5 alat musik tiup nusa tenggara timur yang sering hadir di berbagai acara adat - News | Good News From Indonesia 2024

5 Alat Musik Tiup Nusa Tenggara Timur yang Sering Hadir di Berbagai Acara Adat

5 Alat Musik Tiup Nusa Tenggara Timur yang Sering Hadir di Berbagai Acara Adat
images info

Di tengah kekayaan budaya dan tradisi Nusantara, Nusa Tenggara Timur (NTT) hadir dengan warisan musik tradisionalnya yang unik dan beragam. Alat musik dari daerah ini tidak hanya menjadi sarana hiburan, tetapi juga berfungsi sebagai pengiring upacara adat dan ritual penting. Tiap nadanya membawa cerita dan makna yang merdu.

Bunyi merdu sasando yang dipetik dari pulau Rote hingga suara menggema heo dari daratan Pulau Timor, setiap alat musik memiliki sejarah dan keunikan tersendiri yang mencerminkan identitas budaya NTT. Yuk, mengenal alat musik tiup yang berasal dari NTT.

Baca juga: Legenda Legau Serdam, Kisah Bidadari Cantik di Bukit Kaba

Foy Doa

Foy doa biasanya digunakan oleh berbagai suku di Pulau Timor sebagai pengiring upacara adat dan acara tradisional lainnya. Bentuk foy doa mirip dengan suling, terbuat dari bambu dengan beberapa lubang di sepanjang bagian badannya yang digunakan untuk mengatur nada. Yang membuatnya unik adalah penggabungan dua bambu kecil sehingga sering disebut suling ganda.

Panjang foy doa bervariasi, tetapi biasanya cukup panjang untuk menghasilkan suara yang merdu dan indah. Cara memainkan foy doa juga cukup mudah, mirip dengan suling. Caranya dengan meniup salah satu ujungnya sambil menutup dan membuka lubang-lubang suara dengan jari untuk mengubah nada.

Alat musik ini tidak hanya berfungsi sebagai alat hiburan. Namun, juga sebagai bagian penting dalam ritual adat, memperkuat komunikasi antara manusia dan roh nenek moyang menurut kepercayaan lokal.

Foy Pai

Foy pai digunakan untuk mengiringi foy doa. Alat musik ini terbuat dari bambu dan memiliki bentuk yang unik menyerupai angka empat. Cara memainkan foy pai hampir mirip dengan foy doa, yaitu meniup bagian ujungnya sambil membuka tutup lubang-lubang suara.

Foy pai menghasilkan bunyi yang merdu dan melodi yang khas, sering digunakan untuk mengiringi tarian tradisional dan lagu-lagu rakyat.

Prere

Prere terkenal dari masyarakat suku Dawan di Pulau Timor. Penggunaan prere telah ada sejak lama dan sering dikaitkan dengan berbagai upacara adat maupun ritual yang memperkuat hubungan sosial dan spiritual dalam komunitas.

Alat musik ini terbuat dari bambu atau kayu dengan beberapa lubang yang berfungsi untuk menghasilkan berbagai nada. Prere biasanya memiliki bentuk silindris panjang dengan satu ujung yang runcing dan ujung lainnya sebagai tempat meniup.

Cara memainkan prere adalah dengan meniup di ujung terbuka sambil menutup dan membuka lubang-lubang dengan jari untuk mengatur nada dan melodi.

Prere menghasilkan suara yang khas dan merdu, sering digunakan untuk mengiringi tarian tradisional dan lagu-lagu rakyat, serta sebagai media komunikasi dalam ritual adat.

Edang (Harabili)

Edang merupakan salah satu alat musik tiup yang terbuat dari bambu berbentuk panjang dan ramping dengan beberapa lubang di sebanjang bagian edang.

Alat musik ini termasuk dalam alat musik jenis harpa. Dimainkan dengan cara ditiup langsung di bagian lubang-lubang sambil jari-jari membuka tutup lubang nada sehingga menghasilkan nada yang indah.

Pemain edang dapat dijumpai dalam berbagai acara adat maupun festival kebudayaan NTT. Edang juga sering tampil pada pertunjukan seni dan dikenalkan untuk menjaga kebudayaan tradisional NTT.

Nuren

Nuren adalah salah satu alat musik yang dikenal di daerah Solor Barat. Beberapa masyarakat juga mengenalnya dengan nama sason atau sason nuren. Alat musik ini merupakan dua buah suling yang dirangkai menjadi satu.

Cara memainkannya pun sama dengan memainkan suling, yaitu dengan meniup ujungnya dan membuka tutup lubang nada.

Selain sebagai sarana hiburan, nuren juga disebut keramat dan sakral karena legenda yang dipercaya masyarakat setempat. Konon masyarakat Solor percaya bahwa terdapat seorang tokoh yang disebut Edoreo, Ia memiliki dua kepala dan dua mulut, serta dua kepribadian yang melekat pada dirinya.

Baca juga: Rumpu Rampe, Makanan Khas NTT yang Ramai

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Nadhifa Aurellia Wirawan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Nadhifa Aurellia Wirawan.

NA
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.