Rakhmadi Afif Kusumo adalah Direktur Utama Pusat Pengelolaan Kompleks Gelora Bung Karno (PPK-GBK). Ia diberi kepercayaan memegang jabatan itu oleh Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) sejak tahun 2021 lalu.
Adi – sapaan akrabnya – dilantik kala pandemi Covid-19 melanda dunia termasuk Indonesia. Imbasnya, kawasan GBK jadi sepi aktivitas dan melakukan pengetatan terhadap kunjungan.
Pascapandemi, GBK pun semakin ramai kembali dikunjungi. Adi beserta jajarannya pun sudah siap mengerahkan idenya untuk berinovasi dengan kawasan olahraga penuh sejarah tersebut. Misi dan visinya pun sudah ditargetkan, yakni membuat GBK bisa bersaing dengan kompleks olahraga di negara-negara maju seperti Jepang dan Amerika Serikat.
Saingan GBK
Menurut laporan situs resminya, GBK memiliki 84 persen kawasan terbuka hijau berupa daerah resapan air dengan lingkungan hijau seluas 67,5 persen. Itu artinya kawasan tersebut menjadi tempat ramah lingkungan di tengah Kota Jakarta yang terkenal akan polusi udaranya.
Untuk level nasional, mungkin GBK sudah berada di taraf tinggi sebagai penyedia kawasan olahraga dengan kualitas ramah lingkungan mumpuni. Namun, untuk level internasional hal itu belum cukup. Maka dari itu, Adi beserta jajarannya sudah memiliki misi dan visi membawa GBK lebih maju dalam hal tersebut agar nantinya bisa bersaing dengan kompleks olahraga internasional seperti Singapore Sports Hub dan Wembley Stadium.
“Divisi kami menjadikan kawasan yang terintegrasi modern ramah lingkungan dengan memenuhi good corporate governance dan unggul di dunia atau maju di dunia. Maka saingan GBK sudah bukan di dalam negeri. Saingan GBK adalah Tokyo Sports Complex, Singapore Sports Hub, kemudian Wembley Stadium di London, SoFi Stadium di Amerika,” ucap Adi kepada Good News From Indonesia dalam segmen GoodTalk.
Adi yakin, suatu hari GBK bisa berada di level yang sama apalagi melihat adanya ambisi pemerintah yang ingin meningkatkan ekonomi. Berbagai aspek pun siap ditingkatkan di kawasan GBK demi menggapai mimpi itu.
“Saya yakin bisa di pemerintahan sekarang, apalagi keinginan ekonomi juga naik 8 persen. Maka kegiatan-kegiatan memberikan multiplier effect itu wajib dilaksanakan,” ucap Adi.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News