Indonesia memiliki keindahan alam yang bisa dinikmati dalam kegiatan wisata. Di Provinsi Jambi, tepatnya di Kabupaten Merangin, terdapat geopark yang ditetapkan oleh UNESCO menjadi global geopark sebagai warisan dunia, yakni Geopark Merangin Jambi.
Geopark Merangin Jambi memiliki objek geologi berupa fosil flora purba yang berumur sekitar 300 juta tahun yang lalu dengan ketebalan 500 meter. Fosil ini ditemukan pada tahun 1926.
Dalam suatu kawasan geopark, terdapat aspek-aspek yang menjadi komponen yang menarik dan perlu dilestarikan, di antaranya aspek geologi, aspek biologi, dan aspek budaya sebagai hal yang berharga untuk ilmu pengetahuan, lingkungan, dan sosial.
Menyusuri Geopark Merangin, Menengok Harmoni Alam dan Sejarah Geologi di Jantung Sumatra
Aspek Geologi
Geopark ini memiliki tema "Geopark Merangin Jambi Mewakili Fosil Flora Terakhir yang Terbaik dan Terlengkap dari Permian Awal". Ada berbagai objek geologi yang dapat diamati di Geopark Merangin Jambi sebagai jendela untuk menyingkap sejarah geologi di kawasan Jambi.
Macam-macam objek geologi tersebut menyajikan pemandangan alam indah serta punya cerita geologis seperti air terjun, danau, mata air panas, goa karst, kekar kolom atau batuan hasil aktivitas gunung api, serta fosil.
Fosil flora purba yang terkenal dari Geopark Merangin ini adalah fosil Araucarioxylon yang berkumpul di batang pohon, dengan akar yang timbul dan telah membatu. Fosil ini merupakan warisan geologi dunia yang menjadi bahasan dalam tema Geopark Merangin.
Keanekaragaman geologi di kawasan Geopark Merangin Jambi juga meliputi bentang alam karst di Sungai Manau, entah exokarst maupun endokarst. Karst tersusun oleh batu gamping dan menandakan bahwa dahulu lingkungan ini adalah laut dangkal.
Aspek Biologi
Keanekaragaman hayati juga merupakan unsur penting dalam sebuah geopark. Dengan memperhatikan aspek biologi, segala keanekaragaman hayati dapat terjaga sehingga mendukung kelestarian lingkungan.
Adapun aneka flora yang berada di Geopark Merangin di antaranya bunga bangkai, kantong semar, dan pohon sialang. Sedangkan aneka faunanya seperti harimau Sumatera, tapir, kalong, walet, siamang, dan simpai.
Di kawasan geopark ini juga terdapat hutan adat yang merupakan hutan konservasi sehingga dilindungi oleh komunitas setempat, seperti Hutan Adat Serampas Rantau Kermas dan Hutan Adat Guguk.
Jadi Warisan Dunia UNESCO, Jejak Kehidupan Masa Lalu di Geopark Merangin Kini Diakui Dunia
Aspek Budaya
Jejak kehidupan sosial masa lampau di Jambi tersimpan di kawasan geopark ini. Batu bertulis Karang Berahi menjadi bukti sejarah tulisan manusia di zaman itu. Prasasti ini ditemukan pada tahun 1904 dan diperkirakan dibuat sekitar abad ke 7 setelah masehi. Ada pula batu lain yang menandakan zaman Megalitikum seperti batu silindrik Desa Tuo dan batu silindrik Desa Nilo Dingin.
Selain jejak kebudayaan masa lalu, terdapat perkampungan tradisional Rumah Tuo Rantau Panjang yang merupakan desa masyarakat adat dan masih memelihara bangunan tua yang telah dibangun sejak 300—400 tahun yang lalu. Warisan budaya dari rumah ini ditinggali oleh orang lokal yang masih menjaga tradisi adat mereka.
Untuk kegiatan wisata, tentu saja Geopark Merangin menawarkan pengalaman yang unik. Kawan dapat melakukan rafting di Sungai Batang Merangin sambil melihat pemandangan yang memikat hati.
Selain itu, trekking di kawasan geopark memungkinkan Kawan melihat langsung fosil flora purba dan menambah ilmu pengetahuan tentang proses geologi yang membentuk area ini.
Geopark Merangin adalah salah satu geopark kebanggaan Indonesia sekaligus warisan dunia yang telah ditetapkan oleh UNESCO. Dengan segala keunikannya, geopark ini tidak hanya menjadi tempat wisata, tetapi juga sebagan tempat edukasi dan penelitian.
Mari, kita lestarikan Geopark Merangin untuk generasi mendatang agar keindahan dan sejarahnya dapat terus terjaga.
Referensi:
https://geopark.meranginkab.go.id/id/
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News