Apa yang Kawan GNFI rasakan saat mendapatkan gelar ibu untuk pertama kalinya? Saat anak pertama lahir, seorang ibu tentunya merasakan kebahagiaan yang begitu besar. Seorang ibu dengan cinta dan kasih sayang yang tulus akan selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik pada anaknya.
Mulai dari belajar bagaimana cara merawat anak hingga berkonsultasi dengan psikolog anak. Terlepas dari kebahagiaan tersebut, sebagai seorang ibu baru, apakah Kawan GNFI merasakan kecemasan dan kekhawatiran yang luar biasa?
Hal ini tentunya sangat wajar dialami bagi para ibu baru. Kecemasan dan kekhawatiran tersebut biasanya terkait dengan bagaimana cara merawat anak, pola asuh yang diterapkan, harapan di masa depan, dan ketakutan tidak dapat memberikan yang terbaik untuk anak (Widayati et al., 2024).
Jika tidak diatasi dengan baik, kecemasan dan kekhawatiran ini akan menjadi sumber tekanan yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak. Namun, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hanum Putryani Widayati dkk., ada beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk mengatasi tekanan tersebut.
Apa saja caranya? Yuk, kita simak bersama!
Bercerita dengan Pasangan
Bercerita dengan pasangan dapat meringankan beban pikiran. Kamu bisa menceritakan segala kecemasan dan kekhawatiran yang dirasakan kepada pasangan. Libatkan selalu peran pasangan sebagai tempat untuk cerita dan berkeluh kesah.
Perlu diingat bahwa menjadi orang tua merupakan tugas bersama. Dengan bercerita kepada pasangan, kamu tidak hanya meringankan beban pikiran saja, tetapi juga memberikan kesempatan bagi pasangan untuk memahami segala kebutuhan kamu.
Dalam penelitian (Widayati et al., 2024), seorang ibu mengungkapkan cara untuk mengatasi tekanan menjadi ibu baru.
"Saya menggunakan beberapa cara, entah itu membicarakannya, pergi bersama suami, atau makan bersama, tapi kebanyakan saya berbicara dengan suami" Ungkapnya.
Mencari Hiburan
Mencari hiburan juga menjadi salah satu cara yang sering dipakai oleh ibu baru untuk mengatasi tekanan. Baik melalui media sosial, maupun aktivitas lain yang menyenangkan, seperti hobi. Kamu bisa mencari kegiatan apa saja yang menurutmu menyenangkan. Misalnya, menonton film, mendengarkan musik, atau merawat tanaman.
Scrolling di media sosial juga menjadi salah satu cara yang ampuh untuk mengalihkan kecemasan dan kekhawatiran.
Sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan (Widayati et al., 2024), para ibu baru sering kali melawan rasa khawatir yang berlebihan ini dengan mencari hiburan melalui media sosial. Kamu dapat mencari konten-konten positif, seperti video lucu, tips parenting, juga cerita dari ibu-ibu baru yang memiliki pengalaman serupa.
Perlu diingat bahwa meluangkan waktu untuk diri sendiri amatlah penting dan bukan hal yang egois. Justru, di saat kamu merasa bahagia dan tenang, si kecil juga akan merasakan dampaknya.
Dukungan Sosial
Dukungan sosial juga berperan penting dalam mengatasi tekanan sebagai ibu baru. Kelahiran anak pertama merupakan sebuah momen yang besar, tidak hanya bagi seorang ibu, tetapi juga bagi keluarga dan lingkungan sosial.
Kehadiran anak dalam keluarga dapat membuat hubungan menjadi lebih harmonis, tidak hanya antara pasangan, tapi juga menciptakan rasa tenang dan sejahtera dalam keluarga secara keseluruhan (Widayati et al., 2024).
Ketika Kawan GNFI merasa kewalahan menjalani tugas sebagai seorang ibu baru, dukungan dari keluarga dan orang-orang sekitar akan sangat membantu. Perlu diingat bahwa kamu tidak sendiri dalam menjalani tantangan ini, jangan pernah ragu untuk meminta bantuan kepada keluarga maupun teman terdekat.
Menurut (DeVito dalam Widayati et al., 2024), dukungan kepada ibu baru, baik secara internal dari keluarga dan pasangan, maupun secara eksternal dari teman terdekat, dapat meningkatkan kepercayaan diri ibu karena dukungan tersebut membantu ibu merasa diakui.
Itulah beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk mengatasi tekanan sebagai seorang ibu baru. Menjadi ibu baru memang sering kali mengorbankan banyak hal, seperti waktu dan tenaga.
Namun, perlu kita ketahui bahwa tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh kesehatan mental ibunya. Oleh karena itu, jika kamu merasa kewalahan dalam mengurus anak, jangan pernah ragu untuk bercerita dan meminta bantuan kepada keluarga dan orang sekitar.
Tidak lupa juga untuk selalu luangkan waktu untuk diri sendiri meski hanya sebentar. Karena di balik anak yang sehat, ada ibu yang kuat.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News