Kawan GNFI, saat melihat kapal-kapal besar di lautan, pernahkah terpikir mengapa bagian bawah kapal selalu dicat dengan warna merah? Ternyata, warna merah pada bagian bawah kapal bukanlah sekadar pilihan estetika, melainkan memiliki fungsi yang sangat penting dalam menjaga keawetan kapal dan memastikan keselamatan pelayaran.
Yuk, kita ungkap beberapa alasan mengapa tradisi ini begitu kuat bertahan hingga kini!
Melindungi Kapal dari Korosi dan Kerusakan
Salah satu alasan utama di balik warna merah pada bawah kapal adalah untuk melindungi bagian kapal yang terendam air laut dari kerusakan, terutama akibat karat. Seperti yang kita tahu, air laut yang asin dapat menyebabkan korosi pada logam, terutama pada kapal yang terbuat dari besi atau baja. Oleh karena itu, bagian bawah kapal dilapisi dengan cat anti-karat yang mengandung tembaga oksida.
Tembaga oksida ini memberikan warna merah pada cat dan berfungsi sebagai pelindung yang sangat efektif terhadap karat. Selain itu, sifat toksik tembaga oksida juga dapat menghalangi tumbuhnya organisme laut seperti alga, cacing laut, dan teritip yang sering menempel pada lambung kapal.
Tanpa perlindungan ini, organisme laut yang menempel bisa merusak lambung kapal dan mengurangi daya tahannya, bahkan bisa menyebabkan kebocoran.
Inilah mengapa, warna merah bukan hanya menjadi pelindung fisik, tetapi juga mencegah kerusakan lebih lanjut pada struktur kapal.
Mencegah Gangguan dari Organisme Laut
Hewan-hewan laut yang menempel pada lambung kapal tidak hanya menyebabkan kerusakan fisik, tetapi juga dapat mengganggu kinerja kapal secara keseluruhan. Penumpukan organisme laut dapat menambah beban kapal, meningkatkan hambatan di bawah air, dan mengurangi efisiensi bahan bakar.
Selain itu, keberadaan hewan-hewan tersebut bisa mengubah hidrodinamika kapal, yaitu bentuk dan aliran air di sekitar kapal. Hal ini dapat berdampak pada stabilitas kapal dan kemampuan manuvernya.
Dengan menjaga lambung kapal tetap bersih dari organisme laut, kapal dapat beroperasi dengan lebih efisien, mengurangi konsumsi bahan bakar, dan menjaga kestabilan saat berlayar. Inilah mengapa cat merah yang berfungsi sebagai penghalang pertumbuhan organisme laut sangat penting untuk kelancaran operasi kapal.
Peran Warna Merah dalam Menandakan Beban Kapal
Warna merah pada bagian bawah kapal juga memiliki fungsi lain yang tidak kalah penting, yaitu sebagai indikator muatan kapal. Beban kapal memengaruhi kedalaman kapal atau saratnya, yaitu jarak antara garis air dan bagian terendah lambung kapal. Semakin besar beban yang dibawa, semakin dalam saratnya.
Garis-garis pengukur sarat kapal, yang dikenal dengan nama load line atau plimsoll line, biasanya ditempatkan pada bagian lambung yang berwarna merah. Dengan begitu, warna merah juga membantu memastikan bahwa kapal tidak kelebihan beban yang dapat meningkatkan risiko tenggelam atau kandas.
Ketika muatan kapal melebihi batas aman, maka garis pengukur yang terletak di antara warna merah akan terlihat terendam, memberi tanda bahwa kapal sudah melebihi batas kapasitasnya.
Simbol Tradisi dan Identitas Kelautan
Warna merah pada bawah kapal juga berkaitan dengan tradisi panjang dalam dunia pelayaran. Pada zaman dahulu, ketika kapal-kapal masih terbuat dari kayu, cat merah yang digunakan adalah campuran minyak ikan dan tembaga oksida, yang dikenal dengan nama red lead.
Cat ini mampu melindungi kayu dari serangan jamur dan serangga laut, sehingga memperpanjang usia kapal. Seiring berjalannya waktu, meskipun teknologi cat telah berkembang pesat, warna merah tetap dipertahankan sebagai bagian dari identitas kelautan yang kuat.
Selain itu, pada abad ke-16 hingga ke-19, kapal-kapal Angkatan Laut Kerajaan Inggris juga mengenakan cat merah pada lambung kapal mereka. Tradisi ini tetap hidup hingga sekarang, bahkan ketika kapal-kapal modern sudah menggunakan cat dengan bahan dan warna yang lebih bervariasi. Warna merah terus menjadi simbol kuat dari kekuatan dan keberanian dalam dunia kelautan.
Keunggulan Estetika dan Psikologi Warna Merah pada Kapal
Warna merah juga tidak hanya berfungsi secara fungsional, tetapi memiliki pengaruh psikologi dan estetika. Merah adalah warna yang mencolok dan mampu menarik perhatian. Dalam konteks kapal, warna merah menciptakan kesan yang kuat, berani, dan bisa menimbulkan rasa hormat.
Ini sangat penting, mengingat kapal sering kali harus terlihat jelas di laut terbuka untuk menghindari tabrakan atau kecelakaan.
Di laut, perbedaan warna bisa mempermudah identifikasi kapal, terutama saat berpapasan dengan kapal lain. Dengan latar belakang warna laut yang umumnya biru atau hijau, warna merah pada lambung kapal memberikan kontras yang tajam, sehingga kapal lebih mudah dikenali dari jarak jauh.
Warisan Tradisi dalam Dunia Kelautan
Kawan GNFI, penggunaan warna merah pada bagian bawah kapal merupakan tradisi yang telah berlangsung selama berabad-abad. Dari kapal-kapal tradisional yang terbuat dari kayu hingga kapal modern yang terbuat dari baja, warna merah tetap dipertahankan sebagai simbol kelautan yang kuat dan berfungsi vital dalam menjaga keawetan kapal.
Selain perlindungannya terhadap korosi dan organisme laut, warna merah juga berfungsi sebagai penanda keamanan, identitas kelautan, serta bagian dari tradisi kelautan yang terus bertahan hingga kini.
Setiap kali melihat kapal dengan warna merah di bagian bawahnya, ingatlah bahwa itu bukan hanya sekadar pilihan estetika, tetapi simbol kekuatan, ketahanan, dan tradisi yang telah diwariskan selama berabad-abad.
Dengan berbagai fungsi dan makna yang terkandung dalam warna merah pada bawah kapal, kita dapat lebih memahami betapa pentingnya warna ini dalam menjaga kapal tetap aman dan berfungsi optimal di tengah luasnya lautan.
Sumber artikel:
- https://teknolosia.com/2023/09/inilah-kenapa-bawah-kapal-catnya-selalu.html
- https://bobo.grid.id/read/081847204/bagian-lambung-kapal-dicat-berwarna-merah-ternyata-ada-sebabnya-lo?page=all
- https://tosadah.com/ini-arti-warna-cat-kapal-laut-bagian-topside-berwarna-merah/
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News