Tumbuhan tidak merasakan sakit seperti manusia atau hewan karena mereka tidak memiliki sistem saraf, reseptor rasa sakit (nociceptors), atau otak—elemen yang diperlukan untuk memproses sensasi nyeri.
Bagi organisme yang dilengkapi sistem saraf, rasa sakit adalah hasil dari stimulasi nociceptors yang mengirim sinyal ke otak untuk diterjemahkan menjadi rasa sakit.
Karena tumbuhan tidak memiliki mekanisme ini, mereka tidak mengalami rasa sakit seperti yang dipahami dalam konteks biologis manusia atau hewan.
Kemampuan sensorik tumbuhan
Namun, tumbuhan memiliki kemampuan sensorik yang luar biasa yang memungkinkan mereka merespons rangsangan eksternal dengan cara yang kompleks.
Bersumber dari Britannica, tumbuhan dapat mendeteksi cahaya, gravitasi, suhu, sentuhan, dan bahkan kerusakan fisik atau serangan dari herbivora. Sebagai respons, tumbuhan sering memproduksi sinyal kimia dan listrik untuk melindungi diri.
Misalnya, beberapa tumbuhan mengeluarkan senyawa kimia ketika daunnya digigit serangga, baik untuk memperingatkan tumbuhan lain di sekitarnya atau untuk menarik predator alami serangga tersebut.
Baca juga Thottea beungongtanoeh, Bunga Cantik dari Pedalaman Hutan Aceh
“Berkomunikasi” lewat sinyal kimia
Menurut penelitian yang dipublikasikan Sentient Media, tumbuhan dapat "berkomunikasi" satu sama lain melalui sinyal kimia dan jaringan akar bawah tanah.
Sebagai contoh, pohon dapat berbagi nutrisi dengan bibit di dekatnya melalui jaringan akar yang saling terhubung, yang dikenal sebagai jaringan mikoriza.
Respons ini menunjukkan bahwa tumbuhan memiliki sistem biologis yang kompleks, meskipun mereka tidak merasakan nyeri secara emosional atau fisik seperti hewan.
Studi lain mendeteksi bahwa beberapa tumbuhan mengeluarkan suara ultrasonik saat berada dalam kondisi stres, seperti kekeringan atau kerusakan fisik.
Meskipun suara ini tidak terdengar oleh manusia, beberapa peneliti berspekulasi bahwa sinyal tersebut mungkin berfungsi sebagai bentuk komunikasi dengan organisme lain di sekitarnya.
Tumbuhan tidak merasakan sakit
Kesimpulannya, meskipun tumbuhan tidak memiliki kapasitas untuk merasakan sakit, mereka memiliki mekanisme adaptif yang canggih untuk bertahan hidup.
Mereka dapat merespons dan berinteraksi dengan lingkungannya secara aktif, menunjukkan kecerdasan biologis yang unik tanpa otak atau kesadaran seperti hewan.
Ini membuka wawasan baru tentang bagaimana tumbuhan berfungsi sebagai bagian penting dari ekosistem.
Baca juga Bisa Dengar Jeritan, Ilmuwan Sebut Bunga Goldenrod ‘Cerdas’
Referensi:
Britannica. Do Plants Feel Pain?. https://www.britannica.com/story/do-plants-feel-pain.
Sentient Media. Do Plants Feel Pain? No, and Here's How Scientists Know. https://sentientmedia.org/do-plants-feel-pain/
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News