getuk pisang jadi saksi warga kediri menyambung hidup dari penjajahan jepang - News | Good News From Indonesia 2024

Getuk Pisang Jadi Saksi Warga Kediri Menyambung Hidup dari Penjajahan Jepang

Getuk Pisang Jadi Saksi Warga Kediri Menyambung Hidup dari Penjajahan Jepang
images info

Getuk memang biasanya dibuat dari singkong atau ubi. Bahkan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI VI) pun mendefinisikan getuk sebagai panganan yang dibuat dari ubi dan sebagainya yang direbus, kemudian dicampur gula dan kelapa ditumbuk sekaligus.

Akan tetapi, getuk semakin menunjukkan keragaman jenisnya lewat beragam inovasi yang dicetuskan sebagai bentuk diversifikasi pangan.

Misalnya, Kediri memiliki inovasi menarik dengan membuat getuk yang terbuat dari pisang.

Merawat Makanan Perjuangan Melalui Grebeg Getuk di Magelang

Kediri Si Bumi Panji, Kaya Sumber Daya Alam

Dikenal sebagai “Bumi Panji”, Kediri menyimpan beragam sumber daya alam. Kediri banyak menghasilkan produk tanaman pangan, seperti padi, jagung, ubi-ubian, kacang tanah, kedelai, sayur mayur, dan buah-buahan.

Banyaknya hasil bumi di Kediri tidak terlepas dari keberadaan aliran Sungai Brantas yang membelah kota Kediri. Oleh karena itu, Jawa Timur mampu berperan menjadi lumbung pangan nasional yang menyuplai kebutuhan beras di 16 provinsi hingga saat ini.

Tidak hanya menyokong sumber pangan di sekitar, hasil pertanian dari Kediri juga kemudian diolah dengan menciptaan invoasi panganan, salah satunya pisang yang dijadikan sebagai getuk pisang.

Getuk Lindri, Jajanan Tradisional Khas Jawa yang Terbuat dari Bahan Dasar Singkong

Menariknya, tidak semua pisang dapat dijadikan sebagai bahan baku pembuatan getuk. Dilansir dari Kementerian Pertanian, Indonesia cukup kaya dengan memiliki beragam jenis pisang. Jenis- jenis pisang yang banyak ditanam oleh masyarakat Indonesian adalah pisang ayam (barangan), kepok, wak, ambon, raja, mas, abin, susu dan tanduk.

Akan tetapi, getuk pisang khas Kota Kediri terbuat dari jenis pisang tertentu, yakni pisang raja nangka. Pisang ini dipercaya mampu menghasilkan cita rasa yang mantap sekaligus unik.

Balai Bahasa Jawa Timur menyebut, pisang raja nangka dapat menghasilkan rasa manis-asam yang khas saat diolah menjadi getuk pisang. Selain itu. teksturnya yang agak keras membuat jenis pisang ini tidak lembek ketika dikukus.

Indonesia Ucapkan Selamat Tinggal pada Impor Gula dan Beras, Swasembada Pangan di Depan Mata

Getuk Pisang, Cara Warga Kediri Bertahan Hidup dari Penjajahan Jepang

Sejarah terciptanya getuk pisang sama seperti getuk pada umumnya yang terbuat dari singkong/ubi. Kehadiran makanan rebusan ini merupakan bentuk sekaligus cara masyarakat Indonesia menyambung hidup pada masa krisis saat penjajahan.

“Dari peristiwa itulah akhirnya timbul ide menjadikan olahan pisang menjadi getuk agar dapat menyambung hidup,” jelas Novi Bahrul Munib, Ketua Komunitas Pelestasi Sejarah Budaya Kadhiri (PASAK), sebagaimana dikutip dari KediriPedia.

Ide pembuatan getuk pisang di Kediri tercipta sebab melihat tumbuh suburnya pohon pisang di sekitar aliran Sungai Brantas. Jenis pisang yang paling banyak ditemui ialah raja nangka. Jenis pisang ini memiliki ciki ukuran buah yang cenderung besar.

Sebuah literatur menyebutkan, pengolahan pisang menjadi getuk sebagai makanan alternatif, merupakan ide dari seorang nenek yang tinggal kawasan Mojoroto, Kota Kediri.

Seiring dengan Kemerdekaan Indonesia dan semakin meningkatkan kondisi ekonomi di Indonesia, getuk pisang tidak lagi hanya berfungsi sebagai makanan darurat. getuk pisang telah menjadi bagian dari komiditas datang khas Kediri.

Mengenal Beragam Jenis Getuk, Kudapan Manis Berbahan Singkong

Kenaikan Nilai dan Harga Diri Getuk Pisang

Getuk pisang memiliki ciri yang khas, yakni berwarna merah layaknya daging dan dibungkus memanjang menggunakan daun pisang. Bentuk bungkusannya seperti lontong. Konon, getuk pisang dijual dengan cara diletakkan di loyang.

Eksistensi getuk pisang kemudian tersohor di penjuru Nusantara. Konon, seorang Tionghoa menjadi sosok yang paling berjasa dalam mengenalkan getuk pisang. Puncak kepopuleran getuk pisang terjadi pada tahun 2000-an.

“Getuk pisang selain menjadi jajanan yang merakyat, tapi juga mengandung cerita sejarah yang layak dipelajari,” imbuh Novi.

Mengenal Pisang Kirana Mas Lumajang yang Manisnya Sampai Mendunia

Getuk pisang kini dijual dengan harga yang beragam, mulai dari Rp2.500 untuk ukuran kecil hingga Rp5.000 untuk getuk berukuran besar.

Kehadiran getuk pisang dapat menjadi alternatif olahan pisang agar tidak mudah rusak. Sebab, pisang merupakan jenis buah yang mudah rusak (perisable) disebabkan benturan maupun pembusukan.

Dalam proses pembuatannya, getuk pisang yang tidak menggunakan bahan pengawet mampu bertahan dalam kurun waktu tiga hingga empat hari.

Kelezatan Es Pisang Ijo dari Makassar yang Selamatkan Juru Masak dari Hukuman Mati

 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Aslamatur Rizqiyah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Aslamatur Rizqiyah.

AR
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.