Bubur gunting adalah salah satu makanan tradisional yang berasal dari daerah Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Apakah Kawan pernah mencoba dan mencicipi makanan tradisional ini sebelumnya?
Jika Kawan berkunjung ke daerah ini, maka bubur gunting menjadi salah satu kuliner khas yang tidak boleh dilewatkan. Apalagi makanan tradisional yang satu ini belum tentu bisa Kawan jumpai di beberapa daerah lain yang ada di Indonesia.
Lantas bagaimana penjelasan lebih lanjut terkait makanan tradisional bubur gunting tersebut? Simak ulasan lengkap terkait makanan tradisional khas Banjarmasin ini dalam artikel berikut.
Mengenal Bubur Gunting
Kawan mungkin bertanya-tanya mengapa makanan tradisional ini diberi nama bubur gunting? Apakah gunting yang biasanya digunakan sebagai alat memotong memiliki kaitan erat dengan makanan tradisional Banjarmasin tersebut?
Paskalina Oktavianawati dalam bukunya Mengenal Bubur Tradisional Nusantara menyebutkan bahwa penamaan "gunting" pada makanan tradisional ini memang ada kaitannya dengan proses pembuatan makanan tradisional tersebut. Gunting merupakan alat yang digunakan untuk memotong adonan yang diperuntukkan untuk membuat bubur ini.
Tidak hanya itu, bentuk potongan adonan sekilas juga mirip dengan gunting. Hal inilah yang mendasari penamaan bubur gunting pada makanan tradisional khas Banjarmasin tersebut.
Secara umum, bubur gunting memiliki cita rasa yang gurih. Penggunaan santan yang menjadi salah satu bahan dasar dalam pembuatan bubur ini juga mendominasi rasa dari makanan tradisional tersebut.
Mudah untuk Dibuat
Makanan tradisional ini sebenarnya cukup mudah untuk dibuat. Apalagi bahan dasar yang digunakan untuk membuat bubur gunting juga cukup mudah untuk ditemukan.
Dilansir dari laman Pojok Banua, terdapat dua jenis bahan yang perlu kawan persiakan untuk membuat bubur gunting, yakni adonan dan kuah. Bahan untuk membuat adonan bubur gunting biasanya berasal tepung sagu khusus.
Biasanya adonan untuk bubur gunting ini banyak dijual di pasar tradisional yang ada di Banjarmasin. Sementara itu, bahan untuk membuat kuah bubur gunting di antaranya gula merah, gula putih, telur, garam, santan, daun pandan, dan air putih.
Kawan bisa menyesuaikan takaran dari bahan-bahan tersebut sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Pada awalnya adonan bubur gunting direbus hingga setengah masak.
Kemudian adonan tersebut didinginkan dan ditekan hingga membentuk sebuah lembaran. Dari lembaran itulah nantinya Kawan mengguntingnya hingga berukuran lebih kurang seukuran jari.
Sementara itu untuk membuat kuah, Kawan bisa mencampurkan semua bahan yang sudah dipersiapkan. Awalnya Kawan bisa merebus gula merah, gula pasir, dan air terlebih dahulu.
Setelah mulai mendidih baru dimasukkan bahan lainnya, seperti santan, telur yang sudah dikocok, daun pandan, dan lainnya. Nantinya setelah matang barulah kuah tersebut disiram ke adonan yang sudah digunting sebelumnya.
Salah Satu Menu Takjil di Bulan Ramadan
Momen Bulan Ramadan menjadi salah satu momentum yang pas bagi Kawan yang tertarik untuk mencoba kuliner tradisional ini. Sebab bubur gunting menjadi salah satu menu takjil yang banyak dikonsumsi untuk berbuka puasa oleh masyarakat setempat.
Bubur gunting yang mengenyangkan cocok sebagai penambah tenaga setelah seharian berpuasa. Selain itu, cita rasa gurih dan manis yang ada dalam bubur gunting juga menjadi salah satu alasan mengapa makanan tradisional ini sering dipilih sebagai salah satu menu takjil pada saat Bulan Ramadan.
Bagaimana Kawan? Apakah tertarik untuk mencoba makanan tradisional khas Banjarmasin ini ketika berkunjung ke daerah tersebut suatu saat nanti?
Sumber:
- Oktavianawati, Paskalina. Mengenal Bubur Tradisional Nusantara. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2018.
- https://pojokbanua.com/bubur-gunting-khas-banjarmasin-si-manis-gurih-yang-siap-manjakan-lidah/
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
