tari cakalele perjalanan dari ritual perang hingga mengundang wisatawan datang - News | Good News From Indonesia 2024

Tari Cakalele: Perjalanan dari Ritual Perang, Hingga Mengundang Wisatawan Datang

Tari Cakalele: Perjalanan dari Ritual Perang, Hingga Mengundang Wisatawan Datang
images info

Tari Cakalele adalah tarian dari Maluku dan menjadi salah satu warisan budaya yang perlu dilestarikan. Gerakannya yang energik dan penuh semangat, ditambah dengan kostum khas yang mencerminkan budaya serta nilai-nilai masyarakat Maluku, menjadikan tarian ini memilki keunikan tersendiri.

Sebelum menjadi tarian yang menarik perhatian wisatawan datang, tarian ini memiliki sejarah panjang yang sarat makna, karena awalnya Tari Cakalele adalah tari untuk ritual perang.

Histori Tari Cakalele

Tari Cakalele berasal dari dua kata gabungan dengan arti yang sesuai dengan kegunaannya. Caka berarti setan atau roh, sedangkan lele artinya mengamuk. Sesuai dengan kegunaanya tari cakalele digunakan sebagai ritual saat peperangan.

Jika, digabungkan maka arti dari Cakalele adalah roh yang mengamuk. Tarian ini tidak bisa dimainkan begitu saja karena tari ini merupakan tarian yang sakral. Hal tersebut menjadi salah satu syarat bahwa tarian ini tidak boleh dimainkan oleh sembarang orang, alias hanya khusus dimainkan oleh masyarakat Maluku. Meskipun demikian hanya masyarakat desa adat saja yang memainkan.

Dari 12 desa, hanya 8 desa saja yang termasuk desa adat. Jumlah penari yang memainkan Tari Cakalele, biasanya berjumlah 30 orang. Dengan dominasi penari laki-laki. Seperti yang sudah dijelaskan, bahwa tarian ini adalah tarian penyambut perang dan dibuat sebagai bentuk persiapan mental dan spiritual para prajurit sebelum turun ke medan perang.

Dikatakan sebagai bentuk persiapan mental karena gerakan-gerakan dalam tarian ini mencerminkan semangat perjuangan, keberanian, dan kesiapan menghadapi musuh. Para penari biasanya membawa senjata tradisional seperti parang (sejenis pedang) dan salawaku (perisai kecil) yang menjadi simbol kekuatan dan perlindungan.

Tidak hanya untuk persiapan perang, Tari Cakalele juga memiliki unsur penghormatan kepada arwah leluhur. Tarian ini seringkali dipersembahkan dalam upacara adat sebagai bentuk penghargaan kepada para nenek moyang yang diyakini memberikan perlindungan dan kekuatan kepada masyarakat. 

Cakalele, Tari Perang Tradisional Maluku untuk Menghormati Nenek Moyang Pelaut

Makna dan Filosofi Tari Cakalele

Tari Cakalele bisa dikatakan seperti tarian yang tidak biasa. Pada umumnya tarian menampilkan keindahan. Namun, Tari Cakalele ini memiliki makna 'garang' yang ingin ditonjolkan.

Gerakan tarian yang tegas dan dinamis melambangkan keberanian dan semangat juang. Sementara itu, penggunaan parang dan salawaku memiliki makna simbolis. Parang mewakili keberanian seorang pria Maluku, sedangkan salawaku melambangkan perlindungan yang diberikan oleh komunitas kepada setiap anggotanya. 

Kostum yang digunakan anatara pria dan wanita juga cukup berbeda. Penari pria akan menggunakan warna-warna terang, seperti warna merah dan kuning tua. Berbeda dengan wanita, yang hanya menggunakan baju berwarna putih.

Selain itu, Tari Cakalele jugadapat dikatakan sebagai tarian penghormatan kepada leluhur. Mereka percaya jika akan mengarungi lautan, restu dari arwah leluhur sangat penting. Maka dari itu, tarian ini juga dijadikan sebagai syarat dalam sebelum mengarungi lautan.

Tari Soya Soya, Warisan Budaya Maluku Utara yang Tak Lekang oleh Waktu

Transformasi dari Ritual ke Seni Pertunjukan

Zaman yang sudah semakin berubah, tentu banyak hal yang mengalami perubahan, termasuk ritual adat. Bukan maksud untuk menghilangkan ritual adat tetapi, saat ini perang bukan lagi sebagai bagian utama kehidupan, bahkan cenderung tidak ada karena sudah ada pemerintahan dan undang-undang yang berlaku. Maka dari itu, untuk tetap menjadikan Tarian Cakalelel sebagai warisan budaya, diperkenalkanlah tarian ini dengan cara mengadakan seni pertunjukan.

Pada masa kolonial, Tari Cakalele sering dipentaskan untuk menyambut tamu-tamu penting, baik dari dalam maupun luar negeri. Hal ini memberikan kesempatan bagi tarian ini untuk dikenal di tingkat nasional maupun internasional. 

Dalam seni pertunjukan modern, Tari Cakalele tetap mempertahankan elemen-elemen tradisionalnya, seperti kostum khas dan penggunaan alat musik tradisional seperti tifa (gendang khas Maluku). Namun, tarian ini juga mengalami adaptasi agar sesuai dengan panggung modern, termasuk penyesuaian koreografi dan durasi pertunjukan. 

Tari Cakalele di Era Modern

Era modern menjadi wadah baru untuk memperkenalkan budaya Indonesia. Saat ini, Tari Cakalele tidak hanya menjadi kebanggaan masyarakat Maluku, tetapi juga Indonesia secara keseluruhan. Tarian ini sering ditampilkan dalam berbagai acara budaya, seperti festival seni, upacara kenegaraan, dan promosi pariwisata. 

Pemerintah dan komunitas budaya setempat juga aktif mempromosikan Tari Cakalele sebagai bagian dari identitas budaya Indonesia. Upaya ini mencakup pelatihan bagi generasi muda, dokumentasi tarian, dan partisipasi dalam festival seni internasional. 

Platform TikTok sebagai upaya pelestarian budaya tari tradisional Indonesia

Pelestarian Tari Cakalele

Zaman yang kian berkembang menjadi tantangan baru bagi budaya zaman dahulu, salah satunya budaya Tarian Cakalele.Upaya yang dapat dilakukan adalah melalui pendidikan budaya di sekolah-sekolah, sehingga generasi muda dapat mengenal dan menghargai warisan leluhur mereka. Selain itu, kolaborasi antara pemerintah, seniman, dan komunitas lokal juga penting untuk memastikan keberlanjutan tradisi ini. 

Merawat Tradisi Tari Lokal: Pengalaman Pribadi dan Upaya Pelestarian

Tari Cakalele adalah cerminan sejarah, filosofi, dan identitas masyarakat Maluku. Perjalanannya dari ritual perang hingga menjadi seni pertunjukan modern menunjukkan kemampuan budaya lokal untuk beradaptasi tanpa kehilangan esensinya.

Dengan menjaga dan melestarikan Tari Cakalele, kita tidak hanya mempertahankan warisan budaya, tetapi juga merayakan keragaman yang menjadi kekayaan bangsa Indonesia. 

 

Referensi:

  • https://rri.co.id/index.php/daerah/1064136/tari-cakalele-spirit-perjuangan-dari-timur
  • https://osc.medcom.id/community/cakalele-tari-selamat-datang-dari-maluku-3970
  • https://www.gramedia.com/literasi/tari-cakalele/

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

IR
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.