rakhmadi afif kusumo ingin gbk bebas polusi di indonesia emas 2045 - News | Good News From Indonesia 2024

Rakhmadi Afif Kusumo Ingin GBK Bebas Polusi di Indonesia Emas 2045

Rakhmadi Afif Kusumo Ingin GBK Bebas Polusi di Indonesia Emas 2045
images info

Rakhmadi Afif Kusumo sudah cukup lama dikenal sebagai Direktur Utama Pusat Pengelolaan Kompleks Gelora Bung Karno (PPK-GBK). Jabatan strategis itu diserahkan kepadanya oleh Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) sejak tahun 2021 lalu.

GBK yang ditangani Adi beserta jajarannya kini semakin ramai pascapandemi Covid-19 berakhir. Banyak masyarakat dari berbagai kalangan beraktivitas di kawasan terbuka tersebut, entah itu untuk berolahraga ataupun bersantai dengan keluarga.

Adapun menjadi kawasan yang ramah lingkungan bagi banyak orang kini menjadi misi utama dari GBK. Pada Indonesia Emas 2045 mendatang, Adi pun ingin menjadikan GBK kawasan yang bebas polusi di ibu kota.

Bebas Polusi

Pemerintah mencanangkan gagasan Indonesia Emas untuk usia ke-100 tahun negara pada 2045 mendatang. Saat menginjak usia emas tersebut, diharapkan Indonesia bisa berkembang ke arah yang lebih baik dan setara dengan negara-negara maju.

Berbagai sektor tentu akan mengalami kemajuan jika cita-cita itu berhasil tercapai. Termasuk untu infrastruktur olahraga yang ada di GBK. Bagi Adi sendiri, adalah sebuah impian besar melihat GBK bebas polusi di 2045 nanti.

“Saya ingin sekali GBK bebas polusi dari asap,” ucap Adi kepada Good News From Indonesia dalam segmen GoodTalk.

Adi terinspirasi dari Tiongkok khususnya Kota Beijing yang mengalami kemajuan dalam penanganan udara kotor. Beijing yang memiliki luas sekitar 16 ribu Km2 pernah menjadi salah satu kota dengan kadar polusi tinggi pada 1990-an. Namun, seiring kesadaran terhadap lingkungan dilakukan salah satunya lewat pemakaian kendaraan bermotor listrik yang masif, Beijing kini bebas dari asap polutan.

Selain terkait lingkungan, Adi juga mengharapkan perkembangan yang lebih signifikan di beberapa sarana dan prasarana. Misalnya terkait integrasi transportasi umum di mana nantinya diharapkan semakin mempermudah masyarakat menjangkau kawasan GBK.

“Tidak hanya membangun ke atas, tetapi membangun di bawah juga karena sudah ada MRT. Bagaimana tinggal menyambungkan connectivity dari bawah nyambung ke venue kita. Misal dari Pintu 7 masuk langsung ke Istora,” jelas Adi.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Dimas Wahyu Indrajaya lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Dimas Wahyu Indrajaya.

DW
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.