cerita rakyat sangkuriang - News | Good News From Indonesia 2024

Cerita Rakyat Sangkuriang dan Asal-usul Gunung Tangkuban Perahu, Baca yuk!

Cerita Rakyat Sangkuriang dan Asal-usul Gunung Tangkuban Perahu, Baca yuk!
images info

Cerita rakyat Sangkuriang seringkali dikaitkan dengan legenda asal-usul terbentuknya Gunung Tangkuban Perahu. Itu merupakan gunung berapi aktif di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Dikutip dari laman Explore Sunda, nama Tangkuban Perahu sendiri berasal dari bahasa Sunda: tangkuban berarti 'terbalik', sementara perahu diambil dari kata parahu. Dua kata itu digabungkan dan jadilah sebagaimana bentuknya, berarti 'perahu yang terbalik'.

Gunung Tangkuban Perahu juga disebut sebagai buah perbuatan Sangkuriang yang menendang sebuah kapal besar buatannya hingga terbalik karena diliputi kemarahan sebab perempuan yang ia pinang menolak dan menggagalkan lamarannya.

Berikut Good News From Indonesia uraikan selengkapnya mengenai cerita rakyat Sangkuriang yang menjadi legenda asal-usul terbentuknya Gunung Tangkuban Perahu!

Baca Juga: 10 Cerita Rakyat Pendek dari Indonesia, Malin Kundang hingga Sangkuriang

Tokoh Cerita Sangkuriang

  • Sangkuriang: Ia adalah tokoh sentral dalam cerita legenda Tangkuban Perahu. Sangkuriang merupakan putra dari Dayang Sumbi dan seekor anjing bernama Tumang.
  • Dayang Sumbi: Putri cantik yang mengasingkan diri ke hutan karena diperebutkan oleh raja, pangeran, hingga bangsawan. Ia dikisahkan merupakan putri Raja Sungging Perbangkara dan seorang dewi yang dikutuk menjadi babi hutan bernama Wayung Hyang.
  • Tumang: Anjing jelmaan manusia yang bisa berubah wujud menjadi manusia di malam hari. Dalam kebanyakan cerita, juga dikisahkan bahwa Tumang adalah jelmaan dewa yang dihukum dengan diubah wujudnya menjadi anjing dan diturunkan ke Bumi.

Alur Cerita Sangkuriang dan Legenda Tangkuban Perahu

Cerita Rakyat Sangkuriang
info gambar

Dalam buku 100 Cerita Rakyat Nusantara, kisah mengenai Sangkuriang dan legenda Tangkuban Perahu dibuka dengan cerita seorang putri berparas ayu bernama Dayang Sumbi yang mengasingkan diri karena kecantikannya menimbulkan peperangan. Ia tidak sendirian dalam pengasingan, Dayang Sumbi ditemani seekor anjing bernama Tumang.

Dayang Sumbi disebut suka menenun kain indah untuk menyambung hidup selama pengasingan di hutan. Suatu ketika alat tenunnya jatuh ke bawah bukit, Dayang Sumbi pun mengucap sumpah bahwa ia akan menjadikan perempuan yang dapat mengambilkan alat tenunnya sebagai saudara, sementara jika laki-laki akan ia jadikan suaminya.

Tak disangka justru yang mengambil benda itu dan mengembalikannya pada Dayang Sumbi adalah Tumang. Dayang Sumbi menepati janjinya, mereka kemudian menikah hingga dikaruniai seorang anak laki-laki yang diberi nama Sangkuriang.

Sangkuriang tidak tahu jati diri Tumang yang sebenarnya. Dayang Sumbi menjaga janjinya untuk menyembunyikan rahasia Tumang bahkan dari putra mereka sendiri.

Sementara itu, Sangkuriang tumbuh menjadi anak yang suka berburu. Suatu hari, ia marah dan mengusir Tumang karena menganggapnya gagal membantunya berburu rusa.

Karena begitu terkejut, Dayang Sumbi tidak sengaja melemparkan sendok nasi yang tengah ia gunakan menanak nasi hingga mengenai kepala Sangkuriang. Sang putra yang marah karena merasa ibunya sengaja memukulnya kemudian memutuskan untuk pergi dari rumah dan mengembara.

Dalam versi lain yang dipublikasi Indonesia Kaya, disebutkan bahwa kemarahan Dayang Sumbi dilatarbelakangi oleh ulah Sangkuriang yang membunuh Tumang dan mengambil hatinya untuk diberikan pada Dayang Sumbi yang kala itu menginginkan hati rusa.

Cerita berlanjut ketika penjelahan Sangkuriang dewasa secara tidak sengaja membawanya kembali ke hutan tempat asalnya. Sangkuriang kembali bertemu dengan Dayang Sumbi yang wajahnya senantiasa tak menua dan kemudian jatuh cinta.

Dayang Sumbi pun tidak mengenali putranya yang telah bertahun-tahun meninggalkan rumah. Mereka memutuskan untuk menikah.

Namun, suatu hari Dayang Sumbi menyadari keberadaan bekas luka di kepala Sangkuriang ketika ia menanggalkan tutup kepalanya. Dayang Sumbi mengenali Sangkuriang begitu Sangkuriang menjelaskan cerita di balik luka itu.

Begitu mengetahui bahwa pemuda yang hendak dinikahinya adalah putranya sendiri, Dayang Sumbi membatalkan rencana pernikahan mereka. Ia juga menjelaskan bahwa mereka berdua adalah ibu dan anak, tetapi Sangkuriang tidak mempercayai cerita itu, apalagi melihat fisik Dayang Sumbi yang tampak muda.

Sangkuriang bersikeras menikahi Dayang Sumbi. Dayang Sumbi kemudian mengajukan syarat pernikahan yang dirasa mustahil untuk diwujudkan. Ia meminta Sangkuriang untuk membendung Sungai Citarum dan membuat sebuah kapal besar untuk menyeberangi sungai itu hanya dalam waktu satu malam juga harus rampung sebelum terbit fajar.

Sangkuriang yang sakti menyetujui kedua syarat itu. Ia bekerja sama dengan makhluk halus. Meski begitu, Dayang Sumbi tak kehabisan akal. Ia meminta bantuan penduduk desa untuk membentangkan kain sutra berwarna merah di sisi timur Sungai Citarum. Penduduk lain pun sengaja membuat suara gaduh seolah memberi tanda aktivitas pagi telah dimulai.

Sangkuriang yang merasa gagal karena mengira fajar telah datang, kemudian menghancurkan bendungan yang dibuatnya. Ia juga menendang perahu besar buatannya hingga jatuh ke sisi utara dengan posisi terbalik. Perahu yang terbalik itu yang kemudian dipercaya sebagai asal mula legenda terbentuknya Gunung Tangkuban Perahu.

Hikmah Cerita Sangkuriang

Kisah Sangkuriang dan Dayang Sumbi membawa pesan moral yang mengajari kita pentingnya mengendalikan emosi. Sebagaimana peribahasa “karenanila setititk, rusak susu sebelangga”,jangan biarkan emosi yang meledak-ledak menguasai diri kita apalagi hingga menimbulkan kerugian untuk orang lain yang berada di sekitar kita.

Sekian cerita rakyat Sangkuriang dan Legenda Asal-Usul Gunung Tangkuban Perahu. Baca artikel lain tentang cerita rakyat dan legenda di Indonesia hanya di laman resmi Good News From Indonesia!

Baca Juga: Legenda Manik Angkeran, Kisah yang Dipercaya Menjadi Asal Usul Selat Bali

Referensi

  • Dian, K. (2024). 100 Cerita Rakyat Nusantara. Bhuana Ilmu Populer.
  • Exploresunda.com. Sangkuriang The Legend of Mount Tangkuban Perahu. Retrived from, https://www.exploresunda.com/sangkuriang.html
  • Indonesiakaya.com. Cerita Rakyat Jawa Barat Legenda Sangkuriang dan Tangkuban Perahu. Retrived from, https://indonesiakaya.com/pustaka-indonesia/cerita-rakyat-jawa-barat-legenda-sangkuriang-dan-tangkuban-perahu/

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AD
FS
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.