kue bagiak bekal legendaris nelayan banyuwangi yang tetap hits dan wajib kawan coba - News | Good News From Indonesia 2024

Kue Bagiak, Bekal Legendaris Nelayan Banyuwangi yang Tetap Hits dan Wajib Kawan Coba!

Kue Bagiak, Bekal Legendaris Nelayan Banyuwangi yang Tetap Hits dan Wajib Kawan Coba!
images info

Berwisata ke Banyuwangi tak hanya memanjakan mata dengan keindahan alam dan budaya yang kaya, tetapi juga menawarkan beragam kuliner khas yang menggugah selera.

Jika Kawan GNFI sedang berlibur di Banyuwangi, tentu belum lengkap tanpa membawa pulang oleh-oleh yang tak hanya unik, tetapi juga memiliki cita rasa khas daerah ini.

Banyuwangi terkenal dengan berbagai macam oleh-oleh yang menjadi favorit, baik dari kalangan masyarakat lokal maupun wisatawan.

Salah satu yang paling ikonik dan wajib Kawan coba adalah Kue Bagiak Banyuwangi. Camilan legendaris yang memiliki rasa gurih dan manis, serta kisah menarik dibalik asal-usulnya. Kue ini bukan hanya sekedar penganan, tetapi juga bagian dari tradisi yang patut dilestarikan.

Yuk, kita telusuri lebih dalam!

Baca juga: Jadi Kereta dengan Rute Terpanjang di Indonesia, KA Blambangan Ekspres Jadi Pilihan Hemat untuk Wisata ke Banyuwangi

Mengulik Kue Bagiak Banyuwangi

Kue bagiak merupakan salah satu camilan yang tak boleh dilewatkan saat berkunjung ke Banyuwangi. Terkenal dengan rasa manis yang lembut dari gula dan kayu manis, serta gurih dari kelapa parut, kue ini menjadi favorit para wisatawan.

Dibuat dari tepung sagu, kue bagian memiliki tekstur kering dan renyah di luar, namun begitu digigit, sensasi lembut langsung terasa di dalamnya.

Tidak hanya sebagai oleh-oleh, kue bagiak juga sempurna menjadi teman setia saat menikmati secangkir kopi atau teh sambil bersantai di tengah suasana liburan di Banyuwangi.

Bentuknya yang bulat panjang, berukuran jempol orang dewasa, mengingatkan kita pada roti baguette dari Perancis, namun versi mini yang lebih praktis.

Tak hanya itu, ternyata ada juga camilan serupa bernama kue bagea dari Sulawesi, yang meski memiliki beberapa kesamaan dengan kue bagiak, tetap memiliki keunikan tersendiri. Dari segi bentuk, kue bagiak pun mengingatkan kita pada kue lidah kucing khas Belanda, namun dengan ketebalan yang berbeda, memberi sensasi rasa yang khas dan unik.

Kisah Dibalik Kue Bagiak, Bekal Legendaris Nelayan

Ilustrasi nelayan Banyuwangi, yang menjadi inspirasi terciptanya kue bagiak sebagai bekal yang tahan lama di tengah perjalanan melaut. | Pexels (Jūratė Čia)
info gambar

Asal-usul kue bagiak bermula dari tangan-tangan terampil para nelayan Banyuwangi. Mereka merancang kue ini sebagai bekal yang tahan lama selama berlayar di laut.

Dengan kebutuhan akan makanan yang tak hanya enak, tetapi juga awet dalam perjalanan panjang di tengah lautan, para nelayan pun menciptakan kue khas ini.

Selain sebagai bekal para nelayan, bagiak juga sering hadir dalam berbagai acara spesial, seperti lebaran, pernikahan, khitanan, dan syukuran.

Keistimewaan Kue Bagiak

Tak hanya cita rasanya yang khas, keistimewaan lain dari kue bagiak terletak pada kemampuannya untuk tetap segar dalam waktu yang lama.

Seperti halnya kue kering pada umumnya yang dapat bertahan hingga 6 bulan jika disimpan dengan tepat, kue bagiak juga memiliki daya tahan yang sama, membuatnya menjadi pilihan ideal sebagai oleh-oleh yang tahan lama.

Kue ini dibuat dengan teliti menggunakan bahan-bahan lokal berkualitas, menggabungkan kesederhanaan dengan keunggulan alami.

Dilansir dari laman Indonesia Kaya, selain menjadi camilan yang lezat, bagiak juga memiliki makna simbolis sebagai ungkapan rasa syukur atas berkah rezeki dan hasil panen yang melimpah.

Makna yang mendalam inilah yang menjadikan bagiak bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga lambang tradisi yang kaya akan arti.

Kini, kue bagiak telah menjadi ikon kuliner yang paling populer di Banyuwangi, banyak dicari oleh wisatawan dan masyarakat setempat, mewakili kekayaan budaya dan kuliner daerah tersebut.

Kue ini mudah ditemukan di berbagai toko oleh-oleh dengan harga cukup terjangkau, antara Rp20.000-Rp45.000, tergantung dari varian rasa dan jumlah isi dari per kotaknya, sering dibeli pengunjung untuk dibagikan kepada kerabat. Bagiak juga sempurna dinikmati sebagai kudapan sore dengan kopi atau teh hangat.

Baca juga: Rekomendasi Kuliner Khas Banyuwangi Yang Tidak Boleh Kamu Lewatkan

Kandungan Kalori Kue Bagiak

Ilustrasi kandungan kalori kue bagiak, untuk membantu kamu lebih bijak dalam menikmati camilan favorit Banyuwangi. | Freepik (rawpixels.com)
info gambar

Ketika berkunjung ke pusat oleh-oleh, siapa, sih yang tidak tergoda untuk membeli aneka camilan khas dalam jumlah banyak?

Kadang, saking semangatnya, Kawan lupa bahwa apa yang kita konsumsi dalam jumlah berlebihan bisa berdampak pada kesehatan tubuh, loh!

Oleh karena itu, penting untuk tidak hanya menikmati, tetapi juga memahami kandungan kalori dan nutrisi dari makanan yang Kawan beli. Dengan begitu, Kawan bisa tetap menikmati oleh-oleh tanpa khawatir berlebihan.

Hal ini juga berlaku untuk kue bagiak, salah satu oleh-oleh khas Banyuwangi yang dibuat dari bahan-bahan alami.

Meskipun terlihat sederhana, mengetahui jumlah kalori dan kandungan nutrisinya tetap penting, agar Kawan bisa menikmatinya dengan bijak tanpa mengabaikan kesehatan tubuh.

Dilansir dari Kompas, menurut Dr. Toto Sudargo, MKes, seorang ahli gizi dari Departemen Gizi Kesehatan FK-KMK UGM, setiap 100 gram kue kering umumnya mengandung sekitar 200 hingga 350 kalori. Kandungan kalori dalam kue kering ini dapat bervariasi tergantung pada jenisnya.

Sebagai camilan tradisional, kue bagiak menawarkan rasa manis yang lezat sekaligus tekstur renyah yang menggoda.

Dalam satu kemasan kue bagiak, rata-rata mengandung sekitar 446 kalori, berdasarkan dari penelitian Ari Achniati “Formulasi Bagiak Modifikasi Sebagai Alternatif Produk Pangan Darurat” pada tahun 2016.

Bagi Kawan yang sedang menjaga asupan kalori, kue ini bisa dinikmati dengan porsi yang sesuai. Hasil penelitian formulasi kue bagiak selain kalori, kue bagiak mengandung nutrisi lain, seperti :

  • Karbohidrat: 68%
  • Lemak: 16,32%
  • Protein: 9%
  • Antioksidan: 63,67 mg/ml

Selain itu, bahan seperti tepung sagu dan kelapa parut yang digunakan dalam pembuatan kue ini juga memberikan nutrisi alami, menjadikannya alternatif camilan yang tidak hanya lezat tetapi juga berkesan.

Menjaga keseimbangan antara menikmati makanan khas dan memperhatikan asupan nutrisi sangatlah penting, apalagi saat liburan.

Jadi Kawan GNFI, jangan lupa mengatur porsi dengan cermat, tetap aktif, dan pastikan tubuh tetap sehat agar pengalaman liburanmu di Banyuwangi semakin berkesan!

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

YA
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.