Disabilitas 2024, Bangun Harapan Sahabat Disabilitas
Jalan Residentsweg (Jalan Residen) ini memang unik karena hanya dibuka dua kali saat peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) tahun 1985 dan 2015. Tak heran jika ada yang menyebut, jalan ini dibuka 30 tahun sekali.
“Saat-saat kendaraan melintasi secuil jalan itu adalah salah satu keajaiban dunia,” ujar pemerhati sejarah Bandung dari Komunitas Aleut, Hevi Abu Fauzan.
Bagian kantor residen
Hevi menjelaskan alasan penamaan Residentsweg (Jalan Residen) karena di ujung jalan sebelah utara berdiri kantor residen yang dibangun 1864-1867. Kantor yang kini bernama Gedung Pakuan itu dirancang seorang insinyur kepala, staf dari residen Van Der Moore.
Jalan Kebon Jukut Selatan yang di sebelah baratnya bermula dari Residentsweg berakhir di Jalan Suniaraja di sebelah timur. Di sudut pertemuan dua jalan ini dibangun rumah yang didiami pelukis legendaris Belgia, AAJ Payen yang datang ke Nusantara tahun 1817 dan tinggal di sana tahun 1825-1835.
13 Destinasi Favorit untuk Rayakan Tahun Baru 2025 di Bandung yang Wajib Dikunjungi!
Dulu jalan itu membentang dari Gedung Pakuan, Pasar Baru hingga Pendopo yang berada di Alun-alun Kota Bandung. Petugas penjaga akan menutup palang pintu bila ada kereta yang lewat. Namun kini, kendaraan harus memutar ke arah Jalan Kebun Jukut Selatan-Viaduct-Kebun Jukut Utara, karena terpagar tadi.
"Kalau sekarang harus belok dulu ke Viaduct, kalau asumsi saya itu (jalan ditutup) untuk mengendalikan arus lalu lintas. Sekitar tahun 1970-an, jalan tersebut ditutup. Bisa dibayangkan ketika itu ada kendaraan dan kereta api yang padat," kata Hevi.
Alasan penutupan
Hevi mengaku belum menemukan alasan penutupan jalan yang dilakukan sekitar tahun 1970-an. Ia menduga padatnya arus lalu lintas dan perkembangan kereta api menjadi alasan.
Ciparay, Surga Dunia Tersembunyi di Bandung
Penutupan jalan itu diiringi pembangunan jembatan penyeberangan di atas lintasan rel kereta api. “Dari atas jembatan penyeberangan, beberapa aktivitas Stasiun Bandung dengan jelas bisa diamati. Bagi saya, itu sebuah nostalgia masa kecil,” ucap Hevi yang besar di Jalan Stasiun Timur.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News