menuju swasembada pangan indonesia satu juta hektare lahan jagung baru bakal dibuka - News | Good News From Indonesia 2024

Menuju Swasembada Pangan Indonesia, Satu Juta Hektare Lahan Jagung Baru Bakal Dibuka

Menuju Swasembada Pangan Indonesia, Satu Juta Hektare Lahan Jagung Baru Bakal Dibuka
images info

Upaya mewujudkan kemandirian pangan terus menjadi salah satu prioritas pemerintah Indonesia.

Salah satu langkah strategis yang tengah digarap adalah pembukaan 1 juta hektare lahan baru untuk produksi jagung. Kebijakan ini bertujuan mendukung ketahanan pangan nasional sekaligus mengurangi ketergantungan pada impor komoditas strategis seperti jagung.

Indonesia memiliki visi besar untuk mencapai swasembada pangan di tengah meningkatnya kebutuhan bahan pokok, termasuk jagung. Dalam berbagai sektor, jagung menjadi bahan baku utama, baik untuk pangan, pakan, maupun industri.

Melalui program ini, pemerintah berupaya meningkatkan kapasitas produksi domestik agar mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri secara berkelanjutan.

 

Memanfaatkan Lahan Baru Secara Optimal

Kementerian Pertanian (Kementan), melalui Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono, menjelaskan bahwa pembukaan 1 juta hektare lahan baru adalah hasil kolaborasi antara Kementan dan Satgas Pangan Polri. Tugas ini telah dibagi ke 36 Kepolisian Daerah (Polda) di seluruh Indonesia.

“Target 1 juta hektare yang dibagi habis ke 36 Polda. Nanti mekanismenya secara internal akan diputuskan, mulai dari pembagian ke Polres hingga pendekatan kepada pihak swasta atau pemilik lahan untuk mencapai target ini,” jelas Wamentan yang akrab disapa Mas Dar.

Rapat koordinasi terkait program ini melibatkan Polri, Badan Pangan Nasional (Bapanas), BUMN subsektor perkebunan, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), dan bank-bank anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).

Wamentan Sudaryono memastikan bahwa lahan baru yang dibuka tidak akan mengganggu area yang sudah dialokasikan untuk tanaman padi.

Fokus utama adalah pemanfaatan lahan yang belum produktif atau lahan perkebunan, seperti kelapa sawit dan karet.

“Tadi sudah diidentifikasi secara global ada 1,2 juta hektare lahan perkebunan. Tinggal nanti didetailkan, kebunnya di mana, titik koordinatnya berapa, dan luas efektif yang bisa ditanami jagung berapa,” ujar Sudaryono.

Ia juga menekankan bahwa jagung dapat ditanam sebagai tanaman tumpang sari, sehingga tidak mengganggu produktivitas tanaman utama.

 

Tantangan dan Solusi: Pentingnya Offtaker

Namun, program besar ini bukan tanpa tantangan. Salah satu isu krusial adalah memastikan ketersediaan offtaker atau pihak yang siap menyerap hasil produksi jagung. Wamentan menekankan pentingnya keterlibatan Perum Bulog dan asosiasi perusahaan pengolah jagung agar distribusi hasil panen berjalan lancar.

“Jangan sampai kita produksi, kita target 1 juta (hektare), kita suruh orang nanam, semua sudah disiapkan, panen bagus, tetapi offtake-nya berantakan,” tegasnya.

Program ini diharapkan membawa dampak luas, baik dalam sektor ekonomi maupun ketahanan pangan. Pembukaan lahan baru akan menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan petani, dan menumbuhkan sektor agribisnis.

Dari sisi ketahanan pangan, produksi jagung dalam negeri yang melimpah dapat mengurangi ketergantungan impor, menekan defisit neraca perdagangan, dan memastikan stabilitas harga di pasar.

 

 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Fazer Mileneo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Fazer Mileneo.

MF
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.