Sampah laut (marine debris) adalah salah satu ancaman terbesar bagi ekosistem maritim global. Periset Pusat Riset Lingkungan dan Teknologi Bersih (PRLTB) BRIN Handy Chandra, mengusulkan inovasi kapal sebagai solusi utama.
Dalam acara EnviroTalk edisi ke-39 yang berlangsung Rabu (20/11), Handy memaparkan berbagai inovasi kapal yang dirancang untuk mengelola sampah laut secara efisien, mulai dari kapal pemungut sampah hingga kapal dengan teknologi pengolahan di atas kapal (onboard processing).
“Teknologi modern memungkinkan kapal tidak hanya menjadi alat transportasi, tetapi juga sebagai solusi pengelolaan sampah laut yang langsung dan efektif,” ujar Handy dalam paparannya yang berjudul Vessel Innovation to Combat Marine Debris: APEC Lesson Learned.
Pentingnya inovasi dan kolaborasi
Handy menekankan bahwa inovasi pada kapal (vessel innovation) dapat menjadi kunci dalam menangani sampah laut, terutama di negara-negara APEC (Asia-Pacific Economic Cooperation).
Untuk itu, kolaborasi antarnegara sangat diperlukan, terutama di kawasan Asia-Pasifik, untuk mendukung adopsi teknologi ini secara luas.
Lebih lanjut, Handy memaparkan beberapa inovasi kapal yang telah diujicobakan, di antaranya Kapal Pemungut Sampah Laut (Marine Debris Collector Vessels), yaitu kapal yang dilengkapi dengan perangkat penyaring dan lengan mekanik untuk mengumpulkan sampah plastik dari perairan.
Ada pula kapal dengan sistem pengolahan Onboard, yaitu kapal dengan teknologi pengolahan sampah secara langsung di atas kapal, yang mengurangi pembuangan di darat.
Selain itu, ada juga kapal yang dikembangkan dengan memanfaatkan bahan ramah lingkungan berbahan dasar komposit ringan dan material yang lebih tahan lama.
Baca juga Eco Urban Farming, Solusi Pengelolaan Sampah Berkelanjutan untuk Perkotaan
Hadapi sederet tantangan
Namun, Handy mengakui bahwa pengembangan teknologi kapal inovatif ini juga menghadapi sejumlah tantangan, seperti biaya pengembangan teknologi yang tinggi, kurangnya regulasi pendukung, dan keterbatasan infrastruktur di beberapa negara.
Untuk mengatasinya, ia mendorong forum diskusi antarnegara di kawasan APEC guna berbagi pengalaman dan strategi implementasi inovasi kapal ramah lingkungan.
Selain persoalan teknologi, Handy juga menyoroti peran penting masyarakat dalam menjaga kelestarian laut. Menurutnya, solusi inovasi ini tidak harus menggunakan kapal baru, kapal-kapal tradisional yang ada seperti kano juga dapat dimanfaatkan masyarakat untuk membersihkan laut.
Inovasi kapal ini diharapkan menjadi langkah konkret untuk mengurangi sampah laut dan melindungi ekosistem maritim demi generasi mendatang.
“Harapannya, riset kita tidak hanya berhenti di atas kertas, tetapi benar-benar memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” tutup Handy.
Baca juga IPPIN Demo Day, Kolaborasi RI-Australia Dorong Inovasi Pengurangan Sampah Plastik
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News