cara mengatasi overthinking dan negative thinking dalam public speaking ala irina dewi - News | Good News From Indonesia 2024

Cara Mengatasi Overthinking dan Negative Thinking dalam Public Speaking Ala Irina Dewi

Cara Mengatasi Overthinking dan Negative Thinking dalam Public Speaking Ala Irina Dewi
images info

Irina Dewi berbagi cara mengatasi overthinking dan negative thinking dalam public speaking. Ini dia!

Public speaking atau berbicara di depan umum bisa jadi hal yang menyulitkan bagi sebagian orang. Maklum saja, hal satu ini membutuhkan kemampuan dan pembiasaan tersendiri.

Saat harus melakukan public speaking, seseorang dapat mengalami overthinking alias kecemasan berlebihan dan negative thinking alias pikiran yang lebih condong pada sisi-sisi negatif dibanding sisi positif suatu hal. 

Nah, menurut Irina yang merupakan profesional di bidang komunikasi sekaligus fasilitator di TALKINC, cara pertama yang bisa dilalukan untuk meredam overthinking dan negative thinking adalah mengatur napas.

Menurut Irina, saat berbicara di depan umum, napas memang perlu diatur. "Kalau kita ngomongnya berantakan, sudah pasti napasnya berantakan." ujar Irina dalam acara peluncuran buku Public Speaking 101: Panduan Pengembangan Diri, Memahami Aspek Fundamental Komunikasi, dan Menjadi Mahir Berpidato di Jakarta, Minggu (24/11/2024).

Lantas, bagaimana teknik bernapas yang benar? Dijelaskan Irina, mengambil napas harus dilakukan melalui hidung dan dikeluarkan lewat mulut, bukan sebaliknya.

"Tarik lewat hidung, tahan tiga detik, buang 5 detik lewat mulut." tutur Irina.

Bernapas dengan teknik ini sebetulnya tidak hanya baik untuk menenangkan diri. Lebih dari itu, mengambil napas dengan hidung juga lebih sehat karena kotoran pada udara dapat tersaring oleh bulu hidung.

Selain mengatur napas, cara kedua untuk mengatasi overthinking dan negative thinking adalah dengan memastikan apa yang akan kita sampaikan kepada audiens telah terstruktur dengan baik.

 "Orang yang pesannya gampang diterima, sudah pasti strukturnya bagus." lanjut Irina.

Untuk memberi gambaran mengenai seperti apa struktur dalam pembicaraan, Irina memberi contoh materi yang dibawakan oleh seorang stand-up comedian. Materi tersebut lazimnya memiliki struktur berupa premis, setup,dan punchline yang disampaikan secara berurutan. Serupa dengan itu, pesan yang ingin disampaikan kepada audiens hendaknya dibuat dalam struktur opening, content, dan closing.

Tentu bukan tanpa alasan pula pesan yang disampaikan dalam public speaking harus terstruktur dengan baik. Irina mengutip teori dari pakar komunikasi Matt Abrahams yang menyatakan bahwa pesan yang berstrukur baik akan lebih mudah diingat.

 "Dia bilang bahwa otak manusia naik kemampuannya 40 persen kalau mendengar sebuah pesan yang strukturnya bagus." papar Irina.

5 Rekomendasi TED Talk untuk Tingkatkan Skill Komunikasi

 

 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Aulli Atmam lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Aulli Atmam.

AA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.