mahasiswa instiper yogyakarta lahirkan cookies dari daun kelor untuk lawan anemia - News | Good News From Indonesia 2024

Mahasiswa Instiper Yogyakarta Lahirkan Cookies dari Daun Kelor untuk Lawan Anemia

Mahasiswa Instiper Yogyakarta Lahirkan Cookies dari Daun Kelor untuk Lawan Anemia
images info

Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan yang cukup serius di Indonesia, dengan prevalensi yang tinggi di kalangan ibu hamil dan anak-anak. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2021 yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan, sekitar48,9% ibu hamil dan 23,7% anak-anak mengalami anemia.

Anemia yang disebabkan oleh kekurangan zat besi, dapat mengganggu kualitas hidup, produktivitas, dan bahkan mempengaruhi perkembangan fisik serta kognitif anak-anak. Dalam menghadapi masalah ini, perlu adanya upaya untuk meningkatkan konsumsi makanan bergizi yang dapat mencegah atau mengobati anemia.

Untuk itu, tiga mahasiswa Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) dari Institut Pertanian STIPER Yogyakarta (INSTIPER), yaitu Yuli Aryan Putri, Alya Tami Indah Dafina, dan Surya Ramadani Napitupulu, menciptakan sebuah produk inovatif bernama Green Bits atau cookies berbahan dasar daun kelor.

Potensi Daun Kelor sebagai Sumber Nutrisi

Daun kelor (Moringa oleifera) telah lama dikenal sebagai superfood yang kaya akan berbagai macam nutrisi penting. Dalam setiap 100 gram daun kelor, terdapat sekitar 28,1 mg zat besi, yang dapat membantu memenuhi kebutuhan tubuh akan zat besi untuk mencegah anemia.

Selain itu, daun kelor juga mengandung berbagai vitamin dan mineral penting, seperti vitamin A, vitamin C, kalsium, dan magnesium. Kandungan-kandungan ini membuat daun kelor sangat efektif dalam memperbaiki kualitas darah dan meningkatkan sistem imun tubuh.

Salah satu penelitian yang dilakukan oleh Sulasmi dkk. (2023) menunjukkan bahwa pemberian 5% bubuk daun kelor yang sudah kering mampu meningkatkan kandungan protein dalam produk sebesar 14%.

Peningkatan kandungan protein ini sangat penting untuk membantu pembentukan hemoglobin, yang merupakan komponen utama dalam sel darah merah.

Dengan demikian, konsumsi daun kelor secara rutin dapat meningkatkan jumlah sel darah merah dan mencegah anemia.

Namun, meskipun daun kelor memiliki banyak manfaat, sering kali masyarakat enggan mengonsumsinya karena rasa yang khas. Oleh karena itu, melalui pengolahan makanan, Green Bits menyajikan manfaat daun kelor dalam bentuk camilan.

Ketiga mahasiswa Instiper itu merancang produk ini dengan tujuan untuk menyediakan camilan yang memberikan manfaat kesehatan. Makanan tersebut mempunyai komposisi utama tepung gandum, madu, dan bubuk daun kelor yang sudah dikeringkan, yang mana mengandung zat besi dan protein.

Selain itu, Green Bits juga mendukung pemberdayaan bahan lokal, yakni daun kelor, yang memiliki potensi besar, tetapi belum dimanfaatkan secara maksimal dalam industri pangan.

Salah satu alasan utama diciptakannya Green Bits adalah untuk membantu mencegah anemia, terutama pada ibu hamil dan anak-anak yang rentan terhadap kondisi ini. Dengan kandungan zat besi yang tinggi, biskuit ini dapat membantu meningkatkan kadar hemoglobin dalam darah, sehingga mencegah terjadinya anemia.

Selain itu, kandunganproteinnya berperan penting dalam memperbaiki kualitas darah, mendukung pembentukan sel darah merah, serta mengandung vitamin A dan C.

Dukungan untuk Pemberdayaan Sumber Daya Lokal

Selain memberikan solusi kesehatan, pembuatan produk lokal ini juga memiliki dampak positif terhadap pemberdayaan bahan pangan lokal, yaitu daun kelor. Meskipun daun kelor tumbuh subur di Indonesia, pemanfaatannya dalam produk pangan masih terbatas.

Dengan begitu, para mahasiswa tersebut berupaya untuk berkontribusi terhadap kemajuan pertanian lokal, terutama petani kelor.

Meskipun Green Bits sudah mulai mendapat perhatian sebagai solusi kesehatan, pengembangan produk ini masih menghadapi berbagai tantangan. Salah satunya adalah meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai manfaat kesehatan yang terkandung dalam daun kelor dan pentingnya mencegah anemia.

Selain itu, produk ini juga perlu dipasarkan lebih luas agar dapat menjangkau lebih banyak konsumen, terutama di daerah-daerah yang memiliki prevalensi anemia tinggi.

Harapannya, semakin banyak orang yang menyadari pentingnya menjaga kesehatan dengan mengonsumsi makanan bergizi.

Sumber:

Sulasmi, Dkk. (2023). Pemanfaatan daun kelor (Molinga oleifera L.) untuk mengatasi anemia. Jurnal pengemasan Kesehatan. Vol. 2(1). Hal. 18-25.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

YP
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.